Lelang Istri

Lelang Istri

By:  Bintang Satria  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating
5Chapters
154views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Sinopsis Azizah tidak menyangka jika dirinya akan dilelang secara kejam, oleh suaminya karena perusahaan keluarga mereka mengalami kebangkrutan. Ferdy, belakangan sedang didesak ibunya untuk segera menikah. Karena dia tidak pandai mencari seorang istri, dia mengikuti ide Gila dari Galang agar mengambil istrinya saja, yang kebetulan sedang dilelangnya untuk menutupi dana perusahaan yang kolaps. Ketika Azizah dengan Ferdy sudah saling dekat, sudah muncul perasaan saling nyaman satu dengan lainnya. Galang datang membawa penyesalan dan meminta Azizah untuk kembali. Setelah menyadari, semua kesalahan yang dia lakukan selama ini. Ternyata ada rasa cinta yang sudah terselip di dalam hati kecil, yang baru ia sadari saat akan benar-benar kehilangan Azizah. Apakah Azizah akan kembali pada suami yang telah tega melelangnya itu? Sedangkan dia sudah mendapatkan segalanya dari Ferdy.

View More
Lelang Istri Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Any Anthika
Ini mana lanjutannya kak?
2024-06-12 22:37:57
0
5 Chapters
Part 1 (Tawaran Istri)
Kalau bini aku gimana? Harga bisa nego, lah] Degg!Chat yang dikirim Galang kepada Ferdy sontak membuat Ferdy terdiam sejenak. Ia masih mencoba mencerna, apa yang dimaksud oleh Galang dari chatnya barusan. Bercandaan? Jika memang ini sebuah bercandaan seperti yang biasa dilakuan Galang padanya, rasanya ini bukanlah sebuah bercandaan yang kurang pantas. Apalagi tentang istri sendiri, seseorang yang harusnya dia jaga melebihi dirinya sendiri. Tidak membalas. Ferdy hanya membiarkan chat tersebut. Sampai akhirnya, Galang kembali mengirimkan pesan padanya. [Gimana, Fer? Kamu mau, gak? Kenapa diam aja, sih?] Ferdy membaca chat itu, kemudian membalas [Gak lucu bercandan, Lu, Lang. Aku nih cari calon istri, jangan dibercandain gini, deh.] [Aku gak becanda, Fer! Ok gini aja, siang nanti kita ketemu di cafe biasa. Gimana?] [Kamu serius, Lang?][Sudah, jam satu siang nanti di cafe biasa. Aku tunggu.] Masih tidak percaya. Dengan apa yang dikatakan oleh Galang. Satu sisi, Ferdy saat ini se
Read more
Part 2 (Obrolan antara Galang dan Ferdy)
"Apalagi sih, Fer? Kenapa? Apa istriku masih kurang cantik? Kamu dengar ya, kalau memang kami memiliki Kecocokan saja mungkin aku tidak akan pernah melepaskan dia. Istri aku tuh cantik," ucap Galang berusaha terus meyakinkan Ferdy. "Bukan soal itu, Lang. Tapi ini hal gila! Aku baru liat seorang suami rela menawarkan istri sah nya pada sahabatnya sendiri. Ini gila!"Galang mengalihkan pandangan sejenak. Ia menarik napas panjang, "Fer. Tolong pahami apa yang aku maksud. Di sini, aku dan azizah itu memang sudah sejak lama tidak ada kecocokan sama sekali. Dia terlalu egois. Nah, kamu tuh orangnya sabar, kalian pasti cocok. Masa iya aku ngasi wanita yang gak sudah pasti gak cocok sama sahabatku? Udahlah, kamu jalani aja dulu. Kalian bisa saling mengenal, pendekatan, kalau sudah cocok kalian baru menikah. Gimana?"Tidak menjawab. Ferdy hanya terdiam, mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Galang. Berat memang, bagi Ferdy berada di situasi seperti ini. Mungkin, kalau soal perasaan ti
Read more
Part 3 (Tawaran busuk kepada Azizah)
"Tapi kamu dengerin dulu aku sampai selesai bicara, jangan kamu bantah. Paham?"Azizah semakin merasa tidak enak, dengan gerak-gerik Galang. Seperti ada sesuatu yang sedang dia rencanakan tetapi belum tahu pasti apa itu, "Ya sudah, Mas. Bicara saja. Aku pasti dengerin!""Ok. Jadi begini, temen atau yang lebih jelasnya sahabat. Sedang mencari karyawan baru di perusahaannya. Dia tuh pengusaha sukses, perusahaannya ada dimana-mana. Dia jauh lebih sukses dari aku," jelas Galang. "Trus? Maksudnya?""Nah, sekarang perusahaan aku tuh lagi kolaps. Bahkan saat ini sudah diambang kebangkrutan. Kamu paham kan?" tanya Galang sembari berusaha berpikir cara untuk menyampaikan agar tidak ada rasa curiga pada Azizah atas apa maksud dia yang sebenarnya dari semua ini. "Ya terus? Mas mau bekerja di perusahaan dia? Terus perusahaan yang kolaps itu mau ditinggal begitu saja? Maaf, Mas. Aku gak setuju dengan pendapat kamu ini. Ini salah. Harusnya kamu berusaha lebih keras lagi, agar perusahaan peningga
Read more
Part 4 (Bertemunya kembali, Azizah dengan Ferdy)
"Apaan, sih? Kamu tiba-tiba bawa Ega? Aku paling gak suka kamu tuh suka curiga sama dia!" Galang mulai terpancing emosi. Selain itu. Azizah bertanya tentang hal itu juga bukan tanpa alasan. Justeru dia sadar, jika antar Galang dan Ega yang sudah sejak dulu menjadi asisten pribadinya memiliki suatu hubungan spesial. Walaupun memang, Azizah belum pernah melihat secara langsung dari depan mata kepalanya. Tapi kecurigaan dia sebagai seorang istri mengatakan demikian. Sudah sejak lama, ia merasakan jika hubungan antar suaminya dan Ega bukanlah sekedar hubungan sebatas rekan kerja saja. Tapi memang ada yang lain, pastinya yang lebih spesial. "Trus, Mas chatan dengan siapa malam-malam begini? Bukankah waktu kerja harusnya sudah habis?" tanya Azizah memperjelas. "Kamu tuh, ya. Selalu saja beranggapan buruk tentang semua yang aku lakukan. Kamu tahu, aku baru saja nanyain kepada Ferdy siap lowongan pekerjaan itu. Kamu paham?""Ferdy? Itu teman kamu yang buka lowongan di kantornya itu?""Iya
Read more
Part 5 (Awal perbincangan antara Azizah dan Ferdy)
Pertemuan yang tanpa disengaja atau tidak itu, membuat senyum terpancar di wajah mereka masing-masing. Entah, ini disebut pertemuan antara kedua sahabat lama atau justru kembali bertemunya dua hati yang sempat punya cerita indah. Walau dulu, tidak berakhir dengan indah. Tidak bisa dipungkiri, senyuman di wajah mereka berdua memiliki makna yang dalam. Dan hanya mereka, yang dapat merasakan dan menyebut kebahagiaan itu sebagai kebahagiaan apa di diri mereka masing-masing. Walaupun di sisi Azizah. Mungkin ia sadar, saat ini ia sudah tidak lagi seperti dulu. Jika dulu, ia sering memukul canda atau bahkan kadang sengaja melompati baju Ferdy layaknya seorang anak kecil yang ingin digendong oleh sang kakak. Tapi kali ini ia sadar, dia bukan lagi azizah yang dulu. Saat ini dia sudah bersuami dan menjadi milik orang lain. Meski tadi, hal itu sempat terlintas kembali di dalam ingatannya. Walau hanya sekilas. "Alhamdulillah, Baik. Kamiu gimana, Zah?" tanya Ferdy sedikit sungkan dan dengan bib
Read more
DMCA.com Protection Status