Share

17. Malam Panas

Tubuh Andriyan berhenti berjalan. Kalau memang Devanda menginginkannya, itu akan beda cerita.

“Kamu menginginkannya?”

Devanda sebenarnya tidak tau harus menjawab apa. Dia juga tidak memiliki ketertarikan mendalam pada Andriyan yang membuatnya menginginkan pria itu, tetapi dia sangat yakin bahwa dia menginginkan dan siap dengan malam pertama ini. Toh, setelah Andriyan memasukkan miliknya ke dalam milik Devanda, dia akan segera tertidur lelap. Mereka akan melakukannya dalam waktu singkat seperti yang dulu biasa Jonathan lakukan terhadap Devanda di kehidupan sebelumnya.

Langkah Andriyan jadi berbelok mendekati Devanda lagi. Dalam jarak sedekat itu, Andriyan kembali bertanya, “Apa kamu benar-benar menginginkannya?”

Suara berat Andriyan dan tatapannya yang begitu lekat membuat tubuh Devanda berdesir. Napas wanita itu mulai melambat karena gugup. “I—iya.”

“Kamu tidak terpaksa atau merasa ini merupakan kewajiban?&rdqu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status