All Chapters of Raja Naga Meninggalkan Gunung: Chapter 691 - Chapter 700
792 Chapters
Bab 691
Padahal, Tobi baru saja bersiap untuk menjabat sebagai direktur baru hari ini, tetapi malah terjadi masalah di kediaman Keluarga Saswito. Daripada tertunda lama, lebih baik dia mengabari lewat telepon saja.Dia akan mengatakan bahwa dia tidak sempat hari ini dan menunda sampai besok.Baginya, Grup Maharta hanyalah sebuah mainan. Dia tidak perlu terlalu mengkhawatirkan masalah itu. Biarlah terjadi kekacauan lebih dulu. Makin sering hal itu terjadi, barulah dia bisa menemukan talenta yang berguna.Saat itu, dia tinggal mempromosikan mereka, yang mana benar-benar berguna dan berkemampuan. Bukan hanya menghemat waktu, dia juga tidak perlu repot-repot lagi.Namun, Widia sudah tahu masalah dia tidak datang ke kantor hari ini. Begitu mengangkat telepon, dia langsung mengomelinya, "Tobi, apa yang kamu lakukan? Bukankah kamu mengambil jabatan direktur hari ini?""Terjadi sedikit masalah. Tunggu besok saja.""Masalah apa? Apa ada orang yang menyerangmu?" tanya Widia dengan gugup."Nggak, kok. Ak
Read more
Bab 692
"Oh, kamu pernah dengar soal aku? Kalau begitu, seharusnya kamu juga tahu kehebatan Sekte Suganda, 'kan? Membunuh pecundang kecil sepertimu sangatlah mudah.""Jangan buru-buru menyangkal. Jangan kira dirimu sangat hebat dan menganggap dirimu bukan pecundang kecil. Kuberi tahu, jangankan kamu, bahkan, Damar, orang terkaya di Kota Tawuna pun hanyalah lawan kecil bagiku."Nada suara Evan begitu mendominasi dan dingin, membuat orang merasa terintimidasi."Lantas?"Tobi penasaran mengapa Evan bisa meneleponnya."Bukan apa-apa. Aku hanya ingin mengingatkanmu, Jessi itu wanitaku. Kelak, jangan menghubunginya lagi."Akhirnya, Tobi paham dengan alasannya. "Bagaimana kalau aku masih menghubunginya?"Saat Jessi meneleponnya terakhir kali mungkin sudah ketahuan oleh pria ini. Pantas saja, Jessi buru-buru menutup telepon. Lantas, mengapa Evan melarangnya menelepon? Bukankah itu sudah kelewat batas?"Kalau begitu, sebaiknya siapkan peti matimu lebih dulu."Selesai berbicara, Evan langsung menutup te
Read more
Bab 693
Mendengar pertanyaan Tobi, agen rahasia Sekte Naga segera menjawab, "Ya, tapi Evan tengah mempraktikkan teknik yang sangat hebat, yaitu Teknik Mendominasi. Mana mungkin ada wanita yang bisa berlatih bersamanya?""Teknik Mendominasi?"Wajah Tobi berubah. Meski dia tidak mengetahui teknik ini, dia juga pernah mendengarnya. Dia pun bertanya, "Bukankah yang dia latih itu teknik milik Sekte Suganda?"Teknik yang dimiliki Sekte Suganda sudah sangat hebat, apalagi juga termasuk salah satu teknik terbaik."Bukan!""Kalau begitu, aku sudah tahu alasan mengapa dia mau menikahi Jessi."Kilatan dingin melintas di mata Tobi. Kalau memang seperti itu, berarti Evan menginginkan nyawa Jessi.Jika Tobi yang berlatih bersama Jessi, dia bukan hanya tidak akan mencelakai gadis itu, tetapi dia juga akan membantunya membersihkan energi jahat di dalam tubuhnya dan mempercepat proses kultivasi.Namun, Teknik Mendominasi milik Evan terlalu ganas. Dia akan menyesap habis seluruh energi Jessi, kemudian membuat g
Read more
Bab 694
"Kak Tobi, kok kamu bisa ke sini? Ayo, duduk sini."Fiona buru-buru mempersilakan Tobi duduk. Wajahnya tak kuasa menyembunyikan kebahagiaan yang tak terkendali, yang menunjukkan hatinya benar-benar bahagia.Tak dipungkiri, Tobi yang berhasil mengubah nasib Fiona itu telah membuat wanita itu tertarik dengannya. Ditambah lagi, setelah berinteraksi lebih dengan Tobi, dia baru sadar telah jatuh hati kepada pria itu.Namun, perasaannya saat itu masih belum begitu dalam. Hanya saja, belakangan ini, dia terus-terusan ditolak oleh Tobi. Hal itu justru membuatnya kecewa dan makin merindukan pria itu.Makin menahan rindu, barulah dia sadar perasaannya kini telah terlalu dalam.Tobi terpaksa duduk di sebelah Fiona. Aroma wewangian samar yang keluar dari tubuh wanita itu membuatnya merasa nyaman. Apalagi, wanita cantik yang begitu sempurna, mana mungkin ada pria yang tidak menyukainya?Begitu Tobi duduk, Fiona langsung mengeluh dengan manja, "Kak Tobi, belakangan ini, kamu sibuk sekali. Tak peduli
Read more
Bab 695
Tobi agak kaget, tetapi dia mengerti mengapa Fiona bisa bertindak seperti ini. Dia hanya bisa menahan senyum diam-diam. Padahal dirinya sama sekali tidak peduli dengan hal ini.Tobi hanya tidak ingin berinteraksi terlalu banyak dengan Fiona. Itu sebabnya dia segera mengalihkan topik pembicaraan agar bisa lepas dari pertanyaan Fiona.Mendengar itu, Fiona bertambah kesal.Sebaliknya, Tobi mengangkat tangannya dan memberi isyarat kepada Fiona agar berhenti. Dia menanggapi pertanyaan Gita sambil tersenyum, "Kalau aku bilang, takutnya kamu akan ketawa. Sepertinya kita kerja di perusahaan yang sama."Begitu kata-kata itu keluar, bukan hanya Gita seorang yang tercengang, tetapi Fiona dan Prita juga terpana. Bukankah Kak Tobi kerja di Grup Lianto? Kenapa sekarang malah di Grup Maharta?"Benarkah?""Barusan aku masih sempat mengira kamu sangatlah hebat, ternyata hanya seorang pegawai yang nggak dikenal.""Kalau nggak, aku pasti tahu."Gita mendengus dingin. Wajahnya memperlihatkan ekspresi arog
Read more
Bab 696
Lantaran sudah bertahun-tahun mengikuti Kak Fiona, Prita juga tahu kepribadiannya. Selama ini, Kak Fiona kerap membatasi diri. Jika ada tawaran syuting serial televisi ataupun film, dia pasti akan mengajukan persyaratan agar tidak melakukan kontak fisik dengan aktor pria mana pun.Namun, saat berhadapan dengan Kak Tobi, dia malah begitu inisiatif, seakan-akan tidak sabar dan ingin menyelesaikan semuanya di sini.Tobi tampak gugup, apalagi Fiona sengaja mencondongkan tubuh ke arahnya. Pria itu pun menjawab, "Mana mungkin? Lagian, aku bukan harimau, mengapa aku harus memakanmu?""Aku malah berharap kamu itu seekor harimau, apalagi seekor harimau yang liar," kata Fiona dengan nada serius."Ugh!""Jangan bahas harimau lagi. Aku sudah kenyang. Kebetulan aku masih ada urusan lain ....""Nggak boleh!"Sebelum Tobi menyelesaikan kata-katanya, Fiona langsung menyela, "Jarang-jarang kita bisa ketemu. Pokoknya, kamu harus menemaniku hari ini."Rasa rindu yang ditahannya selama berhari-hari itu te
Read more
Bab 697
Tobi tersenyum tipis. Gadis polos nan menawan ini sudah cukup membuatnya disukai orang, belum lagi, sikapnya yang begitu pengertian. Tobi pun berkata, "Halo, tak disangka, akan bertemu Nona Kamila di sini.""Ya, aku juga nggak sangka. Tuan Tobi, kamu sungguh karyawan Grup Maharta?" tanya Kamila dengan penasaran."Tentu saja! Ke depannya, tampaknya Nona Kamila dan aku akan punya banyak kesempatan untuk bertemu," ucap Tobi dengan tegas.Mendengar itu, Kamila menjadi gugup. Wajahnya juga memerah. Dia buru-buru berkata, "Tuan Tobi bercanda, aku belum pernah melihatmu di perusahaan sebelumnya.""Aku hanya bilang, ke depannya ada banyak kesempatan untuk bertemu, kenapa kamu malah tersipu? Jangan-jangan kamu pikir aku tertarik kepadamu?"Kemarin, Tobi tidak menyadari gadis ini begitu mudah tersipu. Belum lagi, tampangnya yang begitu polos dan juga kulit putihnya itu. Tampaknya dia memiliki daya tarik yang unik.Dibandingkan dengan Kristin, yang juga begitu polos, Kamila memberikan kesan lemah
Read more
Bab 698
"Bagus, bagus sekali! Bocah, kamu tunggu saja!"Sembari berbicara, Bagas mengeluarkan ponselnya dan memotret Tobi. Kemudian, dia menoleh ke arah Kamila dan berkata, "Kamila, yang kukatakan sebelumnya itu masih berlaku sampai hari ini.""Lewat dari hari ini, aku juga nggak akan segan-segan lagi."Setelah meninggalkan kata-kata itu, dia pun meninggalkan mereka berdua. Dia sekarang sudah punya fotonya Tobi. Mencari informasi mengenai pria itu bukanlah hal sulit lagi.Dia pasti akan membuat bocah itu membayar harga mahal.Melihat Bagas berlalu, Kamila segera berkata dengan cemas, "Tuan Tobi, apa yang kamu lakukan? Kalau kamu menyinggung Pak Bagas, ke depannya kamu nggak akan bisa bertahan di perusahaan lagi.""Kamu khawatir aku akan menyusahkanmu?" tanya Tobi."Bukan begitu!"Kamila segera menyangkal dan berkata, "Lagian ini semua nggak hubungannya denganku. Sekalipun kamu nggak di sini, Pak Bagas juga nggak akan melepaskanku. Kelihatannya aku sudah nggak bisa bertahan di perusahaan ini la
Read more
Bab 699
"Ya.""Oh ya, bisakah kamu ceritakan lebih banyak mengenai rahasia perusahaan? Terutama yang biasa kalian diperbincangkan secara diam-diam itu?" tanya Tobi dengan penasaran."Buat apa bahas itu?""Penasaran!""Tunggu nanti saja. Lagian aku juga sudah mau meninggalkan perusahaan. Oh ya, sudah jam segini, aku harus naik ke atas dulu.""Baiklah!"Begitu sampai di pintu masuk lantai pertama, mereka harus menggesek kartu karyawan agar bisa masuk.Tobi tampak tak berdaya. Dia tidak memiliki kartu karyawan.Kamila memandangnya dengan ragu. Bukankah dia karyawan perusahaan, mengapa tidak punya kartu?"Hmm, aku lupa bawa hari ini.""Kalau begitu, ikut aku saja," kata Kamila buru-buru. Dia memberi tahu satpam bahwa Tobi adalah kliennya, kemudian membawa pria itu masuk bersama.Gedung ini cukup baru, apalagi ada banyak lift dan semuanya sangat bersih. Tak lama kemudian, mereka berdua pun tiba di lantai lima belas. Grup Maharta menempati dua lantai, yakni lantai lima belas dan enam belas.Sesampai
Read more
Bab 700
Tak disangka, Tobi masih bisa memberikan petunjuk dengan mudah. Dia makin membuat gadis-gadis cantik itu merasa tercerahkan dan memperoleh banyak pengetahuan baru.Semuanya bertambah bersemangat. Ternyata, Tobi itu desain yang genius.Kamila tercengang. Padahal, dia hanya mengarang masalah Tobi itu kakak kelasnya. Di luar dugaan, pengetahuan desain Tuan Tobi begitu hebat dan dia bisa menaklukkan semua orang dengan mudah.Apa Tuan Tobi memang sehebat itu? Pantas saja, dia bisa tertarik dengannya dari awal. Ternyata mereka memiliki kesamaan."Kak, kamu lulusan universitas mana? Terus, kamu kerja di mana? Kamu hebat sekali.""Kak, kamu punya pacar? Kalau belum, menurutmu, aku bagaimana? Jangan khawatir, asalkan kamu bersamaku, kamu nggak perlu melakukan apa pun. Aku akan mengurus semuanya.""Aku juga sama. Aku bisa mengurus semua pekerjaan rumah. Kalau kamu nggak mau aku bekerja, aku juga akan berhenti dan sepenuhnya mengurus rumah tangga.""Aku, aku juga. Aku akan melahirkan anak untukmu
Read more
PREV
1
...
6869707172
...
80
DMCA.com Protection Status