Share

Chapter 30

Kali ini Arsan yang terbangun lebih dulu dibandingkan Marren. Wanita itu tampak sangat kelelahan karena digempur tanpa henti oleh arsan sepanjang malam itu.

Arsan menatap wajah lelap istrinya yang masih meninggalkan rona kemerahan di wajahnya yang cantik memesona, lalu mengecup lembut bibir ranumnya yang masih membengkak karena ulahnya.

"Kenapa sekalipun kamu tidak menyebut nama si bongsor saat kita bercinta semalam? Apa memang benar apa yang kamu katakan? Dan baru semalam kamu menjawab pernyataan cinta Saya. Apa itu benar?" gumam Arsan bertanya-tanya seraya menikmati wajah wanita yang ia sukai sejak mereka masih kanak-kanak.

Arsan menutup kelopak matanya cepat-cepat saat ia melihat alis dan mata Marren bergerak-gerak.

Dan benar saja tidak berapa lama kemudian, terdengar desahan manja terlontar dari bibir Marren. Wanita itu menggeliat bahkan sebelum membuka matanya dengan benar.

la tampak terkejut karena melihat posisi tidurnya dipel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status