Share

Dear My Lover
Dear My Lover
Penulis: hnbyuuki

Bab 1- Patah Hati

"Hei cantik!"

"Kaget eh! Santai aja dong.. Kamu itu mencolok kok, gak usah sambil ditegaskan gitu kehadiranmu.."

Kyohei terkekeh mendengar ucapanku, "kenapa ngelamun? Jangan-jangan, karena gak ada wali yang dateng di upacara tadi ya? Gak masalah lah gak penting begituan. Ada aku juga di sekolah ini,” lanjutnya dengan penuh percaya diri.

Siswa berwajah tengil tapi tampan itu adalah sahabatku. Kami sudah berteman sejak kecil dan payahnya, aku menyimpan rasa untuknya. Aku memendam perasaanku karena takut pertemanan kami akan hancur.

“Aku, bakal ada di sisi kamu sampai waktu yang tak terhingga. Dimanapun, kapanpun kamu butuh, aku akan melesat seketika hoho~"

"Kamu mau aku pura-pura percaya, atau pura-pura gak denger aja nih?"

"Jangan diragukan gitu dong."

"Aku gak bisa percaya omongan orang. Omongan diri sendiri aja gak bisa kupercaya kok."

"Gapapa, kalo aku bisa deh dipercaya. Aku jamin ga akan tinggalin kamu."

Kyohei berhenti di depanku. Kali ini, ia menyodorkan jari kelingkingnya tepat di depan wajahku. Kepalaku mendongak memandang matanya sebelum menautkan jari kelingkingku disana.

Indah bukan?

Tapi segala keindahan itu tak berlangsung lama, karna saat ini aku tengah menahan air mata dengan sesak dari balik tembok.

"Jadi gimana, kamu mau gak jadi pacarku?"

"Heeee??? Serius??"

"Serius lah, ngapain bercandaan segala."

Aku memutar otak mendengar percakapan Kyohei dan Minami. Dari sudut pandangku, aku dan Kyohei sempat bertatapan, tapi kenapa aku merasa seperti ia sengaja menungguku. Apa yang sebenarnya terjadi??

Kedua mataku mulai terbendung air. Aku hanya terpikir satu tempat, toilet. Berlari sambil mendongakkan kepala, kujaga air mataku agar tak jatuh membasahi kertas tugas yang kugenggam. Tapi…

BRAAAKKKKKK!!!!!!!!

Aku bertabrakan dengan seseorang,

"Yuuki?"

"A- maaf, aku minta maaf banget tolong jaga kertas berserakan ini sebentar!" Ucapku buru-buru lari ke toilet yang sudah berada di depan.

Sesampainya, aku langsung mencuci mukaku. Harusnya tak selama itu bukan? Sayangnya, air mata ini terus keluar dengan derasnya.

"Maaf ya, lama.. Makasih banget udah ditungguin."

"Gapapa, nih..” Ia berikan kertas tugas yang sudah ia rapikan, “ini mau buat tugas kelas kan?" tanyanya kemudian.

"Iya, anu.. kamu..."

Bodohnya, aku tak tahu siapa namanya walau kami satu kelas. Ia memperkenalkan dirinya sambil tertawa tipis. Entah apa yang lucu, tapi ya intinya aku jadi tahu nama dia, Souta itulah namanya.

Kami mengobrol sampai akhirnya Souta mengajakku untuk masuk ekstra musik. Tapi obrolan kami terputus setelah sampai kelas. Aku mengambil kapur untuk menulis pesan yang pak Yoshida titipkan dan berkata, "Ini tugasnya, bisa diambil sendiri ya di depan. Terima kasih."

Kuambil tugas untukku dan kembali ke meja. Karena aku duduk di belakang Kyohei, otomatis aku melewatinya. Mata kami sempat saling bertatapan tapi ia menghindar dengan ketusnya.

Setelah semua orang mengambil tugas, Kyohei meminta perhatian semua orang di depan kelas. Nyatanya aku dan Kyohei yang selalu berdua, anak lain melihat ke arahku saat Kyohei menyatakan dia berpacaran.

Kreekkk..

Suara kursi terdorong dari tempat duduk Minami. Ia melangkah ke depan dan berdiri di samping Kyohei.

"Haii, Minami baru aja loh di tembak Kyohei!!" Serunya, ya seru sendiri sih. Yang lain kaget dengan situasi yang ada.

Karna tak mendapat satupun respon dari anak kelas, Minami kembali berbicara.

"Heeeee, kok sepi banget. Salah ya kalo Minami jadian sama Kyohei??"

"Haaa?? Enggak lah, enggak kan temen-temen??”

Canggungnya satu kelas menjawabi Kyohei diiringi tawa pahit. Aku mengetuk kursi Kyohei saat ia kembali duduk. Dengan maksud memberinya selamat walau hati tersayat.

Ah gila, ini tiba-tiba banget loh, Hei.. Padahal dulu katamu bakal langsung ngasih tahu aku kalo ada orang yang kamu suka. Tapi dipikir-pikir, aku juga yang pertama tahu sih, dari telingaku.

...

Mendekati jam pulang, pak Yoshida masuk kelas.

"Yooo!!! Udah selesai kan tugasnya?? Ayo sini kumpulin kumpulin.."

"Heeeeee!?!!"

"Baru juga berapa jam pak!!"

"Hmm. Ya udah, yang selesai maju kumpulin, yang belum selesai nanti bisa nyusul. Yuuki, kamu udah selesai?"

"Belum pak."

"Oke, selesaikan.. Karna kamu tadi sudah bawa tugas, nanti gantian yang lain ya yang bawa ke ruang guru."

Souta mengulurkan tangan kanannya mengetuk tepian mejaku. Ternyata dia melanjutkan ajakannya tadi tentang ekstra. Aku berterus terang kalau masih ragu, tapi dia bilang, “Gapapa, anggep kunjungan aja dulu. Nanti gampang mau mutusin gimana.”

Tertawan akan ucapannya, aku setuju dan memasukkan semua barangku bersiap piket kelas sebelum pergi.

"Ehh- emang ga masalah kamu bawa sendirian, bisa aja berat loh." Tanya Yamazaki saat aku menawarkan diri untuk membuang sampah.

"Santai aja. Percayain ke aku, tah aku mau ke ruang musik."

"Ahaha ya oke deh. Makasih ya.. Kalo gitu aku bersihin papan tulis."

"Oke. Aku duluan ya."

"Ya.."

Aku membawa dengan santai kantong sampah yang cukup besar ini. Beratnya tak seberapa dibanding sampah yang dulu ada dirumahku.

Dulu aku selalu bersama nenek di rumah. Aku yang hanya sekolah dan main saja membuat sampah kami tertumpuk. Sungguh, waktu yang sangat kurindukan..

"Keburu gak ya. Jangan-jangan Souta udah pulang duluan.." Kataku sambil memilah sampah, tiba-tiba..

"Yuu~ki~~!!"

Bersambung..

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Blue Rose
menarik, semangat Kakヾ(^-^)ノ
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status