Share

16. Korban?

“Aku lapar. Tidak bisakah aku makan dulu?” tanya Devanda sembari memegangi perutnya.

Sejak setengah jam yang lalu, Mayja terus menggeleng. “Tidak boleh! Bagaimana kalau perut Anda membucit? Ini kan malam pertama Anda. Apa Anda tidak merasa tegang sedikit pun?” tanya Mayja, heran karena Devanda masih sempat-sempatnya memikirkan makanan.

Kenapa aku harus tegang? Ini saja bukan pernikahan pertamaku, batin Devanda.

“Ya memangnya kenapa? Siapa pun yang makan pasti membuncit. Aku manusia, May. Iyan juga pasti akan mengerti dengan kondisiku,” ucap Devanda, masih bersikukuh untuk makan sebelum kembali ke kamarnya.

“Anda itu bukan manusia. Jangan berusaha menipu saya ya, Nona. Saya melihat Anda yang terus makan saat acara tadi,” kata Mayja dengan senyuman lebar.

Devanda sama sekali tidak mengerti mengapa Mayja jadi berubah seperti ibunya yang sangat ketat akan masalah makan. Padahal mau Devanda makan berapa banyak pun t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status