Share

Bab 26 #Mudik

Bab 26

Kereta api jurusan Surabaya itu terus melaju ke arah timur, Air mataku masih meleleh memikirkan Mas Irfan yang sudah menyempatkan waktunya untuk menemuiku, namun tidak bertemu.

Penyesalanku tiada habisnya, seharusnya kiriman chat dari Mas Irfan segera kubuka, supaya tahu kalau yang berdiri di stasiun tadi, yang terlihat sepintas olehku adalah Mas Irfan, bukan orang lain.

Tanganku merogoh tisu yang kusimpan di dalam tas,

kususuti air mata yang tidak bisa kuhentikan. Jilbabku juga sudah basah bercampur air mata dan ingus.

Wajakku kuhadapkan keluar, pura-pura melihat pemandangan sawah, sehingga wanita di sebelahku tidak curiga. Padahal pandanganku kabur, air mataku menganak sungai.

Kenapa ponsel Mas Irfan tidak bisa kuhubungi?

Sengaja dimatikan karena marah? sebab aku tidak membuka chatnya? Atau memang mati karena baterai habis.

Bisa jadi baterainya habis, sebab Mas Irfan sering lupa. Hampir setiap malam aku selalu mengingatkan, bahkan aku yang mencolokannya. Kembali kususuti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Siti Zulaikah
bahagianya ketemu Bapak dan Ibu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status