Share

14. Alasan Konyol

“Mau bagaimana pun, pernikahan kita saja sudah konyol. Kamu yang selama ini berkeliaran -untuk menghindari tunanganmu, tiba-tiba mengajak menikah dalam dua minggu. Bukankah itu benar-benar konyol? Jadi, setidaknya kita tidak perlu tertawa.”

Andriyan menatap Devanda dengan serius. “Dari awal, aku tidak pernah mengatakan bahwa hal ini konyol. Karena masa depan yang kupikirkan adalah kamu menjadi istriku. Karena itulah aku menciummu. Walau aku tidak mencintaimu, tapi kamu akan segera menjadi satu-satunya wanita yang penting di hidupku.”

Andriyan mulai menyadari kesalahannya, tampaknya dia juga sudah kelewatan bertingkah seenaknya. Lain kali, dia harus lebih bisa mengendalikan emosi dalam dirinya. “Maaf karena sudah bersikap tidak sopan. Aku berpikir sembrono karena mengira itu sah-sah saja dilakukan jika kita memiliki hubungan sepenting itu. Aku tidak akan melakukan hal yang tidak kamu suka kok. Kalau kamu merasa tidak nyaman karena kita tidak sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status