Share

traktiran

"Vit, kamu mau berangkat kerja?" tanya ibu dengan senyum yang aneh. Napasnya ngos-ngosan, sepertinya ia terburu-buru dari rumah ke sini.

"Iya, Bu. Ini mau nganter Azka dulu ke rumah mbak Nuri," jawabku.

"Sini! Biar Azka Ibu yang ngemong! Kamu kerja saja. Joko tadi juga bilang, Azka suruh sama aku. Nggak enak katanya merepotkan kakakmu terus," imbuhnya.

Aku menatap heran sosok mertuaku ini, tak biasanya dia berbicara lembut dan juga baik menawarkan dengan sukarela mengasuh Azka.

"Ibu kesambet setan dari mana? Aneh bener, tumben mau ajak Azka di rumah Ibu. Biasanya, banyak banget alasannya kalau mau dititipi Azka!" selorohku.

"Kamu ini, Azka kan cucuku. Masa ngajak Azka di rumah Ibu saja kamu keberatan," ucap Ibu tak suka dengan jawabanku.

"Nggak sih! Tapi coba tanyakan sendiri pada Azka, mau apa nggak!" saranku.

"Azka sama nenek, yok! Nanti nenek belikan permen," bujuk ibu. Azka menggelengkan kepalanya membuat ibu menatapku sinis.

"Kamu pasti yang ajarin Azka biar nggak mau sama nenekn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status