Share

51. Cemburunya Hera

“Kamu… marah?”

Menit demi menit berlalu dalam keheningan dan Ikarus tahu jika Hera tengah menahan kemarahannya. Baik Evander maupun Hanna sudah meninggalkan ruangannya, dan kini hanya ada mereka berdua. Duduk di sofa dan hanya saling berdiaman, sibuk dengan pikiran masing-masing.

“Nggak apa-apa kalau kamu mau marah. Tapi setelah itu dengerin aku dulu, ya?” lanjut Ikarus.

Hera menghela napas panjang dengan kedua tangannya yang saling bersedekap. Perempuan itu tidak tahu apakah ia harus marah atau sebaliknya setelah melihat pemandangan apa yang terjadi tadi.

“Kalian ada sesuatu? Dia siapa kamu? Kenapa kamu kalian terlihat akrab dan… dekat?” ujar Hera pada akhirnya.

“Hanna bukan siapa-siapa aku, Ra. Sebelum kamu datang tadi, dia cuma bilang kalau dasiku miring. Dia membenarkan dasiku dan—”

“Tapi kayaknya kamu nggak keberatan gitu, ya?” Hera mendengus pelan. “Kelihatan banget kamu diam saja disentuh sama dia, padahal jelas-jelas kamu udah punya aku! Coba kalau aku tadi nggak datang, pasti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status