All Chapters of Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik: Chapter 171 - Chapter 180
250 Chapters
Bab 171. Jalur Koneksi Mana?
Diva masuk ke ruang perawatan Elvan, di sana dia melihat Elvan menonton televisi dengan berita ekonomi. ‘Benar-benar seorang pekerja keras,’ batin Diva. “Van, kamu gak istirahat tidur misalnya? Bukannya tadi dokter bilang setidaknya kamu harus istirahat yang banyak agar cepat pulih dan–” “Tadi Marissa datang ke sini,” potong Elvan cepat membuat Diva langsung terdiam. “Dia datang ke sini saat kamu keluar.” Elvan kembali berkata pada Diva. “Lalu?” Diva bertanya dengan tenang. “Dia mengatakan kalau dia akan membantu menyelidiki kasus penyerangan terhadapku dan dia sangat yakin kalau semua bukti yang dia bawa itu merujuk pada Anggala.” Diva hanya mendengarkan saja. Dia juga tahu tentang hal itu, tadi dia turut mendengarkan, walaupun ada beberapa bagian yang tidak terdengar jelas dari luar tetap saja intinya pasti sama. “Dan dia ….” Elvan menggantung kalimatnya. “Dia kenapa?” tanya Diva lagi. “Aku tidak tahu apa aku harus mengatakan hal ini padamu atau tidak, tapi sepertinya kalau
Read more
Bab 172. Kabar Baik
Diva terdiam saat Reni menyebut nama Elvan.“Memangnya kenapa dengan Pak Elvan?” tanya Diva.“Itu … masalah gosip Pak Elvan kemarin, yang melibatkanmu sekarang bukannya meredam malah makin membesar, makanya kubilang besok saja kita ceritanya.” Reni berkata dengan menghela napas berat.Diva melihat ke arah Elvan dan pria itu hanya menaikkan kedua bahunya.“Ck!” Diva mendecakkan lidahnya, karena sedikit kesal.“Maaf, Div, aku gak maksud untuk–”“Tidak-tidak, aku tidak kesal denganmu kamu jangan salah sangka. Besok ceritakan semuanya padaku, okay!” Diva berkata dengan cepat.“Baiklah kalau begitu.”“Eh, Ren, sudah dulu ya, aku ada panggilan masuk lainnya.” Setelah mengatakan hal itu, Diva memutuskan sambungan telepon Reni.Kali ini ayahnya yang menghubunginya.“Aduh, lupa nanya sama Prisya lagi dia kasih alasan apa ke ayah,” gumam Diva saat melihat label penelpon itu.Ada keraguan untuk menerima panggilan itu.“Terima saja Diva, nanti kalau tidak diangkat, ayahmu itu malah khawatir,” sara
Read more
Bab 173. Sedikit Empati
Tidak hanya Elvan yang terkejut mendengar ucapan Prisya itu, tetapi juga Diva. Mereka saling lempar pandang dan heran. “Obat terlarang?” Elvan berkata heran. “Ya! Sebenarnya dia mau kabur ke luar negeri hari ini, mungkin ini saran dari Fredy juga, tapi waktu saya berusaha untuk mencari cara agar dia tidak bisa pergi, polisi malah mendatanginya dan membawanya ke kantor polisi karena ternyata katanya dia terlibat kasus peredaran obat terlarang dengan bandar besar yang saat ini sudah ada di luar negeri.” Prisya menjelaskan panjang lebar.Napas Elvan tertahan saat mendengar keterangan dari Prisya, ada rasa tidak percaya di sana. “Kamu yakin Anggala melakukan itu?” tanya Elvan datar. “Maaf, Pak, kalau ini saya tidak tahu fakta yang sebenarnya, tapi menurut saya ini hal yang menguntungkan untuk pihak kita, karena kita tidak perlu cari cara untuk menahannya agar tidak kabur. Dan juga, kita tinggal menambahkan kasus kita padanya juga. Kali ini bukannya dia benar-benar selesai?" Suara Pris
Read more
Bab 174. Keputusan Elvan
Alisha melihat Elvan yang sedang menghela napas dalam setelah menerima telepon itu. “Kak Fredy menghubungi kakak pasti akan bicara tentang Anggala, kan?” Elvan hanya mengangguk lemah.“Lalu kenapa kakak tidak mau menemuinya?” tanya Alisha lagi.Kembali Elvan menarik napas berat. “Perlu keadaan yang tenang untuk menemui Fredy, karena saat kita tergesa-gesa, semuanya bisa berantakan. Fredy ini bukan orang yang mudah dihadapi, kamu juga tahu dia termasuk salah satu pengacara muda yang mana kasus yang dipegangnya 90% selalu sukses. Sampai sini kamu mengerti kenapa kakak harus menundanya?” Pertanyaan Elvan membuat Alisha mengangguk mengerti, sedangkan Diva hanya diam. Sedari tadi wanita itu hanya memperhatikan saja.“Kak, mama mungkin nanti tidak ke sini, karena ada urusan dengan nenek terkait acara ulang tahun perusahaan kita.” Alisha mengalihkan pembicaraan mereka.“Tidak masalah, dokter sudah bilang kalau keadaannya cukup bagus kakak mungkin bisa pulang dengan cepat. Bisa besok atau ma
Read more
Bab 175. Awal Interogasi
Keesokan harinya. Diva sudah ada di lobi kantor pagi sekali, sengaja dia datang cepat ke kantor, disamping dia pergi dari rumah sakit yang jaraknya cukup dekat dari gedung ini, dia hanya ingin tahu lebih tentang apa yang ingin dibicarakan oleh Reni kemarin. Benar saja, seperti dugaan Diva sebelumnya kalau ternyata Reni sudah duduk manis di meja kerjanya sambil berdandan. “Pagi Reni!” sapa Diva dengan ramah, bawaan Diva terlihat sangat santai agar tidak terlalu kelihatan kalau dia menantikan gosip darinya. “Hei! kamu sudah datang, Div?!” Reni merespon dengan sedikit berlebihan dan menghentikan ativitasnya. “Iya dong!” Diva menjawab. Dia sebenarnya ingin sekali langsung bertanya pada wanita itu, tapi ada sedikit rasa gengsi yang harus dia jaga. Reni dengan cepat menyambar semua alat make-upnya dan memindahkannya ke meja Diva, lalu menarik kursi kosong dan duduk di dekat Diva sekarang. Benar saja tebakan Diva, kalau Reni pasti akan mendatanginya dan memulai cerita! “Div, aku mau ta
Read more
Bab 176. Siapa Vanvan?
Diva jelas terlihat sangat gugup saat ini, dia ingin mengatakan yang sesungguhnya, bukankah lebih baik orang lain tahu saja sekalian? Toh, sepertinya di kantor ini sudah banyak juga yang tahu tentang hubungannya, walaupun dia berusaha serapat mungkin menyembunyikannya. “Pagi semua!” Suara Farel terdengar nyaring, lalu pandangannya terhenti saat melihat Diva dan Reni yang sedang bersama di pojok ruangan, kebetulan memang meja Diva terletak di agak sudut tempat ini. “Diva! Kamu masuk hari ini?” Suara Farel terdengar cukup besar. Diva hanya tersenyum melihat ke arahnya lalu pandangannya kembali melihat ke arah Reni. Tatapan Reni masih penuh tanya. Tidak lama berselang, setelah meletakkan barang bawaannya di atas meja kerjanya, Farel dengan cepat mendatangi keduanya yang terlihat dengan wajah tegang. “Kalian berdua … sedang ngebahas hubungan Diva sama Pak Elvan?” Farel berkata dengan suara yang bisa didengar jelas oleh Diva. Untungnya di ruangan ini baru ada mereka bertiga saja.
Read more
Bab 177. Pengakuan Diva
Tidak mungkin Reni dan Farel tidak tahu dengan suara khas pemiliknya. Mereka hanya saling lempar pandang saat ini. “Udah sampe, sorry aku belum sempet hubungin kamu, soalnya ada hal yang mendesak di kantor pagi ini.” Diva menjawab santai sambil memperhatikan reaksi kedua rekannya yang sangat takjub. “Semendesak apa sampai bisa melupakanku, hehm?” Suara itu terdengar sangat lembut di telinga Diva membuat wanita melengkungkan senyumnya. Sedangkan kedua makhluk yang saat ini sedang memperhatikan tingkah Diva benar-benar terkejut! Handphone Diva tidak menggunakan mode handsfree tapi cukup terdengar besar karena volume panggilan itu sengaja dibuat Diva paling kencang dan mereka juga tidak menyangka kalau Diva sekarang malah memperlihatkan kemesraannya di depan mereka! “Itu … rahasia, sekarang mending kamu istirahat dulu, tadi mama ada hubungin aku, mungkin dia tiba di sana sebentar lagi.” Diva berkata dengan santai. “Baiklah. Harusnya mama tidak perlu datang. Aku bisa sendiri kok. Lagi
Read more
Bab 178. Berhati-hatilah Padanya
Melihat Diva yang terlihat serius, Reni dan Farel diam lalu detik berikutnya mengangguk mengerti. “Baik, kami gak bakalan bilang tentang Pak Elvan ke yang lain. Kalo untuk klarifikasi hubunganmu dengan Pak Elvan gimana?” tanya Reni pada Diva. “Itu … nanti saja, aku tidak berniat untuk terlalu menanggapinya, walau sebenarnya kesal karena dibilang selingkuhan.” Diva berkata dengan menghela napas berat. Tepat setelah mengatakan hal itu, salah satu OB mendatangi Diva dengan membawa kantong makanan. “Bu Diva, ini tadi ada titipan dari Bu Dania,” ucapnya pada Diva. Diva lalu tersenyum dan berterima kasih. Setelahnya Reni mencolek Diva. “Cieee … sarapan dari pak bos nih. Gak mungkin itu dari Bu Dania, kan? hehehe!” godanya sambil terkekeh. Wajah Diva memanas lalu tersenyum singkat. “Ssstt! Jangan berisik nanti didenger yang lain.” Farel menegur Reni, karena ruangan ini sudah cukup ramai. Diva lalu membuka bungkusan itu dan melihat isinya. Dari bungkus dan cara pengemasannya, Diva s
Read more
Bab 179. Kesimpulan Diva
Diva menyipitkan sebelah matanya, dia berpikir sejenak, rasanya dia tidak ingin mempercayainya, tapi dia kembali ingat dengan pengalamannya sendiri, seseorang yang baik dengannya ternyata malah berkhianat.“Yakin aku harus berhati-hati dengannya?” tanya Diva lagi untuk memastikan.“Menurutmu siapa yang memberikan foto itu ke obrolan grup sampai heboh?” Reni berkata dengan santai. “Satu hal lagi yang harusnya kamu perlu tahu, dia bukan orang yang mau dikalahkan oleh sesama kita. Baik itu urusan pribadi, pekerjaan maupun percintaan!” Reni berkata dengan ucapan tajam.“Oh, aku baru tahu ….” Diva berkata dengan perlahan.“Ya, aku tidak tahu apa yang akan dia lakukan kalau saja ternyata tunanganmu itu adalah … bos besar kita! Itu pasti makin bikin dia kepanasan nanti.” Reni kembali menambahkan.Diva masih diam tidak terlalu cepat menanggapi hal ini.“Ingat 'kan kemarin waktu aku bilang dia punya pacar orang kaya wajahnya gimana?” tanya Reni lagi.Diva lalu kembali mengingat kejadian itu.“
Read more
Bab 180. Cepat Selesai, Cepat Pulang!
Ya! Sejak pertama kali kalau diingat lagi, benar memang Winda terlihat ingin mencelakainya, sejak awal dia adalah orang yang membantu Diva, tapi … ada hal yang sangat jelas sekali. Ketika pekerjaannya sudah selesai dalam waktu cepat dan Diva sudah menyerahkan bagiannya pada wanita itu, tiba-tiba malah yang terjadi adalah hal diluar dugaannya! File itu berbeda, lalu Deska yang terlihat sejak awal tidak menyukainya dan ingin menjatuhkan malah mendapatkan hukuman dari Elvan.“Eh, Div, ngelamun aja! Ini tolong bantuin aku ngerjain yang ini dong, kemarin soalnya punya kamu udah dikerjain sama Pak Miko loh!” Suara Winda menarik kesadaran Diva yang memikirkan tentangnya.Diva diam sejenak dan melihat ke arah Winda. “Eh, Win, maaf aku tadi gak denger.”“Idih kamu lagi mikirin apa Div?” tanyanya ingin tahu. Setelah mendapatkan informasi dari Reni jelas saja pikiran Diva langsung berubah saat melihat Winda.“Gak ada yang penting banget kok. Eh, mau bantu bagian mana?” tanya Diva padanya.“Ini
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
25
DMCA.com Protection Status