All Chapters of Terpaksa Menikahi Musuhku: Chapter 51 - Chapter 60
129 Chapters
BAB 51 - Lima Tahun yang Rasanya Sia-Sia
“Gimana weekend kemarin? Dari update di Instagram kayaknya seru juga liburan kalian.”“Lumayan seru sih, apalagi udara di sana agak beda dari Jakarta.”Hari ini adalah hari Senin, di mana akhirnya Julie belajar untuk benar-benar libur dari salon setiap hari Senin seperti yang sudah seharusnya—setelah bertahun-tahun masuk kerja terus. Candy mengajaknya pergiCandy mengangguk sambil tersenyum penuh arti. “Kayaknya kamu juga seru-seruan terus sama Mas Ipang ya?”Awalnya Julie tidak mengerti dengan apa yang dimaksud Candy. Hanya saja ketika tatapan Candy jatuh ke dada Julie, Julie segera menunduk untuk menemukan bajunya yang agak turun hingga memperlihatkan sekitaran dada bagian atasnya, yang terdapat bercak-bercak merah.
Read more
BAB 52 - Apa Pun Permintaannya, Yang Penting Cium Dulu
“Kok nggak mau sih?”“Males, mending di rumah aja.”Julie terkekeh geli ketika malam ini ia membahas lagi perihal balasan singkat Ipang yang membuatnya tertawa, karena entah kenapa sesuai dengan dugaan Julie. Balasan Ipang yang merupakan satu huruf ‘G’ dan artinya ‘nggak’ itu, masih teringat oleh Julie sampai sekarang.Pasti lelaki itu tidak mau untuk datang ke pernikahan Raveno.“Ya udah, aku dateng sama Suri dan Candy ya kalau gitu?”Pertanyaan Julie membuat Ipang mendelik. Lelaki itu sebenarnya lebih khawatir kalau Julie akan merasa sedih ketika melihat Raveno ada di pelaminan bersama perempuan lain.Bagaimanapun, harus ia akui kalau perasaannya pada Priska tidak bisa diband
Read more
BAB 53 - Kenapa Harus Pilih Salah Satu?
“Ke The Clouds? Asyiiik!”Antusiasme di dalam suara Julie yang tidak disembunyikan tersebut membuat Ipang melirik istrinya. “Kamu antusias banget kayaknya aku ajak ketemu temen-temenku.”“Soalnya temen-temen Mas ganteng semua sih. Seger liatnya.”Ipang langsung menghela napas begitu mendengar jawaban jujur Julie barusan, sementara Julie terkikik geli karenanya.Usai dari resepsi pernikahan Raveno dan Kina, Ipang mengajak Julie ke The Clouds karena Ksatria mengatakan mereka perlu bertemu langsung untuk membahas mengenai laporan yang mereka terima beberapa hari yang lalu.Awalnya Ipang pikir Julie tak akan mau, tapi istrinya itu terlihat antusias.“Emang yang paling ganteng di antara kami berenam
Read more
BAB 54 - Tamu Tak Diundang
“Nanti aku jemput, oke?” Ipang menatap Julie yang tengah melepas seat belt-nya.“Oke, Mas.”“Padahal semalam kita pulang udah lewat tengah malam, terus sekarang kamu udah mau kerja lagi aja. Nggak capek emangnya?”Julie tersenyum ketika menoleh dan mendapati Ipang yang seperti tengah khawatir padanya. Semalam mereka memang pulang larut malam dari The Clouds. Julie pikir ia sebenarnya bisa saja beristirahat di rumah.Tapi minggu lalu ia sudah terlalu banyak mengambil hari libur. Julie sendiri takut kalau ia di rumah akan bosan karena meskipun ada Ipang yang menemaninya, Julie terbiasa mondar-mandir di salon.“Capek sih, tapi ya aku kan kerjanya nggak selalu berdiri dan bergerak kayak pegawaiku yang lain. Masa aku liburan te
Read more
BAB 55 - Definisi dari ‘Nggak Jodoh’
“Jadi kamu mau apa ke sini, Den?”Raden tak langsung menjawab pertanyaan Julie. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar ruang rapat yang kerap kali dijuluki sebagai akuarium karena keseluruhan dindingnya yang merupakan dinding kaca.Julie sengaja mengajak Raden bertemu di sini, di ruang meeting yang ada di lantai satu dan meskipun agak jauh dari area di mana pelanggannya berada, masih dapat diawasi dari luar berkat dinding kacanya.“Aku mau ngobrol sama kamu,” jawab Raden pada akhirnya. “Aku belum sempat ngobrol lama sama kamu sejak kita ketemu.”“Kan yang di vila waktu itu kita ngobrol banyak.” Julie mengerutkan keningnya, ia bahkan masih mengingat apa saja yang mereka bicarakan waktu itu. “Aku jadi penasaran sama kamu.”
Read more
BAB 56 - Maaf Karena Keluargaku Nggak Sesempurna Keluarga Kamu
“Berapa lama dia di sana?”“Kurang dari satu jam kayaknya.” Julie duduk di depan meja riasnya dan mulai memakai skincare-nya. “Aku duduk sama dia dengan jarak kurang lebih dua meter. Nggak ada peluk-pelukan, nggak ada jabat tangan. Aman pokoknya.”Ipang terkekeh begitu Julie menjelaskan dengan rinci soal pertemuannya tadi dengan Raden. Sebenarnya Ipang sudah bertanya sejak mereka makan malam di luar tadi, tapi Julie mengatakan kalau mereka bisa membicarakannya di rumah dan ia lebih suka mendengar cerita Ipang tentang harinya terlebih dahulu.Hal-hal sekecil itu yang selalu menjadi kejutan tersendiri bagi Ipang. Ia yang biasanya hanya punya Suri, kini bertambah satu orang lagi yang akan selalu peduli tentang bagaimana hari yang ia jalani.“Terus?”
Read more
BAB 57 - Yang Membuat Hidupnya Seimbang
“Mas Kalu orangnya lucu ya, sayang dia terlarang buat aku.”“Hah?” Julie seakan tak bisa memercayai pendengarannya. “Gimana? Gimana?”“Mas Kalu.” Tanpa sungkan, Suri mengulangi nama yang baru saja ia ucapkan. “Kemarin aku nggak sengaja ketemu dia waktu lagi service mobil. Terus kita ngobrol-ngobrol gitulah.”“Emang baru kali itu kamu ngobrol berdua sama dia?”“Nggak sih, tapi seringnya juga kan di bawah pengawasan Mas Ipang.” Suri terkekeh geli. Tidak ada yang bisa mengalahkan seberapa protektifnya Ipang terhadap Suri.“Kamu naksir dia?” Julie bertanya seraya menggeser piring berisi sup kerang yang jadi menu makan malam mereka.&ldqu
Read more
BAB 58 - Mengenal Ipang yang Dulu
“Kamu dulu gembil ya pas kecil.”“Iya, kayak kamu dulu.”“Aku kan suka makan makanan manis, pas masih kecil sampai ABG nggak kekontrol, jadilah bengkak begitu.”Ipang tersenyum mendengar penjelasan Julie. Karena permintaan Suri, akhirnya Ipang dan Julie menginap di rumah itu. Julie tahu, sebenarnya yang memudahkan Ipang untuk berkata ‘iya’ pada permintaan Suri adalah absennya kehadiran sang ayah di rumah.Kalau ada ayahnya, Julie yakin Ipang akan mengajaknya pulang.“Terus kamu diet?”Julie menggeleng, masih belum berbalik untuk menghadap Ipang. Kini ia berdiri di deretan rak yang memajang foto-foto Ipang dari kecil hingga dewasa. Semua itu tadinya ditaruh dan disusun oleh ibun
Read more
BAB 59 - Can You Feel The Pressure Between Your Hips?
Embusan udara yang dingin dari AC kamar tersebut membuat Julie semakin mendekat pada sesuatu yang membuatnya hangat tersebut. Julie menaikkan selimutnya hingga ke dada supaya menghalau udara tersebut.Beberapa saat kemudian, Julie membuka matanya saat merasakan sesuatu yang mendesaknya di bawah sana, mau tak mau mata Julie terbuka juga.Hal pertama yang Julie lihat adalah dada bidang Ipang yang tidak dilapisi secarik kain pun. Dada bidang dan perut liatnya membuat Julie tak bisa mengalihkan pandangannya. Karena hanya ia yang menaikkan selimut, maka ia bisa dengan leluasa menatap tubuh suaminya yang hanya mengenakan celana pendek.Julie mengikuti V-line yang ada di bawah perut Ipang hingga. tanpa sadar mendesah kecewa karena tak bisa melihat ujung V-line tersebut yang ada di balik celan
Read more
BAB 60 - Perempuan Paling Egois Itu adalah Priska
“Mas Ipang!”Ipang terus berjalan meskipun samar-samar ia mendengar ada suara yang memanggilnya. Beberapa pegawai dengan lanyard berlogo perusahaan milik keluarganya menyapa Ipang dengan sopan.Sampai kemudian ia masuk ke lobi, samar-samar ia mendengar suara perempuan tersebut. Ipang tidak memperlambat langkahnya, ia pikir hanya suara itu berasal dari orang yang bukan memanggil dirinya.Kesiap pelan dari orang-orang di sekitarnya, juga tarikan di sikunya yang pada akhirnya membuat Ipang berhenti melangkah melewati lobi gedung tersebut.“Mas Ipang!” panggil perempuan itu sekali lagi dengan napas terengah-engah. Jelas, mengejar langkah Ipang yang lebar menggunakan pump heels-nya bukan sesuatu yang bisa membuatnya bernapas dengan normal.
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status