All Chapters of Cinta yang Tertukar: Chapter 11 - Chapter 20
338 Chapters
Bab 0011
Setelah Yara pergi, Yudha merasa semakin kesal dan gelisah.Dia memijat kening dan merasakan rasa panas yang aneh perlahan-lahan muncul dalam hatinya.Melanie duduk dan bersandar pada Yudha, entah sengaja atau tidak menyenggolkan dadanya pada tubuh Yudha."Yudha, jangan tunda lagi perceraiannya.""Aku dengar dari Bibi Silvia, dia sudah mencarikan kencan buta buat Rara. Katanya Rara juga suka."Sambil bicara, dia mengamati reaksi Yudha.Dia tadi memasukkan sesuatu yang menyenangkan ke dalam minuman itu.Yudha terlalu sibuk dan merasa tidak harus terburu-buru bercerai, tetapi Melanie tidak bisa menunggu lebih lama lagi.Jika mereka berdua pergi ke ranjang malam ini, dia punya senjata untuk memaksa Yudha agar segera bercerai.Yudha merasa kepalanya berdenyut parah. Rasa panas dari di dalam hatinya seakan menyebar ke seluruh tubuh, membuatnya seperti terbakar.Dalam sekejap, ingatan setahun yang lalu terlintas di depan matanya.Dia pun paham saat itu juga. Dia dijebak lagi.Dia melihat min
Read more
Bab 0012
"Tentu saja boleh."Yara menyerahkan rancangan desainnya."Waktu itu aku berani menunjukkannya ke Bu Anita juga berkat dorongan darimu."Bibirnya tersenyum sepintas. "Aku juga ingin mendengar pendapatmu kali ini."Melanie melihat-lihat rancangan desain itu, sekilas kegembiraan muncul di matanya.Namun, tak lama kemudian, rasa iri kembali membumbung tak terkendali.Desain Yara selalu terkesan berani, kreativitas, dan membuat takjub.Pecundang ini adalah pelukis jenius sejak kecil. Tidak peduli seberapa keras Silvia menghukumnya, dia tidak pernah mau berhenti melukis.Melanie sangat membencinya. Dia juga awalnya punya bakat dan mau bekerja keras. Namun, di hadapan seseorang dengan bakat sejati, semua itu tidak berarti apa-apa."Gimana menurutmu? Ada yang salah?"Yara bertanya dengan hati merendah.Dia hendak bercerai tanpa mendapat bagian harta. Dia harus mempertahankan pekerjaan ini."Bagus, kok. Jarang sekali kamu bisa menggambar seperti ini."Melanie menenangkan hatinya kembali.Meman
Read more
Bab 0013
Perubahan yang begitu cepat ini membuat Anita kaget.Setelah tersadar dari kagetnya, dia segera berdiri di depan Yara."Kalau Nona Xilla kurang suka rancangannya, kami bisa mengubahnya. Tapi harap jaga perilaku Anda. Kalau Anda melakukan sesuatu lagi, saya akan panggil polisi."Saat ini, semua orang di kantor mendengar keributannya dan berkumpul di luar ruang VIP.Xilla mencibir, "Bukannya Baruy dikenal sebagai yang terbaik di seluruh negeri? Kenapa kalian mempekerjakan seniman yang menjiplak?"Hati Anita mencelos dan dia menatap Yara penuh kebencian."Nona Xilla, saya nggak tahu dari mana Anda dengar informasi seperti itu. Yara masih muda dan memang pernah melakukan kesalahan di masa lalu, tapi saya jamin rancangan yang saya berikan hari ini nggak ada masalah dan kualitasnya tinggi.""Nggak ada masalah?" Xilla berteriak keras. "Itu cuma katamu saja."Dia menuding Yara. "Biar kuberitahu, aku pernah lihat rancangan ini sebelumnya."Warna di wajah Yara seketika memudar. "Nggak mungkin!"
Read more
Bab 0014
Lingkaran pergaulan Yara memang kecil sejak dulu, apalagi selama setahun dia menikah, dia hanya menelepon Siska beberapa kali saja.Siapa yang ingin menyakitinya?Satu-satunya orang yang terpikir akan menyakitinya hanyalah teman-teman Melanie.Di hari pesta penyambutan, Yara mengambil beberapa foto dengan mereka di dalamnya.Namun, ketika dia menunjukkannya pada Xilla satu per satu, wanita itu menggelengkan kepalanya.Akhirnya Yara mengeluarkan foto Melanie dan menatap Xilla dengan wajah cemas."Kalau yang ini?"Wajah Xilla jelas terlihat aneh, tetapi dia segera menggelengkan kepalanya."Wanita itu pakai kacamata hitam, wajahnya nggak kelihatan jelas."Yara memperhatikan Xilla melirik foto Melanie beberapa kali.Terlalu aneh.Namun, Melanie tidak punya alasan untuk menyakitinya.Melihat dirinya sedang melamun, Xilla segera bangkit dan lari.Dari kejauhan, dia mengingatkan Yara, "Wanita itu kaya dan berkuasa, bukan seseorang yang bisa kamu lawan. Mundurlah saja dari pekerjaanmu."Yara m
Read more
Bab 0015
Anita serasa ingin muntah darah.Dia tidak tahu Yara punya berapa banyak skandal dan seberapa besar masalah yang akan ditimbulkannya."Nona Baskoro ...."Saat dia hendak mengatakan sesuatu untuk memperbaiki situasi, Yara yang sedari tadi diam di sampingnya angkat bicara tiba-tiba."Judy!"Yara tidak tahan lagi.Apa yang terjadi saat itu berakhir dengan dia menikah dengan Yudha.Di mata semua orang, dialah yang paling diuntungkan dari kejadian itu. Lupakan saja jika mereka tidak percaya.Namun, mengapa mereka mencurigai dia sebagai pelaku kejadian di pesta penyambutan?"Apa yang terjadi di pesta penyambutan nggak ada hubungannya denganku.""Hahaha ...." Judy tertawa. "Nggak ada hubungannya denganmu? Siapa yang mau percaya!""Ada yang pertama kali, dan akan ada yang kedua kalinya. Yara, sifat dasar seseorang nggak akan berubah dengan mudahnya."Yara melangkah maju dan menampar wajahnya."Plak!""Kamu berani menamparku?" Judy menatap Yara tak percaya. "Wanita murahan, kamu berani menampar
Read more
Bab 0016
Tak lama, Yara tiba di kantor lantai paling atas Perusahaan Lastana.Segera setelah membuka pintu, kedua matanya bertemu pandang dengan mata Yudha.Ini pertama kalinya mereka bertemu setelah malam itu. Suasana seketika berubah canggung.Yudha terlebih dahulu membuang muka dan lanjut memeriksa dokumen di atas mejanya."Sebebas itukah jam kerja di Baruy?"Yara tertegun sejenak sebelum menyadari bahwa Yudha bertanya mengapa dia tidak pergi bekerja."Terjadi sesuatu. Mungkin aku nggak bisa kerja di sana lagi."Pria itu terkekeh, seolah sudah menduganya.Dia mengangkat kepala, mata sipitnya menatap Yara tanpa perasaan apa-apa."Kamu menyesal bercerai tanpa mendapat uang sedikit pun?"Jadi wanita ini datang ke sini karena berubah pikiran tentang perjanjian perceraiannya."Nggak."Yara sungguh tidak suka dengan sikap Yudha.Jika dia benar-benar menginginkan uang, untuk apa dia bekerja sebagai pembantu cuma-cuma selama setahun?"Yudha, kamu harus tahu, aku nggak pernah dapat apa-apa dari menik
Read more
Bab 0017
Sebagai orang luar yang hanya menyaksikan, Siska saja merasa lelah, apalagi Yara sendiri?Yara mencintai Yudha selama enam tahun dan menikah dengannya selama satu tahun. Balasan apa yang dia dapatkan setelah tujuh tahun ini?Yang ada hanya penghinaan dan benci dari Yudha.Semua ini sudah seharusnya berakhir sejak lama.Yara menyeka air matanya dan tersenyum pada Siska."Siska, kamu benar. Sel-sel dalam tubuh manusia berganti seluruhnya dalam tujuh tahun. Kenapa aku masih harus terjebak dalam bayang-bayang Yudha?"Dia harus semangat dan kerja keras demi masa depannya.Dalam beberapa hari berikutnya, Yara mematikan ponsel dan mengabaikan semua kontak dengan dunia luar. Dia fokus menggambar.Terakhir, pada hari Senin, dia mendesain gaun bertema "Cinta Pertama".Dia memutuskan untuk membawa kumpulan gambar desain ini ke kantor sebagai perjuangan terakhirnya.Sesampainya di depan pintu kantor, dia tidak menyangka akan bertemu Melanie."Rara, kenapa kamu ada di sini?"Melanie menariknya ke s
Read more
Bab 0018
"Apa yang terjadi saat itu juga karena kebutuhan."Suara Silvia datang dari ruang kerja.Yara berdiri di luar, tangannya yang hendak mengetuk pintu terhenti di tengah jalan."Aku cuma nggak nyangka dia sekeras kepala itu. Lagi pula, kalau bukan karena kamu adalah ibunya dan dia ...."Itu suara Melanie, tetapi Yara tidak mendengar kata-kata selanjutnya dengan jelas."Aku juga nggak akan rela melepas Yudha." Melanie mendesah ringan. "Sekarang aku cuma berharap mereka cepat bercerai dan semuanya kembali normal.""Jangan khawatir, nggak akan terjadi apa-apa." Silvia terdengar yakin.Ruang kerja berubah sunyi, tetapi kepala Yara penuh suara gemuruh.Jadi, tebakannya benar?Silvia benar-benar bersekongkol dengan Melanie dan menjebak dia tidur dengan Yudha?Kenapa?Pintu di depannya tiba-tiba terbuka. Silvia melihat Yara yang berwajah pucat berdiri di luar pintu. Sesaat, rasa panik menerpanya."Gadis sialan, ngapain kamu berdiri di sini?"Dia tidak tahu berapa banyak yang didengar Yara. Dia m
Read more
Bab 0019
Keluar dari rumah Siska, Yara tidak pergi ke kantor catatan sipil, melainkan ke kantor Baruy.Sesampainya di depan gedung, dia menghadang Melanie.Melanie masih memakai riasan sempurna dan sepatu hak tinggi delapan sentimeter.Dia juga tetap terlihat seperti biasa saat melihat Yara. "Rara, kamu kenapa ada di sini? Mau cari Bu Anita?""Cari kamu!" Yara tidak basa-basi."Cari aku?" Melanie tampak sedikit terkejut. "Masih soal kejadian kemarin? Rara, kayaknya kamu salah paham ....""Bukan soal kemarin," sela Yara. "Tapi soal lukisan-lukisan itu.""Aku mau kamu mengaku kepada panitia penghargaan dan juga perusahaan bahwa lukisan-lukisanmu adalah jiplakan."Senyuman di wajah Melanie menghilang. "Rara, lukisan apa? Jiplakan apa? Aku nggak ngerti maksudmu."Mata Yara membelalak kaget. Dia tidak menyangka Melanie akan menyangkalnya.Melanie berdiri di tangga, menatap Yara."Rara, aku tahu kamu ingin kembali bekerja. Aku sudah mencoba sebisa mungkin untuk membantumu. Tapi tuduhan nggak beralasa
Read more
Bab 0020
Yara berjalan ke hadapan Siska dan memeluknya penuh rasa enggan."Terima kasih, Siska. Beberapa hari ini adalah waktu-waktu paling bahagia bagiku selama setahun terakhir.""Bodoh, kamu boleh balik lagi ke sini kapan saja."Saat dia sampai di depan pintu vila keluarga Lastana, hari sudah gelap.Lampu di vila menyala. Pasti Yudha sudah pulang.Awalnya dia mengira tidak akan pernah kembali lagi ke sini, jadi Yara pergi tanpa membawa kunci.Dia pun melangkah maju dan membunyikan bel pintu.Tak lama, pintu terbuka.Melanie muncul di depan pintu. "Rara? Kenapa kamu di sini?"Yara mengerutkan kening tidak senang dan langsung masuk ke dalam membawa tasnya."Melanie, pertanyaanmu lucu, deh. Ini rumahku. Aku pulang ke rumah, apa masalahnya?"Di ruang tamu, Yudha sedang duduk di sofa dan menoleh dengan tatapan dingin.Langkah Yara berhenti dan dia menatap langsung pada kedua mata Yudha. "Malah aku yang harusnya tanya. Aku, sebagai Nyonya di sini, sedang tidak di rumah, tapi kalian dua orang lawan
Read more
PREV
123456
...
34
DMCA.com Protection Status