Semua Bab Wanita Simpanan Suamiku : Bab 61 - Bab 70
91 Bab
Bab 61
Keesokkan harinya,Pagi pagi sekali Hanna telah rapi dan bersiap. Mengenakan blazer hitam dan sepatu setinggi tujuh centimeter membuatnya terlihat begitu anggun pagi ini.Sengaja hal itu di lakukannya, karena sudah hampir satu minggu ini, ia tidak mengecek bisnisnya. Sidang perceraiannya dan rencana balas dendamnya pada kedua pengkhianat itu, sungguh menguras perhatiannya.Suasana jalanan ibukota masih ramai lancar, setelah melewati empat lampu merah, Hanna membelokkan mobilnya masuk ke arah sebuah kedai kopi miliknya yang bertuliskan Kopi Kenangan di papan namanya."Pagi, Mbak Hanna," sapa seorang pengawainya yang masih mengelap meja."Pagi Rina, "balas Hanna sambil tersenyum.Hanna melangkah menuju ke sebuah ruangan yang ada di balik dinding, sebuah ruangan khusus untuknya. Ada dua meja kerja di sana, satu khusus untuk dirinya dan satu lagi di pakai oleh Putri, seseorang yang ia tunjuk sebagai manager tempat ini."Sepertinya aku datang terlalu cepat," gumam Hanna sambil melirik ke m
Baca selengkapnya
Bab 62
Siska memandang kebaya berwarna broken white itu dengan pandangan mata yang berbinar. Tangannya menyentuh lembut kain tulle mutiara itu seakan sudah tidak sabar ingin memakainya.Hatinya bersorak gembira, keinginannya untuk segera menikah dengan Aldo tak akan lama lagi akan menjadi nyata, sungguh wanita itu merasa begitu ingin membagi kebahagiaannya dengan orang lain.Tapi siapa?Satu satunya yang terpikir dalam benaknya adalah Hanna. Entah mengapa, ia terpikir untuk menelepon wanita itu."Kau suka dengan kebaya ini?" Tanya seorang wanita yang sedari tadi melayaninya, seketika berhasil mengalihkan perhatiannya."Oh ya, aku suka desainnya, boleh aku mencobanya sebentar?" Pinta Siska."Silakan, tapi hati hati, mbak." Sahut pelayan wanita itu sambil melepas kebaya pengantin tersebut dari manekin.Siska membawa kebaya tersebut ke sebuah bilik kecil, lalu mengganti pakaiannya. Bibirnya nampak tersenyum karena ukuran kebaya pengantin tersebut sangat pas dan cocok dengan tubuhnya.Sayangnya,
Baca selengkapnya
Bab 63
"Tidak, wanita itu tidak boleh hadir ke pernikahan. Aku tidak ingin mengambil resiko. Jika ia hadir, bukan tidak mungkin pernikahanku akan digagalkannya. Lagipula ...." Bibirnya terhenti seakan ada hal yang menahannya untuk bicara. Tak lama, tampak ia memejamkan matanya.Menikah siri, itulah keputusan yang terpaksa disetujuinya. Sungguh, tak pernah sekalipun dalam pikirannya untuk bisa menikah seperti ini. Hanya saja dirinya tidak punya pilihan lain, menunggu hingga akta cerai Aldo di keluarkan pengadilan bisa-bisa perut buncitnya akan terlihat dan lagi, jika terlalu lama ditunda, bukan tidak mungkin Aldo akan melepaskan tanggung jawab pada anak yang sedang di kandungnya saat ini. Karena tidak mungkin baginya untuk terus-menerus mengancam Aldo dengan foto dan video mesum mereka. Terlebih, Siska takut jika suatu saat nanti Aldo mengetahui tentang video editan dan cerita kebohongannya tentang perselingkuhan Hanna.Sungguh, ia tak mau sesuatu hal yang buruk apapun menggagalkan rencana p
Baca selengkapnya
Bab 64
Mobil yang di kendarai Hanna melintas cepat di tol Jagorawi, cuaca hari ini yang cerah seakan mendukung niat wanita itu untuk berpergian ke luar kota.Dengan kacamata hitam yang masih terpasang, pandangan mata Hanna fokus memandang kedepan. Sesekali nampak ia berbicara dengan seseorang menggunakan earphone di telinganya Hanna memutuskan untuk berkendara sendiri, tadinya Dina menawarkan diri untuk menemaninya, namun, mendadak ibu mertuanya mengunjunginya, mau tak mau Hanna harus bepergian sendiri. Bukan juga tak ingin ditemani Hanif, Sang paman, namun, saat ini paman dan bibinya itu sedang sibuk menyiapkan acara lamaran putri tunggal mereka. Hanna tidak ingin merepotkan mereka.Setidaknya, meskipun Dina tidak ikut, ia bilang bantuannya yang diminta sudah bergerak lebih dulu. Sebuah bantuan kecil yang ia minta sebelumnya pada Dina."Maaf aku tak bisa menemanimu ke sana, padahal kau tahu aku sangat ingin melihat pertunjukan drama itu, tapi jangan khawatir, bantuan yang kujanjikan padamu
Baca selengkapnya
Bab 65
Hembusan angin dingin mulai menusuk kulit, padahal Sang Surya belum meninggalkan singgasananya, tampak diatas, awan hitam menggantung di langit, menghalangi sinar Sang Surya yang membuat sejuk suasana alam pegunungan tersebut.Aldo memandang lurus ke arah bawah, nampak tenang dan syahdu. Gesekan ranting pohon yang tercipta karena tiupan angin seolah membuat melodi yang begitu menenangkan.Pikirannya sejak tadi bermain, rasa gelisah pun seolah enggan beranjak dari dirinya. Dalam diam lelaki itu terus berpikir keras.Tak pernah sekalipun terbersit dalam kepalanya untuk menikahi Siska, gadis yang beberapa bulan lalu mampu memikat perhatiannya. Bukan karena ia tidak lagi mencintai Hanna, hanya saja, apa yang diberikan gadis itu membuatnya ketagihan dan tergila -gila. Terlepas dari kabar perselingkuhan Hanna.Bagi Aldo, Hanna merupakan sosok istri yang ideal, ia cantik, baik, cerdas, dan mandiri. Hanya saja, sikap Hanna yang terlalu mandiri kadang membuatnya seperti tak dibutuhkan.Hanna bi
Baca selengkapnya
Bab 66
Mata Aldo membulat ketika melihat wajah istrinya yang sedang mengulas senyum disana, laksana melihat sosok tak kasat mata yang membuat rasa takut seketika melanda. Hal yang juga di rasakan Siska, wanita itu bahkan mengedipkan mata berulang kali demi memastikan apa yang dilihatnya saat ini."Ha-hanna!? Tidak mungkin," ujar Aldo tak percaya."Kok tidak mungkin, mas?" ejek Hanna menyeringai."Ke-napa bisa ada Hanna di sini? Mas, kau bilang jika wanita itu tidak akan datang," Bisik Siska pelan ditelinga Aldo."A-aku juga tidak tahu, lebih baik diamlah!" Balas Aldo pelan.Hanna yang melihat pasangan pengantin baru itu saling berbisik, hanya tersenyum saja menanggapinya.Mendadak suasana hening sesaat. Hampir semua orang yang berada dalam ruangan itu kini memandang Hanna dengan penuh tanya dalam benak mereka, karena melihat tak ada satupun dari mereka yang mempersilakan Hanna masuk membuat ibu Iis, ibunya Siska segera berdiri dan menghampirinya."Nak Hanna, ayo masuk! Akad nikahnya baru saj
Baca selengkapnya
Bab 67
"Mas, ibu mertuamu bertanya padaku, apakah kita saling mengenal, menurutmu, apa aku harus menjawabnya?" Hanna melempar pertanyaan itu kepada Aldo.Aldo memilih diam. Sayang keputusan nya yang memilih bungkam. Membuat Hanna sedikit kesal "Mas Aldo dan Hanna adalah teman kuliah, bu. Mereka kuliah di universitas yang sama, jadi mereka memang saling mengenal," jawab Siska gugup."Iya kan mas?!" Siska menyenggol lengan Aldo meminta agar lelaki itu mendukung apa yang baru saja dikatakannya."Ah, I-iya, tentu saja. Aku dan Hanna dulu satu universitas." Sahut Aldo dengan keringat dingin yang mulai mengucur.Mendengar pernyataan itu Hanna terkekeh. Sungguh, ia suka melihat ekspresi pasangan pengantin baru itu yang tampak gugup di sana."Oh, begitu. Wajar saja jika mereka saling mengenal, aku sempat berpikir yang bukan -bukan tadi." Terdengar suara seorang wanita bersuara. Hanna menoleh mencari wanita itu, ia tersenyum ketika mendapati seorang tetangga Siska di sana, mungkin ibu Iis yang meng
Baca selengkapnya
Bab 68
Manik mata Iis menatap wajah putrinya dengan kemarahan. Garis keriput wajahnya tampak jelas terlihat. Wanita paruh baya itu begitu emosional saat mengetahui perbuatan putrinya yang begitu rendah.Suara giginya terdengar gemeretak, tangan keriputnya mencengkram lengan Siska begitu erat membuat wanita itu merintih kesakitan."Ibu ... Lepaskan tanganku, sakit!""Sakit kau bilang? Apa kau pernah memikirkan perasaan istri yang suaminya kau rebut, Hah! Rasanya lebih sakit dari ini, Siska!"Mendengar ucapan ibunya, spontan Siska memalingkan wajahnya. Melihat sikap penolakan yang di tunjukkan putrinya, membuat wanita paruh baya itu meraung."Apa kau tidak belajar dari pengalaman yang menimpa keluargamu sendiri. Kau tidak melihat bagaimana sakitnya hati ibu ketika seorang wanita l4cur merebut ayahmu dari sisi kalian?!" Iis berteriak.Melihat emosi ibunya yang mulai tak terkendali, Sari melangkah cepat, memegang lengan ibunya. Dengan lembut gadis remaja itu mengelus punggung ibunya, berharap ke
Baca selengkapnya
Bab 69
"Apa kau juga tidak menginginkan kehadiranku di sini, mas?" "Seret saja wanita itu keluar dari sini, mas!" Siska berteriak keras sambil melirik Aldo yang masih bungkam."Berhenti Siska! Jaga sikapmu!" Suara Iis terdengar menggelegar.Melihat pembelaan yang dilakukan Iis untuknya, membuat Hanna tersenyum lalu menghampirinya. Diraihnya tangan keriput itu lalu mengengamnya sebentar."Tidak apa apa bu, Siska hanya terlena sesaat. Terima kasih sudah membelaku," ucap Hanna tulus, lalu melepas genggaman tangannya.Wajah Siska tampak begitu meradang, ingin sekali tangannya mencakar atau menarik tangan Hanna dan menyeretnya keluar dari tempat ini, namun, niatan itu hanya ada dalam kepalanya saja, karena dua orang pengawal yang berdiri siaga di sisi kiri dan kanannya membuat niat tersebut hanya sebatas angan.Pandangannya kini beralih pada Aldo yang masih duduk diam, dengan cepat tangan wanita itu menarik lengan Aldo dan meminta lelaki itu berdiri."Bangun mas, dan usir wanita itu dari sini?"
Baca selengkapnya
Bab 70
"Kuberitahu padamu, bahwa uang yang kau pikir adalah pinjaman dari Erick, sebenarnya adalah uangku. Aku meminta bantuannya karena aku yakin kau pasti akan mencari pinjaman uang setelah gagal memerasku.""Kau ingin tahu mengapa aku melakukannya?"Bibir Hanna tersenyum sinis."Karena aku ingin memastikan kau menikahinya sebelum sidang pembacaan putusan kita di pengadilan."Wajah Aldo mengeras ketika mengetahui semua itu, ingin rasanya ia melampiaskan semua kemarahannya saat ini dengan menyeret Hanna keluar dari ruangan itu, namun, saat menyadari tatapan dua pasang mata orang yang mengawalnya, membuat laki laki itu hanya bisa menahan diri."Kau sudah merencanakan semua dan sengaja membuatku menikahinya, mengapa?"Menikahinya adalah hukuman dariku untukmu, mas. Sebentar lagi kau akan tahu alasannya mengapa aku merencanakan semua ini dan memastikan kalian berdua menikah," senyum tipis terlukis di wajah Hanna."Uangmu, apa maksudnya. Mas Aldo mendapat pinjaman uang dari temannya, benar kan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status