Last Flower

Last Flower

By:Β Β Vazio Nove DoizΒ Β Ongoing
Language:Β Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
22 ratings
21Chapters
1.8Kviews
Read
Add to library

Share:Β Β 

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Gerbang hati yang semula tertutup rapat perlahan mulai terbuka, begitu luas hingga siapa pun bisa masuk dan keluar dengan bebas. Mengisahkan perjalanan asmara seorang pemuda mulai sejak ia balik hingga dewasa. Mencintai dan berujung kehilangan merupakan sesuatu yang tak asing baginya. Harapan untuk menemukan cinta sejatinya menjadi satu-satunya alasan untuk ia tetap melangkah menerobos setiap luka. Namun, angannya berkhianat, mimpinya yang melebihi utopia berakhir pada kenyataan pahit tentang wanita yang paling ia cintai tak mungkin menjadi miliknya. Menyisakan deretan penyesalan tak berujung, menancapkan sebilah belati yang tertanam abadi dalam hatinya. Saat itulah bunga terakhir tumbuh dengan semerbak, menariknya dari jurang keterpurukan. @zii.092

View More
Last Flower Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Hisa NK
keren La Galigo, makin cute aja nih ceritanya, up lagi Thor
2022-03-10 11:19:15
1
user avatar
Novia Irmasari
Baru baca sinopsisnya udah buat jatuh cinta. Apalagi dengan isi ceritanya ....
2021-09-10 11:13:08
1
user avatar
Kirana Senja
semangat update yahh...😁😁😁 ceritanya menarik, udah masuk rak aku
2021-06-03 22:55:08
2
user avatar
Gallon
Up kak up up up
2021-05-27 01:27:08
0
user avatar
ARTGulf
😍😍😍😍😍
2021-05-16 01:19:19
0
user avatar
peeps dayout
Wah 😍😍😍 Langsung jatuh hati sama ceritanyaa
2021-05-15 21:29:59
0
user avatar
Starnight
Seru banget, ketagihan tanpa sadar
2021-05-15 21:28:55
0
user avatar
Starnight
Seru banget, ketagihan tanpa sadar
2021-05-15 21:28:55
0
user avatar
Perindu Surga
Gua keren.. Semangat
2021-05-10 08:26:47
1
user avatar
Fani Kons
Semangat lanjut kaj author
2021-05-09 23:57:47
1
user avatar
ARTGulf
😍😍😍😍😍
2021-05-09 21:35:59
1
user avatar
Loveliv
Ishh baper, tolong next kak😍
2021-05-08 18:52:16
0
user avatar
Aeris Park
Bagus banget ceritanya, next Kak semangat 😍😍
2021-05-07 22:16:59
0
user avatar
Himada Via
Lanjut kak Semangat yaaaa Keren ceritanya 😍😍😍
2021-05-07 07:00:43
0
user avatar
Alia Sandra
Lanjut dongg... ❀️❀️❀️❀️
2021-05-06 06:02:26
0
  • 1
  • 2
21 Chapters
Permulaan
La Galigo, sebuah karya sastra yang berasal dari tanah Bugis, menceritakan kisah luar biasa La Sawerigading, dituangkan dalam syair aksara Bugis. Perjalanan panjang yang bahkan mengalahkan Mahabharata dari tanah India.Namun, kisah ini tak akan semegah La Galigo atau Mahabharata,  Ini hanya sepenggal kisah klasik dari pemuda biasa yang berjuang meraih sebuah impian dalam hidup, berjalan seirama dengan pencarian jati diri dan tulang rusuknya.2004 pertengahan tahun menjadi tempo paling awal perjalanan hidupnya dikisahkan.Saat terik matahari pagi masih terasa hangat begitu menggelora, seorang pemuda berdiri pada sisi jalan raya, ia tampak gelisah.Pandangannya terus mengawasi ujung jalan, berharap sebuah angkutan umum segera muncul dari sana.Ia mengenakan seragam dengan kemeja berwarna putih dan celana pendek biru tua. Persis di atas saku depan kemejanya tertulis sebuah nama, Bayu Sonaf.Sepatu hitam dengan kaos putih sangat pas di kakinya, m
Read more
Pagi Ceria
Tangan Bayu sangat ingin terangkat untuk melambai, niat itu terkubur saat Bayu sadar dirinya kini berada di tengah sesuatu yang cukup mengerikan, tekanan dari para senior.Bayu seketika menundukkan pandangannya seperti yang lain sebelum dirinya menarik perhatian para senior, tapi sudah terlambatMurid lelaki yang sedikit lebih tinggi darinya kini berdiri tepat di samping bangkunya, pandangannya menukik ke arah Bayu.Menyadari hal itu, perlahan Bayu mengangkat kepalanya, menoleh ke arah seniornya saat mendengar suara berdehem.Senior itu sedikit menggerakkan kepalanya ke kiri saat Bayu menatapnya, memberi isyarat agar Bayu maju ke depan.Perlahan Bayu berdiri, berjalan ragu-ragu. Bagaimana tidak, Bayu harus berdiri di depan ruangan penuh orang-orang yang belum dikenalnya. Entah apa yang akan dilakukan para senior terhadapnya.Yuri tersenyum menatap Bayu, meskipun ia tak mendapat balasan sebab Bayu tidak melihat senyumannya yang begitu indah.
Read more
Lembar Terakhir
Akhirnya, permen berlumuran itu tiba di tangan Bayu, ukurannya kini lebih kecil, setengah ukuran awalnya.Bayu menatap permen itu, kemudian memasukkan ke dalam mulutnya secara perlahan, wajahnya terlihat seakan sedang menelan bara api, matanya terpejam dan hidung yang masih sedikit merah terangkat.Bayu berusaha keras agar permennya tak bersentuhan dengan bibir, lidah dan langit-langit mulutnya, sedikit kecurangan.Bayu mengeluarkan permen itu dari mulutnya dengan begitu cepat, lalu memberikan pada siswa selanjutnya di bangku sebelahnya.Hanya berselang beberapa detik, dari sebelah kiri Bayu, seorang murid menjulurkan gelas yang berisi air, perlahan Bayu meraihnya.Bayu menatap isi gelas itu, tampak air di dalamnya sudah tak bening lagi. Bayu harus berkumur dengan air bekas kumuran teman satu kelompok.Mau tak mau Bayu harus melakukan apa yang diperintahkan seniornya, kali ini Bayu tak dapat melakukan kecurangan.Sambil menutup mulut dengan
Read more
Flower Carrier
Terkadang, saat sepasang anak manusia sedang berputar dalam zona keindahan, maka mereka akan merasa bahwa waktu hanya akan berlalu di sekitar mereka. Seperti apa yang dialami Bayu dan Yuri saat itu.Andai ribuan titik air tidak menetes pada ujung rambutnya, maka mungkin Bayu dan Yuri tidak akan sadar jika hanya tinggal mereka berdua yang belum pulang."Gerimis," ucap Yuri yang mengangkat kedua telapak tangannya.Mereka berlarian untuk berteduh di bawah sebuah pohon asam pinggir jalan, menunggu sampai sebuah mobil penumpang lewat. Akhirnya, Yuri melambai untuk menghentikan mikrolet yang mengarah ke rumahnya."Aku duluan." Yuri pamit kemudian berlari kecil menyeberangi jalan raya.Yuri duduk lalu membuka pintu kaca jendela mobil itu, mengeluarkan tangannya untuk melambai pada Bayu saat mobil mulai berjalan. Bayu kini menunggu sendiri.Sebelumnya, seorang pengendara motor yang mengenal Bayu berhenti dan menawarkan tumpangan, tapi Bayu menolak dengan
Read more
Setangkai
"Dari pelukis keindahan wajahmu.Bayu Sonaf.Aku mampu menyusun huruf menjadi sebuah kata, tapi aku tak mampu merangkai kata hingga berjejer sebuah kalimat yang menarik untuk menyampaikan kesanku pada seorang senior idamanku. Maafkan aku untuk itu, sebab aku hanya pelukis amatir.Bagiku, lukisan adalah sebuah karya yang selalu memiliki keindahannya sendiri, bahkan untuk karya terburuk sekalipun.Setiap lukisan selalu hanya ada satu, tidak akan duanya. Bahkan lukisan yang sama persis tetap memiliki perbedaan, kanvas, cat, dan waktu pembuatannya akan berbeda.Dalam pandanganku, Yuri merupakan sebuah maha karya lukisan hati." Perasaan Yuri begitu bahagia setelah membaca setiap barisan kalimat dalam surat dari Bayu, hatinya bagaikan mahkota bunga yang meledak.Yuri belum gila meskipun ia tersenyum sendiri dalam kamarnya sambil menyelipkan secarik kertas dari Bayu itu di antara lembaran buku hariannya.Yuri berbaring di tempat tidurnya b
Read more
Kemarahan Berjangka
Waktu, material hampa yang melekat pada setiap sisi kehidupan, tidak tersentuh tapi terasa, seperti keinginan akan sesuatu. Tumbuh, salah bagian dari masa yang tidak akan bisa dihindari setiap anak manusia. Saat pertengahan tahun ajaran pertama, suara Bayu mulai berubah, terdengar lebih kasar dan sedikit berat. Beberapa hari sebelumnya, ia juga mengalami mimpi yang aneh, mimpi mutlak bagi anak lelaki sebagai gerbang menuju kedewasaan. Sebuah mimpi yang begitu dalam, hingga terasa oleh tubuhnya yang nyata. Selama enam bulan lebih, Bayu telah belajar dalam ruangan yang sama dengan orang-orang yang sama setiap enam hari dalam seminggu. Namun, hanya setengah dari mereka yang cukup akrab dengan Bayu. Bayu menjadi murid di kelasnya yang terlihat cemerlang oleh guru. Guru kesenian bahkan pernah tak percaya jika gambar Bayu adalah hasil karyanya sendiri, itu sebelum guru tersebut melihat secara langsung proses Bayu membangun lukisan pa
Read more
Cinta Monyet
 2A, kelas yang menjadi target Bayu berhasil ia raih setelah setahun perjuangan.Bayu dan Kiki, hanya kedua murid kelas 1C itu yang berhasil menembus kelas yang diisi oleh murid-murid cerdas, kebanyakan berasal dari kelas 1A, termasuk Ima, rival Bayu di SD dulu.Dari 150 lebih siswa seangkatan Bayu, hanya 26 siswa yang berhasil masuk kelas 2A dengan 10 murid lelaki termasuk Bayu.Untuk pertama kalinya, Bayu masuk ke dalam kelas barunya, mencari bangku kosong yang belum terisi.Susunan bangku dalam kelas itu berbeda dari sebelumnya. Disisi kiri kelas ditempatkan 24 bangku yang di atur menjadi 3 tiga kelompok, masing-masing terdiri dari 4 bangku.Begitu pun dengan sisi kanan kelas tersebut, 24 bangku tersebut saling berhadapan, menyisakan ruang kosong di antaranya tepat di depan papan tulis.2 bangku sisanya di tempatkan pada dinding belakang, hanya dua bangku itu yang menghadap ke depan dan hanya keduanya yang masih kosong, Bayu
Read more
Adonan
Pagi itu, awan mendung menghalau sinar hangat mentari pagi, daun yang masih basah memantul naik saat titik air menetes pada ujungnya yang runcing.Hari itu Senin, tepat tanggal 2, tahun 2006 bulan paling awal, Januari.Dalam kelasnya, Bayu melepaskan jaket tebal berwarna coklat yang ia kenakan untuk menghangatkan tubuhnya, melipat jaket itu dan menaruh ke dalam laci mejanya kemudian bergegas menuju lapangan sekolah.Hari itu adalah giliran kelas Bayu yang bertugas sebagai anggota pelaksana upacara. Bayu sendiri di tunjuk untuk bertindak sebagai pemimpin upacara, tak ada rasa gugup atau malu di dadanya, Bayu terbiasa akan hal itu. Sejak kelas satu Bayu selalu mengambil posisi sebagai pemimpin upacara apabila tiba giliran kelasnya.Wajahnya yang manis akan berubah tegas, suaranya yang pelan seketika lantang, seakan Bayu menjadi orang lain saat mengembang tugasnya.Dia atas rumput basah tanah lapang, upacara pagi itu berlangsung singkat. Tak ada pidat
Read more
Hari yang Dijanjika
 Saat kembali dari kantin, Bayu diseret enam orang gadis, semuanya adalah teman-temannya di pramuka, beberapa adalah teman sekelasnya. Bayu dituntun ke belakang kelasnya.Di sana Eka yang ditemani Kiki telah menunggu. Eka terlihat gugup dengan kedua tangan saling bertautan.Wajah Eka merah pucat saat Bayu berdiri tepat di hadapannya, kemudian Kiki bergeser dari samping Eka.Pandangan Bayu mengikuti langkah Kiki yang berjalan menuju enam orang gadis yang berdiri di belakan Bayu, Bayu berbalik sekilas lalu kembali memusatkan pandangannya pada Eka.Bayu tahu apa yang Eka lakukan, Bayu tahu apa yang akan Eka katakan, tapi Bayu tidak tahu apa yang akan ia katakan.Bayu menyadari tekad Eka saat itu lebih kuat dari biasanya, rasa gugup yang terpancar dari matanya menunjukkan keseriusan yang bulat. Baru pertama kali Bayu melihat Eka segugup itu.Semakin kuat rasa sebuah keinginan maka semakin kuat pula rasa keraguan yang muncul, lalu ra
Read more
14 Februari
 "Rin, besok udah tanggal 14, ih ...." Eka memeluk bantal gulingnya, memejamkan erat matanya. Kata itu telah berulang kali ia ucapkan."Tidurlah, udah larut." Suara Rina terdengar lirih, ia tak lagi sanggup menahan rada mengantuknya, ia tak mampu lagi mendengarkan ocehan dari keponakannya itu, Rina terlelap.Eka, ia belum juga bisa tertidur, tubuhnya terus mencari posisi yang pas agar matanya bisa tertutup.Kisah khayalan tentang hari esok terus muncul dalam bayangan imajinasi nakalnya, tentang hari paling yang ia nantikan.Beberapa adegan tercipta dalam angannya, menyalin peristiwa romantis dari film percintaan yang pernah ia tonton.Semakin dekat, semakin melambat pula putaran waktunya. Rasa tak sabarnya seakan ingin melompati waktu seketika itu juga.Namun, akhirnya Eka tetap tertidur saat tubuhnya tak lagi mampu mengimbangi semangat jiwanya.***Eka berulang kali menguap saat kegiatan belajar sedang berlangsung.
Read more
DMCA.com Protection Status