All Chapters of Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa: Chapter 31 - Chapter 40
124 Chapters
BAB 31 : Pria Menakutkan
“Kau!!” teriak Henry marah.“Kau preman sewaan Elara, kan?!” tudingnya lagi. Kali ini kedua mata Henry memerah, menahan amarah.Harga dirinya serasa terluka, melihat orang rendahan telah menculik dan mengikat dirinya seperti ini.Sosok tinggi itu berjalan santai. Kedua tangannya berada di saku celana jeans biru dongker yang ia kenakan. Tubuhnya terbalut kaos lengan panjang tanpa kerah, begitu pas melekat di tubuhnya.Aura dalam ruang pengap itu seketika terasa berat dan menekan.Usai memaki, Henry pun terdiam gugup --merasakan aura penuh tekanan tersebut.Pria itu berhenti tepat di depan Henry yang duduk dan terikat kuat.“Henry Wycliff…” Suaranya yang dalam dan rendah terdengar misterius dan begitu menekan, kala ia bahkan hanya menyebut sebuah nama.“Ma-mau apa kau?” Henry tergagap saat bertanya. Sungguh, ia tidak bermaksud seperti itu.Ia ingin mengeluarkan suara garangnya dalam memaki --ia sungguh berpengalaman untuk itu. Namun saat ini --bisa mengeluarkan kata-kata pun, ia merasa m
Read more
BAB 32 : Menahan Sesuatu
Sinar hangat mentari menembus melalui jendela. Elara menggerakkan tangan, untuk meregangkan keduanya. Matanya membuka perlahan, mengerjap malas.Entah kapan ia membuka tirai penutup jendela --ia merasa tidak melakukannya. Tubuhnya berputar ke sisi, hanya untuk mendapati seluruh tubuhnya langsung menegang.“Nga-ngapain kau di sini?!” pekik Elara panik. Ia menarik selimut lebih ke atas hingga hampir menutupi lehernya.Di tepian ranjang, Arion duduk santai sambil menumpang kaki.Garis rahang kokoh melingkari raut wajah datarnya. Alis yang tebal dan rapi itu tidak bergerak, namun kelopaknya terlihat menurun setengah, seolah telah menikmati pemandangan yang menenangkan. Sosok proporsional itu hanya mengenakan piyama motif garis vertikal dengan mantel tipis yang mengikat tubuh gagahnya. Ia tidak bergerak dan hanya terus menatap Elara dengan manik kelabu yang dalam.“Bagaimana kau bisa masuk ke sini?” Elara mengomel. “Aku menutup pintu dan menguncinya! Jangan katakan, kau menerobos begitu
Read more
BAB 33 : Karma Mereka
Elara tiba di kampus dan hal pertama yang ia dengar, bahwa Henry masuk rumah sakit, karena perkelahian setelah melecehkan dua gadis.Semua orang di kampus itu tentu saja sangat shock mendengar kabar tersebut.Tidak ada yang mengetahui dengan jelas kejadian itu di mana dan kapan. Namun berita bahwa Henry juga akan ditahan polisi, beredar luas.Bahkan ada rumor menyebutkan, Thomson Wycliff sampai mengutus pengacara terkenal di Hillsborough untuk membela putranya dan juga meminta secara khusus pihak kepolisian untuk mengusut kasus penganiayaan putranya.Thomson Wycliff sampai dikabarkan hendak menyuap dua gadis korban itu, namun dua gadis itu membeberkannya pada pihak polisi, membuat nama keluarga Wycliff kian tercoreng.Yang lebih mengagetkan Elara lagi, nama Elara pun disebut-sebut sebagai salah satu korban yang nyaris dilecehkan oleh Henry dan Henry memutar balikkan fakta untuk mencoreng nama baik Elara.Bahkan ada satu media yang mengulas khusus dan menyebutkan bahwa Nona dengan inisi
Read more
BAB 34 : Isabelle
Kening Arion sedikit berkerut saat melihat wanita muda yang berdiri tak jauh di depannya.“Isabelle?”“Arion… Aku pulang,” ujar wanita muda itu.Suaranya sangat lembut, sungguh membuai. Ia memiliki garis wajah yang sedikit tegas dengan tulang pipi tinggi. Namun kelopak matanya sedikit menurun, memberikan kesan sayu dan rapuh.“Mengapa kau ke sini?”Wanita muda dan cantik bernama Isabelle itu merunduk sedih. “Apa kau tidak senang melihatku?”“Lucas bilang--” Arion terhenti, seakan baru tersadar sesuatu.“Lupakan.” Usai mengatakan kata itu, Arion menggeleng kecil lalu berbalik dan meneruskan langkahnya ke dalam satu ruangan.Di depan pintu itu terpampang tiga huruf besar dengan cetakan berlapis emas; CEO.Garvin menyisi, memberikan jalan bagi Isabelle untuk masuk ke dalam ruangan setelah Arion. Tanpa kata, Garvin berdiri di dekat pintu, menunggu.“Garvin, bisakah aku meminta secangkir teh chamomile?” pinta Isabelle dengan ramah ke arah Garvin.Garvin melirik Arion yang terlihat tak acuh
Read more
BAB 35 : Menunggu
Waktu telah menunjukkan pukul sepuluh malam, ketika Arion kembali ke apartemen tempat ia tinggal bersama Elara.Pria itu masuk dan menggantungkan mantelnya sebelum melangkah lebih ke dalam. Wajahnya sedikit tertunduk dengan raut muram.Kakinya lalu terhenti, ketika ia mengangkat pandangan dan melihat Elara yang tertidur di sofa ruang tengah.Hanya berselang sepersekian detik, ia mendekati Elara --dengan langkah yang lebih berhati-hati.Tubuh tinggi dan proporsional-nya terhenti tepat di sisi Elara, lalu membungkuk untuk menepuk lembut pipi gadis itu.Tangannya berhenti di udara. Ia mengurungkan niatnya dan hanya menatap wajah tidur Elara sekian detik lebih lama.Tatapan dalam Arion akhirnya terputus saat ia memutuskan mengangkat tubuh Elara dan membawanya ke kamar.Dengan perlahan, Arion menurunkan dan meletakkan Elara dengan nyaman di atas ranjangnya. Ia pun menarik selimut hingga menutupi dada gadis itu.Tidurnya terlihat begitu tenang. Wajah cantik dan damai Elara memancing Arion te
Read more
BAB 36 : Ke Pesta Malam
Elara melihat makanan yang memang ia siapkan semalam untuk Arion, sudah habis.Gadis itu melipat bibir ke dalam untuk menahan senyuman, lalu buru-buru memasang wajah biasa kembali. Menyadari itu hal yang aneh baginya, merasa senang bahwa Arion benar-benar memakannya.Bukankah itu hal lumrah? Seseorang memberimu makan, kau memakannya sebagai tindakan sopan santun.Mengapa ia merasa terlalu senang karena hal itu?Elara berdeham --membersihkan tenggorokannya lalu melirik ke arah pintu kamar Arion.“Apakah ia sudah berangkat?” gumamnya lalu beranjak menuju pintu kamar pria itu. Merasa ragu sesaat, ia lalu mengetuk pelan. “Mr. Arion?”Tidak ada jawaban.“Apakah pekerjaannya sebagai supir pribadi saat ini, bertahan lebih lama?” Elara menggaruk pelipisnya lalu kembali ke kamar.“Itu bagus. Jika dia bekerja dan punya uang, aku tidak perlu menggunakan uang simpanan-ku untuk belanja.” Elara mengangguk puas.Memang seharusnya seperti itu. Ia hanya berharap, Arion tidak bertindak impulsif dan memu
Read more
BAB 37 : Bertemu Dengan Nona Kaya
“May, apa kau mengundang orang seperti dia ke sini?” Dianne menoleh pada May lalu melempar tatapan cemooh pada Elara.“Aku.. Dia teman Jeanne,” sahut May sedikit canggung.Jeanne yang sejak tadi diam, menyenggol tangan Elara dan bertanya. “Siapa gadis menor itu?” Ia sengaja tidak mengecilkan suaranya, hingga itu terdengar oleh Dianne.“Siapa yang kau sebut menor, heh?” Dianne memelototi Jeanne.“Ehm.. sebaiknya kalian ke dalam dan ambillah makanan dan minuman yang kalian sukai,” Untuk melerai suasana tidak enak tersebut, May berkata pada Jeanne untuk masuk ke dalam.Jeanne melempar senyum pada May dan tatapan tajam pada Dianne, sebelum ia menarik tangan Elara dan membawa sahabatnya itu masuk ke dalam.“Mengapa kau biarkan gadis seperti itu berada di pestamu, May?” Dianne mengeluh.May dan Dianne saling mengenal sejak mereka di sekolah menengah. Dianne memperlakuka
Read more
BAB 38 : Dewa Kematian
“Tuan Muda Ellworth, silakan.” Seorang pria paruh baya memakai setelan jas mahal menunjuk sofa kosong di kanan.Arion menatap sesaat pria paruh baya itu, lalu beralih ke sebelahnya, di mana seorang pria lain --yang lebih muda, dengan rambut tersisir klimis ke belakang mengangguk hormat juga pada dirinya. Di belakang mereka, berdiri lima lelaki bertubuh kekar dengan tangan terlipat bersilang di depan tubuh.Arion lalu duduk, sementara Max dan dua lelaki berpakaian hitam-hitam berdiri di belakang Arion.Di seberang Arion, pria paruh baya dan pria muda berambut klimis ikut duduk setelah melihat Arion mengambil tempatnya. Sementara lima orang berbadan kekar di belakang keduanya, tetap berdiri –berjaga.Keheningan menyelimuti ruangan eksklusif dan tertutup di sebuah klub malam terbesar di San Francisco –pertemuan yang sengaja mengambil tempat tidak jauh dari Hillsborough.“Penjelasanmu, Mr. Gonzaga?” Setelah beberapa saat, Arion lebih dulu membuka suara dan berkata singkat dengan suara tena
Read more
BAB 39 : Tolong Dia!
Dentingan gelas terdengar. Orang-orang bersulang untuk nona kaya itu.Elara hanya memandang dari kejauhan dan mulai merasa ia lebih baik menyingkir dari keramaian itu dan mencari tempat nyaman untuk melakukan hal lainnya.Gadis berambut surai madu itu menuju halaman belakang kediaman May. Terdapat satu kolam renang di area tersebut dan masih ada sekumpulan kawan-kawan May di sana. Tapi setidaknya itu tidak terlalu ramai seperti di dalam sana.Hampir semua yang datang ke pesta May Shalya berebut mendekati Isabelle Goldwin --untuk menarik perhatian dan mencoba dekat dengan nona kaya itu.Tentu saja, itu semua demi relasi penting yang mungkin bisa mereka miliki dari seorang anggota keluarga Goldwin dari Sacramento yang kaya raya dan berkuasa.Elara tiba di satu meja, tidak jauh dari tepian kolam renang. Tangan kirinya yang membawa beberapa potong cheesecake turun --meletakkan piring kecil itu di atas meja. Sementara tangan kanannya tetap menggenggam gelas berisi anggur merah.Napasnya ter
Read more
BAB 40 : Seseorang Menyelamatkanmu
Seruan lain pun terjadi begitu mendengar teriakan panik Jeanne. Namun tidak ada yang beranjak dari tempat mereka berdiri.Itu malam hari yang dingin.Masuk ke dalam air dengan udara seperti ini, sama saja mencari mati. Mereka semua tidak punya nyali sebesar itu untuk masuk ke dalam air yang bisa membekukan mereka.Di dalam kolam, Elara dengan panik menggerakkan tubuhnya sekuat tenaga. Berusaha untuk mencapai ke permukaan.Namun tak peduli berapa kali ia mencoba, berapa kuat ia mengeluarkan tenaganya, tubuhnya tidak kunjung bergerak ke atas. Yang terjadi justru sebaliknya, permukaan kolam renang terlihat semakin jauh dari gapaian tangannya.Entah berapa banyak air tertelan. Kerongkongannya sakit, tenggorokannya perih, mata terasa amat pedih untuk terbuka. Setiap sendi dalam tubuhnya mulai terserang rasa nyeri dari temperatur rendah dan dingin yang menggigit.Elara mulai putus asa.Gerakan tangannya kian lemah dan tepat ketika ia nyaris kehilangan kesadarannya, ia melihat seseorang menye
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status