Share

Pengakuan Menyakitkan

Bara langsung menghampiri Cintya, setelah transaksi dengan sopir rental selesai.

"Akhirnya rumah ini akan rame, Mbah," ujar Bara sambil memeluk istrinya dari samping.

"Alhamdulillah, mbah ikut senang dengarnya. Mari duduk dulu, saya ambilkan minum."

Mereka duduk di kursi ruang tengah. Umi Khofsoh memperhatikan interior rumah anaknya, yang tampak rapi.

"Umi nanti tidur di kamar ini, ya! Aku sama mas Bara di kamar atas," ujar Cintya sambil membukakan kamar di samping ruang keluarga.

Umi Khofsoh mengikuti Cintya. Lampu dinyalakan. Cintya sudah meminta mbah Yah untuk membersihkan kamar ini sebelumnya.

"Kamar yang di sebelah punya siapa?" tanya umi Khofsoh, menunjuk kamar yang terletak persis di sebelah kamarnya.

"Itu kamar tamu, Mi. Kalau ada tamu yang menginap, tidurnya di situ."

Umi Khofsoh hanya mengangguk.

"Umi istirahat saja kalau capek."

"Umi mau sholat dulu."

"Habis sholat kita makan siang bareng, Mi. Sepertinya mbah Yah sudah masak."

"Iya Nduk."

Cintya melongok ke dalam ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
kenapa cintya dibikin oon gini thor, lembek gak tegas... bikin bara ama aisya terima akibat semua kelakuannya thor, muakk ama aisya ama bara
goodnovel comment avatar
Arianto Chen Tan
kapan bara dan aisah kena karma sih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status