Share

Bab 50 #Ngambeg

Bab 50

Aku masih cemberut ketika bertemu di meja makan untuk sarapan pagi, karena uneg-unegku semalam belum terurai. Walaupun begitu aku tetap menyiapkan makan pagi, nasi goreng kesukaannya.

Wajah Mas Irfan kelihatan masam, makan tanpa banyak bicara, lebih banyak menunduk dari pada melihat aku yang berada di depannya.

"Mas, kenapa berubah jadi diam?" ucapku sambil menatapnya kesal.

Laki-laki yang biasanya ramah, tiba-tiba memasang wajah angker, diam seribu bahasa. Aku melirik sebentar karena ekpresinya masih membeku, aku membuang nafas kasar.

"Mas tidak suka kamu jalan dengan Diana!" Nadanya dingin. Seketika aku tersentak.

"Apa? Bukannya kemaren dan yang lalu-lalu, Diana menjadi orang kepercayaan Mas, untuk menemani di saat Mas Irfan tidak bisa mendampingiku?" sergahku kesal.

"Dulu! Sekarang tidak!" jawabnya singkat.

"Apa sih maksudnya?" Alisku bertemu, tatapanku lekat ke wajahnya. Rasanya aku ingin menelan bulat-bulat kemudian memuntahkannya.

Entah kenapa, sejak perutku semakin besa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status