Share

Chapter 42

"Marren.... Sayang?"

Marren tersentak kaget bukan kepalang karena melihat Arsan yang tiba-tiba berdiri di depan pintu ruangan. Jantung karena serasa berhenti berdetak untuk sesaat.

"Arsan?" sahut Marren tersentak kaget seraya meletakkan tumpukan kertas yang berserakan di tangannya.

"Sayap sedang bosan saja!" lanjutnya menutupi gugup dengan mengendikan bahunya.

Arsan mendekat dan meraih kertas-kertas yang berserakan di meja. Setelah membaca sepintas ia kembali meletakkannya dalam tumpukan yang di buat Marren.

''Berkas pajak yang sudah tidak terpakai," gumam Arsan mengernyitkan wajahnya.

"Saya tidak tahu, aku hanya bosan lalu ingin kemari untuk menemukan buku. bacaan, saat Saya duduk di sini dan membuka laci semua berhamburan begitu saja, benar-benar merepotkan.

Apa sekretaris kantormu tidak bisa melakukannya dengan benar? Oh, rasa-rasanya Saya selalu ada waktu jika sekedar membersihkan lembaran-lembaran tidak terpakai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status