All Chapters of MISTERI RANJANG SUAMIKU : Chapter 71 - Chapter 80
115 Chapters
BUKTI SEMAKIN KUAT
Mendengar pertanyaan dari Angga, Nira dengan cepat merubah ekspresi kagetnya. Dia menggelengkan kepalanya, menatap Angga dengan sorot heran."Aku sama sekali tidak sakit, Mas. Cuma aku sesekali aku merasa pusing," ujar Nira, sembari merebahkan tubuhnya di atas kasur bersiap diri untuk tidur.Angga terdiam sejenak, mendengar jawaban dari Nira. "Kenapa kamu bertanya seperti itu, Mas?" tanya Nira.Angga dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku takut saja jika nanti kamu sakit tapi tidak memberitahuku," elak Angga.Angga tidak mungkin memberitahu tentang ucapannya bersama dengan tetangga lain, walau Angga tidak percaya dengan jawaban dari Nira.Nira menghela nafasnya dengan pasrah, membelakangi Angga untuk segera tidur. "Tidurlah, Mas. Sudah malam, jangan membahas yang tidak mungkin terjadi," ujar Nira."Aku juga sudah lelah, aku tidak mau lagi membahas apa pun. Tidur Mas, besok aku harus ke kebun lagi," ujar Nira.Angga pun hanya bisa terdiam, Nira sengaja mengalihkan pembicaraa
Read more
DIARY IBU MERTUA
Melihat itu semua, membuat Angga menjadi semakin curiga, kalau istrinya mempunyai penyakit yang memang sengaja disembunyikan dari dirinya. Sejujurnya, Angga terkejut. Ia tidak menyangka kala ucapan tetangganya itu benar. Ia mengira tetangganya hanya tidak suka pada Nira, sehingga berbicara buruk tentang perempuan itu.Sudah beberapa kali Angga juga menciduk hal yang tidak baik, namun kini akhirnya ini adalah hal yang paling tepat untuk dia lakukan.Angga harus memastikan sendiri penyakit apa yang diderita oleh Nira. Setelah Nira menjauh, Angga langsung masuk ke ruangan dokter tanpa menghiraukan banyak orang yang sedang mengantre, membuat mereka mencibir dirinya."Hei, mengantrelah dahulu, jangan seperti itu!" ucap salah satu dari mereka yang sedang mengantre ketika melihat Angga dengan seenaknya masuk."Kamu tahu kata mengantre bukan? Ini bukan rumah milikmu." ujar yang lain pula.Namun Angga tidak mendengarkan apa yang mereka bicarakan, ia tetap masuk dan langsung berhadapan dengan s
Read more
ANGGA ADALAH KORBAN
Angga...Maafkan Ibu ya, Nak.Ibu nggak bisa menghalau Nira untuk menikahi kamu.Ibu sampai bertengkar dengan dia dan pergi dari rumah ini.Sebenarnya, Nira itu punya penyakit Klamidia. Dia juga sudah menikah sebanyak 5 kali. Dan, setiap lelaki yang menikah dengannya pasti berujung mati, karena tertular penyakitnya itu.Ibu minta maaf, karena nggak bisa jujur sama kamu sejak awal, karena pergerakan ibu selalu dipantau oleh Nira.Ibu harap kamu bisa segera pergi dan menjauh dari anak ibu, sebelum kamu bernasib sama dengan mantan suami Nira yang lainnya.Degh!Tubuh Angga membeku seketika, membaca surat yang diberikan oleh Almarhum Ibu Nuri melalui pria tadi. Tangannya bergetar hebat, seketika surat tersebut jatuh ke lantai."Berarti pakaian akad yang di lemari itu milik Nira dengan mantan suaminya?" Angga menggelengkan kepalanya tidak percaya, dia mengusap wajahnya dengan kasar. Dia benar-benar bodoh tidak paham dengan situasi yang ada.Angga terlalu cepat percaya kepada Nira, dan Angg
Read more
KITA AKAN MATI BERSAMA, MAS!
Nira menatap suaminya yang membawa tas, membuat ia heran. Apalagi tas itu seperti berisi banyak barang, untuk apa Angga membawa tas malam-malam begini? Bahkan, ekspresi Angga terlihat kaget, ketika ada Nira yang tiba-tiba di belakangnya."Mas, kenapa kamu bawa tas begini? Dan, kamu mau pergi ke mana?" tanya Nira bertubi-tubi. Menatap suaminya-Angga yang sudah bersiap-siap entah hendak berlayar ke mana.Angga tidak menjawab, ia masih membatu kala aksinya ketahuan oleh Nira. Tetapi, untungnya perempuan itu tidak tahu tujuannya. Yang harus ia lakukan adalah untuk bereaksi dan berekspresi seperti biasa saja agar perempuan itu tidak curiga. "Aish! Aku harus mencari cara agar Nira bisa percaya, kenapa bisa malah tertangkap basah seperti ini, sih!" batin Angga terus berteriak. Dia harus mencari alasan yang pasti sebelum Nira mengetahui tujuan sebenarnya dari Angga.Akan tetapi, rasa gugup menyerang dirinya. Angga hampir saja tidak bisa menyembunyikan rasa itu. Ia berusaha tersenyum seperti
Read more
NYARIS MATI
Angga kaget, dia sangat syok. Mendengar ucapan terlontar dari mulut Nira. Angga membisu selama beberapa waktu.Melihat Angga yang terdiam mematung, tentu saja ini menjadi kesempatan emas bagi sang istri. Nira langsung menginjak kaki Angga dengan sangat keras."Akh!" Angga memekik kesakitan, kakinya terasa ngilu diinjak oleh Nira.Tanpa Angga sadari, Nira mengambil sebuah pentungan di kamar. Yang siap sedia, jika ada maling di dalam rumahnya, tanpa ragu Nira mengayunkan pentungan ke atas dan mengarahkan ke kepala bagian belakang Angga.BUGH!BRAK!Nira memukul dengan kencang dan saat itu juga Angga langsung pingsan. Melihat Angga yang sudah tak sadarkan diri, Nira tersenyum dengan senang."Hahaha!"***Angga terbangun, seluruh tubuhnya terasa sakit. Terutama di bagian kepalanya, dia sedikit ingat jika Nira yang memukul kepalanya tadi."Apa-apaan ini?!" bentak Angga saat melihat tubuhnya sudah terikat di sebuah kursi di dalam kamar mandi.Angga memberontak, dia berusaha untuk melepaskan
Read more
KEMBALI MISKIN
Nira menjerit ketika ia oleng dan terjatuh. "Kurang ajar kamu, Mas!" pekiknya.Perempuan itu telah dibohongi oleh Angga. Dia langsung mengejar Angga di rumah dengan langkah kaki yang sangat cepat. Sedangkan Angga, lelaki itu kebingungan untuk mencari pintu utama. Dia sangat panik, apalagi melihat Nira yang semakin mendekat.Nira tidak akan membiarkan Angga pergi begitu saja, lelaki itu harus hidup dan mati bersamanya. Nira tidak rela, jika Angga berhasil kabur.Angga berlari tak tentu arah, dia menelusuri semua pintu untuk mencari pintu utama dan menghindar dari Nira. Tetapi, sulit baginya untuk menemukan pintu itu. Apalagi dia tidur di rumah ini selama beberapa hari saja. Ditambah lagi dalam keadaan panik tingkat dewa begini."Duh, gimana ini? Mana Nira masih mengejarku lagi," gumam Angga dengan gelisah. Keringat dingin membanjiri dahinya.Sungguh Angga lelah jika seperti ini, apa Nira tidak lelah juga mengejar dirinya? Setelah menelusuri semua pintu, akhirnya Angga menemukan pintu d
Read more
ANGGA JADI GELANDANGAN
Termenung di tempat kumuh sembari memikirkan rencana untuk menyambung hidup, itulah yang sedang dilakukan oleh Angga kala itu.Pria yang saat itu sudah terjebak dalam permainan busuknya sendiri, mulai kehilangan arah dan tak tahu lagi harus melakukan apa."Kali ini aku harus ngapain supaya aku bisa punya banyak uang?" Pertanyaan itu terus saja berputar dan terus dia gumamkan. Seolah, dia sudah tak harus lagi untuk memikirkan hal lainnya. Bahkan, Nira yang saat itu terpental dan terluka, sama sekali tidak mengganggu pikiran liciknya itu lagi."Ck!" Angga kemudian berdecak sambil merasakan sesuatu yang saat itu amat mengganggu. "Padahal saat ini aku lagi bingung mikirin gimana caranya supaya bisa dapetin duit, tapi ... perut ini..." Ya, Angga terlihat cukup kelaparan saat itu, sehingga ia pun memutuskan untuk melakukan beberapa pekerjaan."Oke, kalau gitu sekarang lebih baik aku cari uang dulu," ucapnya, yang seolah dipenuhi dengan pikiran buruk, ketika melihat beberapa anak remaja di
Read more
ANGGA KETEMU MANTAN ISTRI
Beberapa saat yang lalu, para pembalap liar yang tengah berpacu dengan motor mereka masing-masing, tengah fokus dalam balapan mereka.Ya, walaupun telah dikatakan bahwa mereka sama sekali tak boleh melakukan balapan, akan tetapi yang ada di dalam isi kepala mereka itu hanyalah hasrat kesenangan semata.Angga masih dalam posisi menunduk. Dan saat dia mengangkat kepalanya dengan suara bising dari rem motor yang dipaksakan, pria itu pun terpental setinggi 2 meter, dengan kepala yang tentu saja langsung membentur pada bahu jalan.Duakkk!Suara benturan yang amat kencang itu pun menghentikan seluruh pembalap. Beberapa orang terlihat mulai mengerumuni Angga dan saat itu bersimbah darah. "C-cepat panggil ambulans. Orang ini bisa aja mati! Cepetan!""Cepet!""Ehhh, Cepet!""Halo! ... T-tolong ... Di sini ada-"Angga saat itu tak sanggup lagi berpikir. Mungkin itu adalah saat di mana ia merasa bahwa seluruh kesenangan serta permainan busuknya akan berakhir."S-sakit ... Aku ..." Kepalanya te
Read more
SEBUAH PENOLAKAN
Inara kaget mendengar perkataan Angga. Dia hanya mampu menatap Angga dengan tatapan sayu, berharap Angga bisa menebak pikirannya.Inara melepaskan genggaman tangan Angga padanya, dengan senyuman manis dia berkata, "Maaf, Mas. Aku sudah bahagia dengan kehidupanku yang sekarang," ujar Inara dengan sangat lembut dan tulus.Mendengar jawaban dari Inara membuat Angga menjadi lemas, dia benar sangat kecewa dan menyesali perbuatannya yang dulu."Aku tahu aku sudah salah sejak dahulu, dan aku menyesal melakukan itu semua kepadamu. Andai waktu bisa di putar kembali, aku nggak akan menyiakan wanita sepertimu," ujar Angga dengan suara lemasnya.Inara merasa kasihan dengan Angga, namun dia masih ingat apa yang di perut oleh Angga kepadanya. Tapi kini Angga sudah menemukan karma ya. "Mas, kamu pasti akan menemukan kebahagiaanmu. Kalau begitu aku pergi dulu."Inara keluar dari ruang inap Angga, Angga hanya mampu menatap kepergian Inara. Dia mengusap wajahnya, pikirannya sangat kacau dan tidak tahu
Read more
MENCOBA JADI ORANG BAIK
Tak hanya sampai di situ, keesokan harinya saat Angga sedang sarapan di luar rumah lagi, tiba-tiba dia merasakan gatal yang teramat sangat di kawasan yang sama. Bahkan rasanya lebih gatal dari yang kemarin."Kenapa ini bisa gatal lagi, sih!" kesal Angga dia terus menggaruk bagian bawahnya. Benar tidak kuat lagi menahan rasa pedas-pedas tak menentu tersebut."Gatalnya luar biasa, bukan kayak digigit semut ataupun nyamuk. Ck! Ah!" rutuknya kembali. Pikiran Angga kembali tertuju kepada Nira. Wajah Nira seolah terbayang-bayang pada pikirannya. Dia menepis sugesti buruknya, dan berusaha berpikir positif."Aku tidak mungkin tertular penyakit Nira! Mungkin karena kemarin tidak aku obati dan langsung tidur," ujar Angga masih berpikir positif.Dia makan sejenak, namun rasa gatal terus menggerutu. Dia menggaruk, bahkan tanpa Angga sadar, jika ada beberapa pembeli lain yang melihat aksi Angga itu."Lihat deh laki-laki yang di sana, masak dia makan sambil garuk-garuk anu!"Angga tak sengaja mend
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status