Share

Bab 78

"Cantik sekali."

"Makasih."

"Maksudku, bajunya yang cantik." Nisa tertawa. Ia senang Ina langsung mengenakan blouse darinya.

"Ngeledek terus." Ina memonyongkan mulutnya.

"Aku pulang, nih."

"Iih, ngambekkan." Nisa mengalihkan perhatiannya pada Anet dan Rima yang diam - diaman padahal mereka saling berhadapan. Iman melewati warung untuk menuju papan. Sekilas ia melihat Rima dan Anet. Mereka benar - benar seperti seumuran.

"Pah, sini dulu." Nisa menarik tangan Iman.

"Ini Rima." Nisa mengenalkan Rima pada suaminya. Iman hanya mengangguk sebelum melanjutkan langkahnya.

Nisa kembali melihat Rima dan Anet. Mereka terlihat canggung. Tidak ada yang berani untuk mulai menyapa lebih dulu.

"Kok pada diam, sih? Kenalan, dong?!" Ina mendorong Rima.

"Rima."

"Anet." mereka saling melempar senyum. Di mata Anet Rima sekarang terlihat jauh lebih bersih. Bahkan rambutnya dipotong pendek. Ia jadi seperti anak laki - laki. Anak laki - laki yang cantik.

"Kamu ajarin Dia ya, Net?" Anet mengangguk.

"Sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status