Share

Bab 38 #Ternyata Ada Keluarga Cemara Lagi

Bab 38

Tiba-tiba pintu digedor dengan kuat, jantungku mulai berdebar tidak karuan. Pandangan kami saling bertemu, Mas Irfan merapatkan alis sambil mengangkat kedua bahunya, kemudian gegas membukan pintu yang menghubungkan rumah ibu.

"Tante ...!" teriak suara anak kecil yang tidak asing lagi ditelingaku.

"Faraaa!" sambutku, gadis kecil menggemaskan itu berlari memelukku, kemudian bergelayut manja ke Mas Irfan.

Syukurlah, aku bernafas lega, kukira ibu mertua sedang marah karena anak kesayangannya pergi berhari-hari menjemputku.

Mungkin kriwil dan keluarganya disuruh tidur di sini karena menemani ibu selama ditinggal anak bungsunya ke Sragen. Baguslah untuk menemani ibu. Aku membatin.

"Kamu lagi liburan nginep di rumah Nenek?" tanyaku sangat percaya diri, menghampiri sambil mengacak rambut kriwilnya.

Kulirik Mas Irfan, sedang menyesap kopi yang sudah kuhidangkan di meja makan, matanya melihat layar datar yang sedang menyiarkan berita politik masa kini.

"Enggaklah Tan, kita pindah kes
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status