Share

Bab 23. Kelabakan

"Dek, bisa bagi uang nggak?" ucap Mas Asep dengan nada manja, seperti tanpa rasa bersalah.

Saat ini kami berada di kamar, memang setelah makan malam, Mas Asep ikut masuk denganku dan Ais ke kamar.

Sejak pulang kerja tadi, dia memang terus saja ngobrol dan main dengan Ais. Hanya sekedar untuk cari muka saja pastinya.

Hingga aku pun belum berbincang apa apa dengannya. Kini ketika Ais baru saja terlelap, dia pun langsung melancarkan serangan.

"Uang?" Mengeryitkan dahi. "Untuk apa lagi, Mas?" tanyaku sembari mengusapkan serum wajah.

Mas Asep nyengir sembari mengusap tengkuknya. "Ya ... kan kamu pulang pasti bawa uang banyak."

Aku segera mengangguk sembari menghentikan aktivitas dan menatap wajahnya intenst. "Terus?"

Kembali pengkhianat itu tersenyum lebar, sembari menunjukan deretan giginya yang menguning.

"Ya, masak sih Dek, kamu nggak ngasih aku sama sekali. Biasanya kan tiap bulan begitu."

Ya ampun, nggak tahu malu banget sih nih pejantan, eh lelaki.

Apa dia begitu yakin j
Anggrek Bulan

Selamat pagi, Sudah update ya. Selamat membaca

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status