All Chapters of DIKIRA PENJUAL NASI KUNING: Chapter 51 - Chapter 60
82 Chapters
SANDIWARA TERKUAK
POV : DIKTA "Ajak Riana ngobrol, Dikta. Mama juga mau ngobrol sama Tante Lisa." Aku menghela napas panjang lalu menyandarkan punggung ke sofa. Daripada bengong, kuambil handphone di saku celana lalu membaca beberapa pesan yang masuk. [Mas, maaf kalau pesanku tadi menyinggung Mas Dikta. Aku hanya nggak ingin terjadi sesuatu sama Mbak Lana makanya secepatnya membongkar masalah itu. Bukannya aku buruk sangka, cuma sepertinya kecelakaan kemarin memang disengaja. Mungkin Mas Dikta juga nggak tahu kalau Tante Delima pernah datang ke sini sama Mbak Laura. Tante Delima bilang perempuan itu kekasih Mas Dikta. Tante Delima mengancam Mbak Lana supaya berhenti mendekati Mas Dikta. Tolong jangan bilang Mbak Lana kalau aku cerita tentang ini, Mas. Dia bisa marah besar sama aku] Pesan Ryan benar-benar membuatku ternganga. Laura? Ngapain mama menemui perempuan itu lagi. Apa mama pengin punya menantu materialistis seperti dia? Sudah berulang kali aku bilang bagaimana sikap Laura sebenarnya, tapi m
Read more
TAK PERCAYA
POV : DIKTA "Aku sudah mendengar semua obrolan dan rencana kalian," ucapku sembari keluar dari area taman. Tadinya melipir ke sana karena mau menelpon Ryan dan menanyakan kejelasan soal kabar kecelakaan itu, tapi mendadak berubah haluan setelah mendengar rencana busuk dua perempuan itu. Wajah-wajah yang berubah seperti bidadari saat bersama mama, tapi berubah syaitan saat di belakang mama. "Kenapa? Kaget kalau aku masih di sini?" Aku tersenyum tipis ke arah anak dan mamanya yang masih mematung di samping mobil yang ternyata bukan milik mereka sendiri melainkan menyewanya dari orang lain itu. Keduanya menjadi salah tingkah. Wajar, karena topengnya terbongkar mendadak. "Obrolan apa sih, Dikta? Aku sama mama cuma ngobrolin arisan kok," balas Riana dengan sedikit gugup lalu pura-pura tersenyum tipis. "Iya, Nak Dikta. Tante cuma bahas soal bisnis perhiasan Tante sama mama kamu yang mulai berkembang." Tante Lisa pun ikut mengelak. Anak dan ibu sama saja pandai bersandiwara. "Kalian pi
Read more
CEKCOK
POV : DIKTA"Mungkin mama mau menuruti papa agar tak cemburu lagi pada Rahayu, tapi mama minta maaf kalau mama tetap nggak setuju anak Rahayu yang akan menjadi menantu kita. Kehadirannya tetap akan membuat papa mengingat mamanya dan membuat mama kembali membencinya." "Buang jauh-jauh dendam di hati mama supaya mama bisa menerima kenyataan jika anak kita memang mencintai anak itu, Ma. Papa yakin sebenarnya mama berhati baik, hanya saja rasa cemburu dan sakit hati itu masih begitu melekat di hati mama. Makanya mama bisa sekeras sekarang. Percayalah, Ma. Sekalipun Lana menjadi menantu kita, tak akan pernah mengubah rasa sayang papa sama mama. Hubungan papa dan ibunya Lana sudah kandas bahkan dia sudah tenang di sisiNya,ngapain terus dibahas? Jangan terlalu memusuhi anak yatim piatu, Ma. Bisa dosa besar jika kita mendzalimi mereka, Ma." Aku yakin kali ini papa mulai mengusap lengan mama lalu memeluknya. Kelembutan dan kesabaran hati papa saat melihat kemarahan mama benar-benar membuatku
Read more
KEPUTUSAN AKHIR
[Lana, sudah selesai istikharahnya, kan?] Pesan dari Mas Radit membuatku tercekat seketika. Aku memang sempat bilang sama Ibu Sulis soal istikharah itu. Mungkin wanita berhati lembut itu memberi tahu Mas Radit jika aku sudah siap dengan jawabannya. Beberapa kali istikharah untuk memilih antara Dikta dengan Mas Radit, hati ini tetap fokus pada satu nama saja, Dikta. Meski belum bisa meluluhkan hati Tante Delima, tapi aku yakin sekeras-kerasnya batu akan rapuh juga oleh tetesan air yang terus-menerus menimpanya. Aku berharap bisa menjadi air yang akan meluluhkan hatinya suatu saat nanti. Mas Radit bukan lelaki yang buruk. Dia bahkan nyaris sempurna, tampan, mapan, perhatian, sopan, patuh pada orang tua dan banyak kebaikan yang dia punya. Hanya saja cinta memang tak bisa dipaksakan bukan? Aku tak mencintainya dan menganggap dia seperti keluarga, oleh karena itulah aku memilih Dikta sebab sejak dulu memang hanya dia satu-satunya lelaki yang membuatku jatuh hati. [Alhamdulillah.
Read more
SALING MENGANCAM
Aku benar-benar kaget saat melihat perempuan itu sudah ada di sampingku. Entah sejak kapan, aku pun tak tahu sebab fokus pada lamunanku sendiri sejak beberapa menit lalu. "Jangan kasar begitu bisa kan?" omelku kesal saat merasakan perih di lenganku. "Sok ngatur lagi, emang kamu siapa hah?! Itu belum seberapa, Lana. Kalau kamu masih saja berhubungan dengan Dikta, aku bisa melakukan hal yang lebih parah daripada ini. Mengerti?!" Riana berkacak pinggang di depanku dengan wajah memerah. Entah kesambet dari mana dia sampai pagi-pagi begini sudah ada di sini dengan emosi yang meluap-luap. "Kamu mengancamku, Ri?" tanyaku santai meski dalam hati khawatir apa yang akan dilakukannya. Aku sedikit trauma dengan kecelakaan Ryan tempo hari yang ternyata karena ulah mamanya Dikta. Bisa saja Riana melakukan hal yang sama bukan? Jika tak bisa membuatku celaka, dia bisa jadi membuat Ryan terluka. Aku benar-benar nggak habis pikir kenapa mereka selalu membenciku dan menentang hubungan ini. Apakah me
Read more
PERTEMUAN
"Mas Radit kok di sini?" tanyaku cukup kaget melihat laki-laki itu sudah ada di sampingku. Mungkin dia hanya kebetulan lewat saja dan tak berniat untuk menodong jawabanku sekarang. Soalnya tempat kerja Mas Radit memang tak terlalu jauh dari sini. "Iya, Lan. Kebetulan nanti malam bapak minta aku untuk mengantarnya ke rumah Pakde di luar kota. Jadi, nggak bisa ketemu kamu. Makanya aku datang sekarang." "Mas Radit nggak nagih jawaban sekarang kan?" tanyaku sedikit gugup. Laki-laki itu justru tersenyum tipis sembari menatapku lekat. "Sekalian saja, Lan. Bukannya jawaban pagi ini ataupun nanti malam akan tetap sama?" Laki-laki itu kembali mengulum senyum."Iya juga sih, Mas. Cuma belum latihan. Eh maksudku bingung jawabnya." Aku memilih ujung hijab saking gugupnya. "Nggak usah bingung, ikuti kata hatimu saja. Jangan memaksakan sesuatu untuk menerima di saat hatimu menolaknya. Begitu pula sebaliknya, Lana. Kamu harus yakinkan hatimu sendiri, bahagia nggak dengan keputusan itu." Mas Radi
Read more
JAWABAN & HARAPAN
"Sebelumnya aku boleh cerita sedikit, Mas?" "Bolehlah. Selama ini justru aku ingin mendengar banyak cerita darimu. Sayangnya kamu lumayan tertutup." Aku kembali tersenyum tipis lalu meneguk teh yang kubuat sendiri untuk mengurangi kegugupan yang kurasakan. "Sampai saat ini aku memang hanya mencintai satu lelaki saja, Mas. Dia cinta pertamaku saat SMA. Dulu, hubungan kami cukup dekat meski nggak ada status pacaran di dalamnya. Sekadar sahabat, tapi sama-sama saling mencintai. Hanya saja keadaan memaksa kami untuk berpisah cukup lama. Mamanya belum merestui hubungan kami, karena itulah dia sengaja dikuliahkan di luar kota agar tak terus berhubungan denganku pasca SMA. Lima tahun berpisah, ternyata Allah kembali mempertemukanku dengannya."Mas Radit menghela napas. Sepertinya dia mulai paham ke arah mana jawaban yang akan kukatakan. "Kini, kami sama-sama sudah dewasa dan komit untuk memperjuangkan cinta ini sampai mendapatkan restu mamanya. Maaf jika aku harus menceritakan ini padamu,
Read more
DICULIK
"Mbak, motornya kenapa?" Ryan keluar rumah sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk. Aku mendongak lalu kembali berdiri saat adik lelakiku itu mulai mendekat. "Rusak, Yan. Nggak tahu kenapa, padahal Mbak mau ke pasar belanja bahan-bahan nasi kuning besok. Katanya kamu juga mau bollen pisang sana lapis legit kan?" Ryan mengangguk lalu mengamati motor matic itu. Dia mencoba menstarternya, lalu kembali mematikannya. "Kayanya harus diservis, Mbak. Aku bawa ke bengkel dulu gimana?" tawarnya kemudian. Kulirik jam di tangan, nyaris menunjuk angka sembilan pagi dan itu artinya sudah cukup kesiangan. Kalau harus nunggu motor jadi lebih dulu, yang ada makin siang. Bahan-bahan yang kubutuhkan di pasar bisa habis diserbu para pedagang sayur atau emak-emak lain. "Malah bengong. Aku bawa ke bengkel Mas Bejo dulu ya, Mbak," ucap Ryan lagi lalu buru-buru masuk ke rumah. Dia kembali keluar dengan celana selutut dan kaos pendeknya. "Kamu bawa motornya ke bengkel, Yan, Mbak mau naik ojek online
Read more
ADU DOMBA
"Jangan teriak atau mencoba melepaskan diri karena kami tak segan menyakitimu jika hal itu terjadi. Mengerti!" Aku tercekat seketika. Tak mampu memberontak saking takutnya saat salah seorang lelaki itu memperlihatkan pisaunya yang berkilau. Benar-benar mengerikan dan menakutkan. "Kalau kamu diam dan tak banyak protes, kamu akan baik-baik saja." Laki-laki yang duduk di samping kananku itu kembali menatapku tajam. Entah siapa dia, aku pun tak tahu. Saat ini aku benar-benar dilanda kekhawatiran dan ketakutan dengan mereka berdua. Aku takut mereka akan menculik dan minta tebusan seperti dalam film-film, atau mereka akan menjualku ke mucikari dengan harga khusus karena keperawan*nku? Apa yang harus kulakukan sekarang jika hal itu akan terjadi? Saat masih melamun dan berusaha mencari cara untuk kabur, tiba-tiba mataku mengantuk lalu terlelap begitu saja. Saat membuka mata, aku begitu shock karena berada di dalam kamar dengan ikatan kaki dan tangan yang terlepas. Kekagetanku semakin bert
Read more
CCTV
POV : DIKTA [Aku sudah jawab pernyataan cinta dan rencana lamaran Mas Radit hari ini, Dikta.] Pesan dari Lana membuatku penasaran apa jawaban yang dia berikan pada laki-laki itu. Meski kuyakin jika Lana menolak cintanya, tapi rasa penasaran tetap saja kurasa. Takut jika Lana khilaf dan akhirnya menerima lamaran lelaki itu. Bukannya Allah yang membolak-balikkan hati setiap hamba? [Jawabanmu gimana, Lan?] Aku menunggu balasan dari Lana sebab dia mengetik terlalu lama. Semoga saja nggak ada penghalang hubunganku dengan Lana kecuali mama. Rasanya meluluhkan hati mama sudah terlalu sulit, jangan sampai ada lelaki lain yang menginginkannya juga. Beruntung Rizal pergi ke luar negeri, kalau dia masih di sini tentu akan bersaing dengannya juga. Meski kutahu cinta Lana hanya milikku, tapi tiap kali melihat tatapan Rizal pada perempuan yang kucintai itu, rasa cemburu mulai mengusik hatiku. Rizal benar-benar tak bisa menyembunyikan rasa cintanya, seolah sengaja agar Lana tahu bagaimana peras
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status