Semua Bab Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri: Bab 11 - Bab 20
138 Bab
11. Kebohongan Yang Lain
"Si perempuan itu tampak akrab sama suami lo, Lin!" jelas Tya hati-hati. Linar hanya balas mengangguk, "Dalam circle pertemanan Mas Dean, memang ada aja perempuannya. Semacam wanita alpha gitu yang punya prestasi dan punya posisi setara eksekutif di perusahaan mereka. Bukan hal yang baru, Tya. Udah ya, kita ganti topik aja!" Hening .. Tya terlihat ingin mengejar topik yang sudah di tutup oleh empunya cerita tapi ia memilih mengangguk mengerti demi kenyamanan sahabatnya. "Apapun itu lo harus ingat Lin, kita ada buat lo kalau lo butuh teman curhat atau teman pelarian jadi jangan sok kuat seakan lo tinggal sendiri dan bisa menyelesaikan semua sendiri, ok!" tutur Tita menguatkan. "Iya, lo boleh kok ngerepotin kita kapan aja toh selama ini gue sama Tita sering kecipratan hidup enak karena uang suami lo itu hahaha, intinya lo punya kita untuk ngebantu masalah lo mungkin jadi yah kita harus tahu dulu masalahnya apa nih?" pancing Tya yang di balas tawa kecil Tita. "Lihai sekali anda
Baca selengkapnya
12. Cukup Sudah!
"Diet? Tumben kamu diet sekeras ini lagian walaupun tubuh kamu ngga selangsing yang lain, tapi kamu, 'kan nggak gendut?"Yang lain? Ah pasti maksudnya sepupu Dean yang lain yang memang menjaga bentuk tubuh seapik mungkin hingga menyiksa karena tak leluasa makan enak kapanpun dimau pikirnya."Iya, belakangan ini aku lagi ngga percaya diri, Mi. Di sekitar mas Dean banyak yang lebih cantik, pintar dan punya pekerjaan yang bagus terlebih mereka pintar jaga badan, aku jadi minder. Lagian ini usaha aku agar mas Dean tetap setia sama aku," Linar tersenyum masam menyadari ada sengau menahan tangis di ujung suaranya."Memangnya si Mas kenapa?"Linar makin tersenyum lebar dengan mata yang sendu memandang maminya. "Ngga, ngga apa-apa kok, mas Dean baik-baik, aja.""Walaupun ada masalah. sebagai seorang istri kamu harus tetap mendampingi suami kamu, kamu harus percaya dan jaga kepercayaanya. Jangan jadi istri yang suka membesar-besarkan masalah, kamu harus lebih sabar dan mengalah, itu kuncinya."
Baca selengkapnya
13. Supir Taxi VS Mertua
"Tapi, Bapak setia kan?""Ya enggak juga. Namanya juga laki-laki suka khilaf.""Maksudnya?" tanyanya agak sinis.Linar merasa tertarik dengan supir taxi ini bahkan ia terbawa suasana "Lalu, apa Bapak menyesal udah selingkuh?""Selingkuh itu rasanya berlebihan Mbak. Seakan saya melibatkan hubungan jangka panjang dengan wanita itu. Saya cuma beberapa kali itupun sewaktu tidak bisa mengontrol diri. Namanya lelaki kan hormonnya beda. Apalagi kalau ada masalah di rumah dan mabuk lalu melihat yang bening dan bersedia disentuh kadang jadi tidak bisa menahan diri. Setelah selesai ya merasa bersalah lalu pulang.""Dalam keadaan masih cinta istri Bapak?""Cinta? Rasanya udah lama rasa itu mba saya malah hampir lupa dan udah nggak penting sama cinta. Yang namanya sama istri yang jadi ibu anak-anak bagaimanapun harus saya jalani. Senakal-nakalnya saya, saya tidak pernah berniat meninggalkan istri saya. Terutama setelah saya perlahan mengurangi aktivitas malam saya, rasanya kesadaran saya kembali
Baca selengkapnya
14. Adu Amarah
14. Adu Amarah"Dan aku sadar aku ini masih seorang istri yang jauh dari kata cukup buat kamu, 'kan? Jadi aku tunggu, maksud kamu aja?" ucapnya datar dan melangkah tapi ditahan."Apa maksud kamu?" tanyanya tegang.Linar balas memandang kali ini dengan tatapan emosi ingin menangis, "Kalau kamu berbuat lebih dari ini. Jujur aku udah ngga mampu mempertahankan apapun yang tersisa dari rapuhnya rumah tangga kita, Mas!""Apa MAKSUD KAMU?" bentaknya emosi.Tes ...Air mata Linar jatuh di pipi kiri, ia menggigit bibirnya demi menahan Isak tangis, mereka sama-sama tahu pembicaraan malam ini terkesan sensitif.Linar berhasil menyunggingkan senyum kecil yang malah terlihat sendu. "Aku sudah kalah saat kamu memilih dia sebagai tempat kamu singgah setelah seharian kamu bekerja, aku udah kehilangan kepercayaan diri saat kamu memilih menghabiskan waktu libur kamu sama dia dan aku-"Linar menjeda ucapannya yang sudah terdengar getir dengan air mata di pipi."Aku udah kehilangan kewarasanku saat lihat
Baca selengkapnya
15. Ikut Campur!
15.Linar memejamkan matanya beberapa detik, khawatir ia akan ditekan lagi. "Linar!" panggil Dean lebih keras. "Apa?""Kamu mikir apa sih?""Bukan apa-apa. Berhenti ikut campur yang bukan urusanmu, Mas," ucap Linar setengah bergumam."Kamu bilang apa?""Aku cuma heran, kamu kenapa balik lagi Mas? Ada yang ketinggalan?" tanya Linar mengalihkan pembicaraan."Iya, aku nggak menemukan laptop aku di mobil, tolong kamu cari di meja kerjaku!""Iya, aku cari, kamu tunggu disini!"***Linar menyeka keringatnya yang terasa kian mengganggu lantaran banyaknya buliran keringat yang banyak sebagai hasil ekskresi setelah ia melakukan zumba bersama teman sekelasnya selama 1 jam."Hufthh ..." Linar memutuskan untuk bergabung bersama teman -temannya yang sudah lebih dulu beristirahat."Udah capek Lin?" tanya Ineu yang di balas anggukan lemah oleh Linar."Habis ini gue sama anak - anak mau makan gulai kambing di resto sebelah, lo mau ikut?""Gulai kambing? Aduh nggak deh makasih, gue lagi diet nih" t
Baca selengkapnya
16. Ingkar Kesekian Kali
16."Dean Kamu terlambat!" sungut Dera cemberut menerima kedatangan Dean yang ditunggunya. "Kamu tahu alasan aku telat kan Ra dan kamu aja yang nggak sabaran. Kali ini ada apa? Kamu mau apa?""Apa? Kamu masih tanya?! Aku muak sama sikap kamu yang terus berlagak nggak mau tahu!" sentak Dera jengkel."Aku mau kita segera resmikan hubungan kita sebelum perut aku membesar dan buat aku malu oh dan jangan lupakan keluarga aku. Rasanya kepalaku mau pecah mikirin ini. Harusnya aku nggak seceroboh ini," ucap Dera kalut, tak memperdulikan wajah kesal Dean."Aku udah berulang kali peringatkan kamu untuk minum pil KB itu kan," desis Dean menipiskan bibirnya.Dera mencebikkan bibirnya kesal "Kamu tahu efek sampingnya kan, aku nggak mau jadi gemuk dan aku nggak punya waktu ke rumah sakit hanya untuk suntik KB atau apapun itu tapi ya, sudahlah toh ada efek positifnya kan,""Apa maksud kamu?" tanya Dean menunggu."Efek positifnya adalah kamu punya alasan kuat untuk meresmikan hubungan kita dan cuma
Baca selengkapnya
17. Saling Ketahuan
Linar membuang wajahnya demi menjauh dari aroma yang membuatnya mual ia berusaha menegakkan lengannya, hendak bangkit dari tubuh suaminya. Tapi pria itu malah melemparnya ke samping. Kemudian menindihnya. Saat itulah Linar menyadari bahwa Dean masih sadar sepenuhnya. Mata mereka bertemu dengan alasan berbeda Dan Linar paham jika penolakannya akan berakhir sia-sia, hasrat dan gairah yang berkabut di kedua mata Dean sudah lebih dari cukup untuk menjelaskan apa yang akan terjadi berikutnya. Pria itu mendekati wajahnya yang langsung dibalas oleh tepisan di wajah, Dean menggeram kesal dengan tak sabar ia mencekal kedua tangan Linar ke atas dan satu tangannya lagi melucuti pakaiannya dan menyentuhnya lagi dan lagi. Dan pengaruh alkohol semakin memperburuk semuanya. "Aaww, Mas sakit! Tolong lebih pelan!!" jerit Linar tertahan. Dean bergerak kasar, pria itu menyentuhnya seakan akan ingin melampiaskan amarah dan gairah sebagai hukuman untuk kesalahannya yang sebagai istri sudah mengacuhk
Baca selengkapnya
18. Tamparan Istri Sah!
"Apa ini ada kaitannya sama kemarin, kalian kelihatan jelas lagi ada masalah?"Linar terdiam, mendesah pelan dan mengangkat bahunya "Gue lakuin ini agak terlambat dan gue baru kepikiran untuk memulainya setelah tabungan gue juga mulai cukup untuk memulai," ucapnya sembari menyantap strawberry shortcakenya."Tapi suami lo masih tanggung jawab, menuhin kebutuhan lo kan. Maaf kalau kedengarannya lancang gue cuma khawatir." Linar tersenyum maklum, ia bisa menyelami raut wajah khawatir Erwin yang ditampakkan dengan jelas.Dan umur panjang, tepat pada saat itu, Linar tanpa sengaja menangkap pasangan yang baru saja keluar dari lorong ruang makan pribadi di seberang ruangan.Bagaimana mungkin ada suatu kebetulan semacam ini. Di antara begitu banyak restoran di kota ini, kenapa ia harus memergoki suaminya dengan Dera di hadapan temannya. Dadanya jadi sesak mengingat kembali aksinya melabrak suaminya di kamar hotel bersama perempuan simpanannya. Kejadian yang tak akan pernah ia lupakan setiap
Baca selengkapnya
19. Tak Digubris
Dean mendesah keras wajahnya memerah lagi dan pandangan Linar beralih pada cengkraman Dean yang mengetat pada kemudi. "Kamu ingin memulai pertengkaran lagi, di sini saat aku lagi nyetir, hah?!" Itu peringatan Linar paham itu, mereka berdua sama - sama tahu jika tak bijak bertengkar saat salah satu dari mereka tengah mengemudi karena akan membahayakan mereka dan pengendara lain maka Linar bungkam. *** Setelah keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang masih berbalut handuk kimono Linar dikejutkan dengan suaminya yang berjalan ke arahnya dengan penampilan yang sama, tanda ia selesai mandi dari kamar sebelah. Linar memilih acuh meneruskan langkahnya ke ruang wardrobe mencari baju tidur yang tertutup. "Apa kamu sedang mengacuhkanku, Linar?" dengus Dean. Suaminya mendekat mengayunkan kantong hitam ke hadapannya. "Pakai ini!" Linar mengernyitkan dahinya. Menerima kantong tersebut dan bertanya sambil menarik keluar kotak di dalamnya dan membukanya. Menemukan gaun malam berwarna biru don
Baca selengkapnya
20. Situasi Memuakkan
Linar berjalan ke arah meja panjang dekat pintu ganda terbuat dari kaca ia mengambil segelas jus jeruk dingin dan berjalan melewati pintu ganda menuju halaman belakang yang terpantau lebih sepi. Ia di duduk di salah satu kursi di pinggir kolam renang, Membungkuk dan melepaskan sepatu hak tinggi yang harus dikenakannya demi menyesuaikan acara dan lingkungannya. Linar menyesapkan jus jeruknya sembari memindai orang - orang berlalu lalang dengan senyuman dan celotehan hingga basa basi menjilat, semuanya tampak senada berpenampilan terbaiknya begitu elegan dan mahal lengkap tingkah laku yang berkelas atau jaga image? Apapun itu Linar masih merasa canggung merasa tetap saja ada perbedaan entah ketika ia tak memiliki barang bermerek sama atau tak mengerti tentang apa yang sedang dibicarakan menjadikannya berjarak tak kasat mata, terdengar alasan berlebihan memang tapi tak berlebihan bagi dirinya yang berasal dari keluarga sederhana menengah ke bawah dan berkepribadian tertutup seperti
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status