Share

Bab 27 # Mudik 2

Bab 27

"Walaikumssalam" balas keduanya, sambil berdiri.

Kedua tangan mereka memyambutku, aku langsung menghambur kepelukan bapak dan Ibuk bergantian.

Mata bapak kelihat merah, ibuk juga berkaca-kaca. Air mataku sudah menganak sungai.

Kami semua kangen. Kelihatan dari pelukan mereka kalau kedatanganku sangat ditunggu. Kucium punggung tangannya satu persatu.

Walaupun senyumannya mengembang, sorot mata mereka seperti mencari sesuatu ketika mas sopir pamit, setelah menurunkan barang bawaanku.

"Alhamdulillah, kamu bisa pulang," ucap mereka setelah kami saling berpelukan. Ibu menciumi seakan melampiaskan rasa rindunya yang selama ini ditahan.

"Kamu sendirian, Nduk," tanya bapak, masih celingukan setelah mobil carteran itu menghilang dari pandangan

"Tumben, Nduk. Kemana suamimu?" lanjut ibu cemas.

Aku menghabiskan minuman yang disodorkan ibu, lalu gelas yang sudah kosong kutaruh di atas meja.

"Oh, ya. Mas Irfan titip sungkem untuk bapak dan ibu. Gak bisa ngantar Dela pulang, karena mene
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status