Share

Chapter 108

Minggu siang

Marren dan Arsan tiba di rumah dengan lelah dan mengantuk. Apalagi Arsan, karena malam itu la hampir sering terbangun karena Marren yang tidak bisa memejamkan mata barang sekejap pun.

Mau tidak mau Marren terus menerus mengganggu tidur Arsan. Melihat kelesuan keduanya, Madya menawarkan kue buatannya dan minuman lemon dingin kesukaan Arsan, Arsan melahap potongan kue brownies dengan lahap di hadapannya dengan sesekali menahan kantuknya.

"Mommy, ini tidak seperti yang Mommy pikirkan. Kami tidak tidur karena Saya merasa tidak nyaman tidur di tempat asing. Walau itu hotel bintang lima sekali pun," ucap Marren setelah meneguk es lemonnya karena menatap Madya yang terus saja tersenyum melihat keduanya yang terlihat kurang tidur.

"Loh, Mommy tidak bertanya apa-apa loh padahal? Kenapa Marren gugup begitu? Lagi pula memang apa yang Mama pikirkan?" ujar Madya dengan menahan senyumnya.

Pertanyaan Madya sukses membuat wajah Marren memerah dan Arsan terbatuk-batuk karena tersedak.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status