Semua Bab Terjerat Gairah Tuan Hakim: Bab 71 - Bab 80
269 Bab
Mengejutkan
Tujuh jam yang melelahkan. Harger melirik ke sekitar lapangan kosong di mana beberapa mobil berjejer di sana. Ada semacam golakan mencurigakan yang akhirnya membuat dia meragukan kenyataan yang menyergap ke dalam dirinya. Ini terlalu dibuat dengan pengaturan.Jika memang sang hakim, tidak mungkin ada sekelompok orang melakukan penjagaan ketat. Setidaknya Harger cukup mengerti kalau – kalau Deu tidak akan pernah melibatkan banyak orang terhadap kasus antara mereka. Hanya berdua. Bukan dengan cara seperti ini, yang akan digunakan sang hakim sekadar menjerat Harger kembali setelah, andai, pria itu telah menyadari kesalahannya.“Apa mungkin itu mobil – mobil orang yang mencarimu?”Wajah Harger berpaling ke samping ketika Charlene bersuara. Charlene melonggok, berusaha mencari tahu lebih jelas tentang apa yang terjadi. Biasanya anak – anak akan bermain bebas di halaman, tetapi, kali ini, tidak banyak yang terlihat.“Sebaiknya kita turun.”Harger belum mengatakan apa pun, kemudian Charlene
Baca selengkapnya
Peterpan Sindrom
“Dor ... dor ... dor ...!”Irama tiruan demikian jelas berasal dari seorang pria dewasa. Vokal suara, bentuk penekanan, dan hampir semuanya, mengatakan itu secara gamblang. Harger merasa nyaris terbodohi dengan apa yang dia lihat. Permainan tembak di hadapannya terangkai absurd. Beberapa anak laki – laki membentuk sebuah formasi melawan satu pria bertubuh jangkung, pria besar yang antusias, bersikap seperti seorang anak kecil bersemayam di tubuh tersebut. Tampan. Harger akui pria yang masih menunjukkan perangai tembak – menembak terlihat cukup rupawan. Sayangnya dia tak memasukkan seluruh prospek menyedihkan ke dalam hal tersebut. Berdiri di samping Direktur Oscar sudah cukup menyekat Harger untuk tak berdaya. Sorot matanya tak pernah berpindah. Terpaku begitu lamat memikirkan sesuatu yang akan membuatnya hilang. Mengapa dia harus terjebak dalam keadaan seperti ini? Atau tidak bisakah Direktur Oscar mencari seseorang yang lebih pantas daripada dirinya yang hanya seorang; bi
Baca selengkapnya
Membujuk
Pintu kamar berdebum kasar. Sedikit demi sedikit tubuh Harger merambat luruh teronggok di atas lantai. Dia memeluk kaki yang menekuk. Menenggelamkan wajah di antara lipatan lengan. Berusaha tidak terisak, tetapi kontrol emosinya terasa begitu buruk. Deu ada di sini. Beberapa perbedaan terungkap dalam diri sang hakim. Pria itu terlihat lebih membatasi diri, semakin waspada, dan tidak menutup kemungkinan dari sorot matanya yang gelap sanggup melumpuhkan ketenangan Harger. Hampir terdengar mustahil bahwa Harger sebenarnya ingin, ntah untuk alasan seperti apa, memeluk sang hakim. Merasakan kehadiran itu secara langsung. Menghirup aroma tubuh yang berusaha menenangkan. Mengambil sedikit sentuhan dari lengan yang kekar. Merasakan dekapan menghangatkan. Sayangnya nada ironi menyebar liar. Ego sedang melarang. Harger rasa dia telah mengambil keputusan tepat dengan menghindari pria seperti itu. Pria yang sembunyi – sembunyi memasang kamera pengintai. Pria yang memberinya banyak uang. Dan se
Baca selengkapnya
Sebuah Kenyataan
Jika kau mengusirnya; dia akan segera pergi.Harger pikir semudah itu. Ternyata dia salah menilai sang hakim. Selang dua jam Deu pergi, pria itu kembali membawa serta Howard dan beberapa karung besar kebutuhan anak – anak panti asuhan. Sebagian merupakan mainan; sementara sisanya berupa pakaian, alat tulis, dan bahan masakan mentah. Harger masih ingat saat sayup – sayup suara pria itu merambat hingga deru mobil yang berhenti di depan gedung panti asuhan, nyaris membuat jantungnya jatuh. Dia masih memberi Sofia suapan cemilan puding pepaya, dan secara terpaksa harus meninggalkan pekerjaannya demi bersembunyi di dalam kamar.Di sini Harger terdampar. Di satu ruang begitu hening, tetapi samar – samar suara dari luar berusaha menerobos. Harger berdiri di balik jendela kaca. Sengaja membiarkan tirai saling menutup supaya dia bisa mengamati apa yang dilakukan oleh seorang pria yang sedang dikerumuni anak – anak perempuan.Sang hakim tiba – tiba menjadi incaran daun muda.
Baca selengkapnya
Mencuci Piring
Makan malam diakhiri dengan keheningan. Semua orang telah membubarkan diri, sementara Harger, dia memiliki keputusannya sendiri ketika mengumpulkan satu demi satu piring bekas yang ditumpuk bertingkat – tingkat untuk kemudian diangkut ke westafel.Dia sudah begitu siap, sebelum, tiba – tiba keberadaan tangan seseorang menghentikan kegiatannya, sehingga reaksi yang Harger tunjukkan nyaris membuat tumpukan piring tumpah, dan pria itu dengan cekatan menghentikan kemungkinan yang akan terjadi.“Biar aku saja.” Suara berat, seksi dan khas mulai mengambil andil. Setidaknya sang hakim masih di sini atas permintaan Charlene. Wanita itu tidak membiarkan tamu dari Italia ini meninggalkan panti asuhan tanpa terlibat bersama kegiatan makan malam. Beberapa waktu lalu saat mengetahui hal itu. Sejujurnya Harger merasa ingin protes, tetapi dia tidak bisa melakukan apa pun untuk membantah. Sikap keberatan yang dia tujukan hanya bisa dipendam. Sepanjang makan malam. Harger dan sang hakim duduk berha
Baca selengkapnya
Mimpi Buruk
Sayangnya, betapa pun Harger mencoba hilang di antara bayangan menyakitkan. Sesuatu dalam dirinya terus mendesak supaya dia terjaga. Nyaris tengah malam dan Harger masih, hanya menatap langit – langit kamar tidur setelah berulang kali mengubah posisi; menyamping, meringkuk, menelungkup, terakhir ... cukup lama telentang sambil – sambil memikirkan satu keinginan yang begitu tiba – tiba.Harger merasa ingin mengaliri sesuatu yang asam ke kerongkongan. Sesaat bibirnya menipis, menyadari sudah terlalu larut, sehingga memutuskan untuk berjuang melawan keinginan yang membludak. Tetapi semakin Harger berusaha keras. Kegersangan mengambil andil paling cepat.Rasa haus yang lain muncul. Menekan agar Harger segera melangkah menuju dapur. Dia mengerang, meregangkan tulang – tulang yang terasa remuk. Hati – hati bergeser, dan ranjang menderak pelan. Ujung kaki Harger menyentuh marmer dingin. Langkah pertama adalah membuka pintu kamar. Kemudian dia mengernyit, sedikit heran mendapati nya
Baca selengkapnya
Bolehkah?
Selangkah demi langkah kaki Harger berjinjit melewati beberapa ruang yang kembali menggurita demi menggapai jendela kaca. Jemarinya begitu pelan menyingkirkan tirai yang menjuntai. Mengintip di satu titik, di mana sang hakim duduk seorang diri di antara teras yang begitu dingin, dan menjadikan bahu pria itu sangat mendominasi di bawah siraman lampu.Setelah pembicaraan yang Harger tahu; saat hakim memintanya pergi; dia perlu mengalah untuk itu, memilih menyimpan gelas kembali ke dapur, kemudian berjalan ke arah kamar diliputi pikiran – pikiran bercabang.Mula – mula dia merasa itu keputusan yang baik. Namun, akhirnya dengan tekad penuh keberanian Harger mengambil tindakan meninggalkan kamar yang membuat perasaannya semakin menggila. Ntah mengapa tiba – tiba dia begitu ingin memastikan sang hakim.Dugaannya benar bahwa pria itu tidak kembali tidur. Tetapi sebentuk tubuh tinggi sang hakim menyisir dan membuka pintu utama, yang dengannya menarik Harger di sini. Di tempat dia berdiri, men
Baca selengkapnya
Mungkin Delusi
“Engh ... Deu ....”Sang hakim yang terus meremas dan melumat puncak dada Harger, seakan tidak pernah ingin berhenti. Pinggul pria itu bergerak, mendesak, memasuki Harger lebih tentatif. Satu tangan yang bebas, merambat ... mencari telapak tangan Harger untuk menautkan jari – jari tangan mereka di sana. Ini benar – benar nikmat. Harger meresapi setiap sentuhan yang pria itu berikan. Dia merekam betul – betul suara berat yang seksi ketika mengerang. Rasanya akan terus tergiang, hingga suara itu perlahan menjadi lebih dekat dan nyata. Lebih hilang dan seterusnya ....Harger langsung terbangun. Semua bayangan seketika menjadi hilang. Dia terpaku untuk waktu yang lama. Menatap langit – langit kamar dengan tatapan setengah kosong. Apa yang baru saja dia lalui terasa begitu realisme. Harger nyaris tidak bisa membedakan kenyataan dan khayalan. Beberapa hal mencoba mengambil ahli kewarasannya. Dia memalingkan wajah perlahan. Mencari – cari pria yang diharapkan masih tertidur, t
Baca selengkapnya
Bekas Cakaran
Sebenarnya tidak ada urusan yang terlalu mendesak, tetapi waktu telah ditentukan. Deu hanya memiliki cukup dua hari satu malam di Skotlandia, meski itu tidak tergolong sepenuhnya benar. Dia pergi terlalu pagi. Terbangun; ketika tiba – tiba tersentak oleh mimpi yang sama dan berulang.Gadis kecilnya tersenyum begitu manis. Tidak bisa disangkalkan bahwa Rubby sangat – sangat memberi pengaruh mengapa Deu memilih pulang ke Italia. Sudah sembilan tahun peristiwa menyedihkan itu berlalu. Dia masih merindukan gadis kecilnya yang berusia empat tahun saat itu. Yang dengan sengaja, tidak akan pernah menghitung angka maju sejak harus memohon; supaya mata berhias bulu yang lentik terbuka, memaksa bangun tubuh mungil yang telah kaku tak berdaya, yang penuh lebam dan darah. Rubby tetap menjadi gadis kecil, menggemaskan, selalu meminta waktunya, meski selama menjadi agen khusus Deu harus berhati – hati berada di lingkungan bersama gadis kecil itu.Jika dia merunut semua kenyataan ganjil dari belakan
Baca selengkapnya
Ngidam
Setelah beberapa hari terbebas dari kemunculan Direktur Oscar, Harger kembali menjalankan aktivitas seperti biasa. Menawarkan bantuan kepada Charlene yang sibuk di dapur. Wanita itu sedang menimbang bahan kue. Takaran tepung dan gula harus pas. Sementara Harger memutuskan untuk memecahkan telur ke dalam wadah.Satu demi satu. Sudah diselesaikan, dan dia segera menatap sebentuk tubuh Charlene, yang sekarang menghadap ke arah kompor. Charlene melanjutkan kegiatan dengan melelehkan mentega dan cokelat batang.“Apa gula-nya sudah selesai, Charlene?” tanya Harger, tidak ragu memasang kaki mixer. Biar dia yang mengadon. Menyatukan telur, gula, dan pengembang setelah Charlena mengiyakan.Bunyi gemerisik dapur terdengar menyenangkan. Harger suka saat – saat dia mendapati perubahan dari adonan yang putih berjejak. Kemudian mencampurkan tepung terigu, cokelat bubuk, dan bahan penting lainnya. Hanya perlu kembali menyalakan mixer dengan kecepatan rendah.Selebihnya Charlene yang akan menambahkan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
27
DMCA.com Protection Status