Share

119. Ditinggal Pergi

Qasam masih menunggu di kamar ketika Qizha keluar dari kamar mandi. Pria itu mengawasi dengan sorot mata tajam setiap gerakan tubuh Qizha yang tengah memasang pakaian.

“Sudah selesai!” ucap Qizha sambil berdiri di depan Qasam.

“Turun sekarang!” Qasam melangkah turun diikuti oleh Qizha.

Habiba tersenyum menatap Qizha dan Qasam beriringan mendekat kepadanya.

“Qizha, mama punya sesuatu untukmu. Lihat ini!” Habiba menunjukkan beberapa model pakaian di hp nya. “Nah, mama mau pesankan pakaian ini untukmu. Mmau?”

“Iya, Ma. Mau.” Qizha tersenyum senang.

Bahagianya punyamertua sebaik Habiba. Perhatian sekali.

“Mama akan belikan lima pasang untukmu. Lengkap dengan sepatunya.” Habiba menawarkan lagi.

Lagi- lagi Qizha tersenyum dan mengangguk.

“Oke, cukup itu saja,” ucap Habiba.

“Aku pergi ke kantor dulu, Ma,” pamit Qasam. “Qizha, ayo kita pergi!”

“Siap!” Qizha mengikuti Qasam menuju ke luar.

Mereka masuk ke mobil.

Sepanjang jalan, keduanya diam membisu. Mobil melaju kencang tanpa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
naaahh..kan.akhirnya apa yang dilakukan qizha waktu itu,malah menjadi bumerang untuk dirinya sendiri
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
waduuh.. qasam bertambah salah paham lagi ini dengan qizha
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
waduh, qizha dtnggl gtu ja. kazim sdh nikh blm? msa gk thu qizha sdh pya suami
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status