Semua Bab Di Balik Rupa Burukku: Bab 121 - Bab 130
263 Bab
Bab 121
Ketika mereka akan naik ke eskalator, langkah ketiga wanita itu terhenti melihat pemandangan di depannya. Mereka melihat lelaki yang sangat mereka kenal, bahkan sangat, sangat dikenal, tengah turun dari eskalator sambil menggandeng tangan seorang wanita keduanya bercengkrama bahkan tertawa gembira.Wanita di sebelah lelaki itu memakai autfit selutut warna biru muda dipadukan dengan blazer hitam, membuat penampilannya serasi dengan lelaki berbaju kemeja kotak-kotak warna biru. Mereka seperti pasangan yang tengah berkencan jika orang tidak mengetahui status pria itu. Jarak Aina sekitar sepuluh meter dari mereka, melihat pemandangan itu seolah kaki Aina membeku. Hayana dan Ayuni yang juga melihat semua itu tercengang tidak percaya, Ayuni bahkan sudah mengeluarkan taring darah mudanya untuk mendamprat Abang kebanggaannya itu."Hati-hati berjalan, kenapa wanita suka sekali menyusahkan diri dengan memakai sepatu hak tinggi seperti ini? Memangnya tidak sakit dibawa berjalan?" ujar Hasan sam
Baca selengkapnya
Bab 122
Aina duduk di deret ke tiga bersama Hayana dan Ayuni di gedung bioskop, suara bioskop yang kuat dan menggema, serta lampu yang padam hanya menyisakan cahaya dari layar film, membuat suasana hening, hanya terdengar musik dan dialog dari film tersebut. Ayuni sudah membeli dua popcorn ukuran jumbo dan minuman botol tiga buah. Mereka menikmati film dengan khusuk dan tenang. Hanya Aina yang dengan susah payah berkonsentrasi pada jalan cerita film di depannya. Bagaimana mau konsentrasi menonton jika suasana hatinya sedang seperti ini. Bayangan Hasan menggandeng tangan wanita itu sukses menyita seluruh pikirannya. Hayana yang mengerti keadaan kakak ipar di sampingnya menghela napas berat, ingin menghibur gadis itu, tetapi dia tidak tahu harus berkata apa. Aina berusaha mengalihkan perhatiannya pada cerita film, dia mencoba berkonsentrasi penuh. Dia ketinggalan konsentrasi di adegan-adegan awal, namun ketika ditilik cerita film ini cukup seru. "Ini yang istrinya siapa? Wanita bercadar itu
Baca selengkapnya
Bab 123
Aina menghela napas kuat, dia mentralisir degupan jantungnya dan menahan amarahnya, entah kenapa kemarahan yang sudah mereda dari tadi, melihat laki-laki ini muncul kembali."Sudah pulang, Bang?" tanyanya dengan suara datar, tanpa kemesraan dan tanpa kelembuta seperti biasanya "Dari mana? Jam segini baru pulang!" dengus lelaki itu, tanpa menoleh ke arahnya."Dari rumah kak Hayana," jawabnya singkat dan beringsut menuju tangga.Namun sebelum melangkah, langkahnya dihentikan dengan suara dingin lelaki itu lagi."Kanapa telponmu tidak aktif-aktif? Aku sudah menelponmu dari tadi. Untuk apa dibelikan handphone kalau gak bisa ditelpon!""Oh, tadi HP memang sengaja kumatikan ketika nonton film.""Aku sudah menunggumu dari jam tiga sore, aku di sini kayak orang bego, tahu?""Oh ya? Kenapa Abang pulang cepat? Bukankah tadi pagi bilangnya mau pulang malam lagi? Aku sengaja pulang malam, biar gak kayak orang bego di rumah sendirian.""Kenapa HP nya dimatikan?""Entahlah, mungkin aku masih belum
Baca selengkapnya
Bab 124
Hasan menyugar rambutnya dengan perasaan kesal, kenapa dia harus kesal? Bukankah apa yang dibilang istrinya memang benar apa yang dia ajarkan? Aina gadis yang cerdas, dia tidak perlu melampiaskan amarahnya melihat sesuatu yang tidak pantas yang dilakukan suaminya di depan matanya, dia akan mencari celah, agar lelaki itu sadar dengan sendirinya. Hasan tahu jika istrinya itu wanita yang cerdas, dia awalnya tertarik dengan Aina juga karena kecerdasannya itu, bukan karena wajah cantiknya, karena saat itu Aina berpenampilan jelek. Perasaan bersalah menghantuinya, namun rasa gengsi membuatnya tidak serta merta meminta maaf pada istrinya. Hasan berjalan mondar-mandir tidak jelas di ruang tamu, dia perlu menenangkan diri untuk menjernihkan pikirannya, segera dia ambil kunci mobil di atas nakas, dia segera keluar, membuka pintu pagar dan menyalakan mesin mobil.Aina yang mendengar mesin mobil menyala, beringsut mengintip dari jendela kamar, dia melihat mobil suaminya meninggalkan rumah, pagar
Baca selengkapnya
Bab 125
Aina bangun terlambat, dia memang sengaja terlambat karena memang tidak salat subuh. Dia mendengar suara adzan, cuma matanya sulit terbuka, entah kenapa dia merasa nyaman tertidur, sehingga malas untuk membuka mata. Namun ketika teringat hari ini tes UMPTN, dia segera membuka mata, terpampang dihadapannya sosok tampan yang membuat hatinya teraduk-aduk tadi malam. Mata lelaki itu terpejam dengan lelap, suara dengkuran halusnya sesekali terdengar seperti musik yang melenakan. Tubuh atasnya yang telanjang menyiratkan kehangatan, lengan kekarnya merengkuh tubuh mungil Aina yang tenggelam sepenuhnya didekapannya. Pantasan tidurnya begitu nyaman, ternyata dia berada dipelukan lelaki ini. Sejak menikah dengannya, pelukan lelaki ini menjadi candu yang melenakan, jika tidak dipeluk, dia akan kesulitan tidur.Diusapnya wajah lelaki tampan di hadapannya, pipinya mulus dengan bulu halus yang rajin dicukurnya, hidungnya mancung, bibirnya tipis berwarna merah, kelopak matanya besar dengan fitur wa
Baca selengkapnya
Bab 126
Aina berangkat ke kampus diantar oleh Hasan, tetapi lelaki itu tidak turun dari mobil. Dia hanya mencium tangan suaminya di dalam mobil, lelaki itu tak lupa mengecup keningnya dengan sayang."Aku turun dulu, Bang.""Iya, semoga ujiannya sukses, Sayang.""Makasih, Bang.""Jam berapa selesainya?""Jam sebelas siang.""Abang jemput ya?""Gak usah, Bang. Biar nanti aku pulang naik ojek saja.""Ya, sudah. Nanti jangan lupa telpon Abang kalau sudah sampai rumah ya?""Iya, assalamualaikum.""Walaikumsalam."Gadis itu turun dari mobil dan berjalan mencari gedung tempatnya ujian, berada di gedung peternakan. Dia berjalan dengan santai karena waktu ujian juga masih lima belas menit lagi. Wajahnya yang cantik dan berjalan dengan anggun, menarik perhatian beberapa orang, apalagi dia turun dari mobil Ford Ranger, membuat beberapa orang berspekulasi jika gadis ini adalah anak orang kaya.Ketika sampai gedung peternakan, dia sedikit kebingungan mencari ruangan tempatnya ujian. Beberapa anak muda mem
Baca selengkapnya
Bab 127
Hari kedua UMPTN, Aina langsung mengambil uang di tabungannya untuk modal membuka warung bakso. Setelah tes, dia beserta ketiga temannya itu menyambangi rumah almarhum pak Karyo untuk membayar kontrakan warung, ternyata istri pak Karyo benar-benar tengah sakit dan membutuhkan uang. Istri pak Karyo mengontrakan warung itu lima juta satu tahun dan langsung disanggupi oleh Aina."Lima juta itu kebanyakan, Ai. Untung ukuran warung kecil seperti itu layaknya cuma tidak juta," protes Kamal."Tidak apa-apa Kamal, kasihan istri pak Karyo itu tengah butuh biaya untuk berobat. Semoga berkah usaha kita ya," jawab Aina dengan perasaan terharu.Mendengar itu, teman-temannya tidak berani protes lagi, Aina memang selalu seperti itu dari dulu, dia lebih mengedepankan kemanusiaan dan kedermawanan daripada sekedar keuntungan."Sudah kau perinci modal yang lain?" tanyanya lagi pada Kamal."Iya, ini untuk membeli perlengkapan dua juta, membeli kulkas dua juta, membeli bahan baku satu juta.""Jadi totaln
Baca selengkapnya
Bab 128
Kesibukan Aina membuka warung bakso dengan teman-temannya tanpa terasa sudah berlangsung dua Minggu, malam Minggu dan hari Minggu merupakan puncaknya pelanggan datang dan di hari itu otomatis Aina tidak bisa membantu teman-temannya karena suaminya juga libur bekerja.Akhirnya Aina berterus terang dengan ketiga temannya itu bahwa dia sudah menikah, hal itu mengejutkan teman-temannya, mereka penasaran Aina menikah dengan siapa sehingga Aina berjanji suatu saat dia akan mengajak suaminya bertandang ke kedai mereka. Karena memang situasinya seperti itu, mereka justru yang melarang Aina membantu mereka jika Aina harus mengabaikan suaminya. Karena memang berasal dari kampung yang sama, persahabatan mereka terjalin begitu erat, mereka berkomitmen untuk tidak ada rahasia diantara mereka, akhirnya Aina bisa menceritakan tentang kisah hidupnya dengan mereka bertiga dan sahabatnya itu juga akan merahasiakan apapun permasalahan mereka. Hasan sendiri tidak tahu aktivitas istrinya bahkan tidak menc
Baca selengkapnya
Bab 129
Dalam ospek tiga hari ini, Aina berusaha tidak menonjolkan diri, namun penampilannya yang menonjol selalu mudah ditemukan. Setalah pertemuannya dengan Dimas waktu itu, dia tidak melihat pemuda itu lagi, sebenarnya dia merasa bersalah padanya, namun setidaknya dia lega tidak bertemu lagi, dia tidak akan membuat pemuda itu mengharapkannya lagi.Danu masih juga mencari-cari perhatiannya, membuat senior cewek nampak gerah dan cemburu dengan Aina. Beberapa kali Aina terus mereka bulli bahkan mereka ancam."Kenapa kau, ha? Kau mau sok kecantikan ya? Tidak usah kau belagak kecentilan mencari perhatian cowok seenior ya?" ujar senior cewek yang cukup disegani.Aina hanya diam saja, dia sendiri heran di mana letak dia kecentilan, dia bahkan diam saja tanpa banyak ulah. Hanya saja beberapa senior cowok datang memberinya perhatian, itu bukan salah dia."Jawab kau, kenapa diam saja?" hardik gadis itu dengan marah, dia sangat marah karena Danu selalu saja mendekati Aina."Liza! Ada apa ini? Kau mau
Baca selengkapnya
Bab 130
Hari Minggu ini Hasan mengajak Aina jalan ke mall, Aina tentu sangat senang, karena selama mereka menikah belum pernah ke mall hanya sekedar jalan-jalan, paling mereka hanya belanja bulanan kebutuhan sehari-hari. Hasan sengaja meluangkan hari ini, karena Jumat kemarin baru menerima tunjangan jabatan yang nominalnya lumayan untuk memanjakan istri cantiknya."Kita ke mana dulu, Bang?" ujar Aina sambil bergelayut manja di lengan kekar suaminya."Kita membeli kebutuhan kuliah Aina," jawab lelaki itu sambil mengusap kepala istrinya itu dengan sayang."Kebutuhan kuliah? Aku sudah membelinya kemarin, buku, pena, kertas HVS, semua sudah kubeli." "Itu peralatan kuliah, kita akan membeli kebutuhan, kebutuhan itu banyak, terutama baju untuk kuliah, kau tidak mungkin ke kampus hanya memakai baju itu-itu saja, beli tas sandang yang bisa menampung laptop dan memiliki mantel parasut agar tidak terkena air hujan dalamnya, nah tas itu lagi trend sekarang. Membeli sepatu, celana, masih banyak lagi lah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
27
DMCA.com Protection Status