Share

Bab 40

Iman bergegas keluar. Ia ingin membeli makan untuk dirinya sendiri saat tiba - tiba Yanah memanggilnya.

"Iman! Mau kemana?"

"Mau beli makan, Teh!" Yanah melengak.

"Sini dulu!" Iman memutar balik arah motornya.

"Mau beli makan buat siapa?"

"Buat Aku, lah."

"Emang si Nisa nggak masak?"

"Nggak sempet, kali! Udah keburu pergi." Iman memutar arah motornya lagi.

"Et dah! Mau kemana, sih pengen buru - buru pergi bae?"

"Kan mau beli makan, Iman lapar, Teh!"

"Ngapain beli? Udah! Makan di sini aja!" titah Yanah tanpa ingin di bantah.

Iman menurut saat lengannya ditarik oleh kakak perempuan satu - satunya itu.

Yanah membawa Iman ke meja makan.

"Makan. Tuh, ada pindang bandeng kesukaanmu!" mata Iman membelalak senang. Ia langsung menuang nasi di atas piringnya dan makan dengan lahap.

Yanah iba melihat cara Iman makan yang seperti orang kelaparan. Apa Nisa tidak mengurusnya dengan baik? Lagi - lagi Ia menyalahkan Nisa.

Yanah duduk di sebelah Iman.

"Memang Nisa kemana, Man?" Ia melihat Nisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status