Share

Bab 22 #Mudik naik kereta api

Bab 22

Suara notifikasi masuk lagi ke gawaiku, netraku tertarik untuk melihat. Hmm, dari Mas Irfan. Bukan hanya netraku, namun jemariku ingin menggeser layar benda pipih. Belum sempat kugeser, pintu depan ada yang mengetuk.

Kuseret kaki ke pintu depan. Alhamdulillah penjual gudeg sudah mengantarkan pesananku, sehingga aku tidak perlu repot-repot mengambilnya.

Kutata kembali oleh-oleh yang kubawa, karena naik kereta harus lebih praktis, beda kalau bawa mobil sendiri, mau bawa banyak tidak masalah.

Tas yang kecil-kecil kipindah menjadi satu di dalam tas yang lebih besar. Aku suka lupa kalau terlalu banyak tas printhilan, pernah ada yang tertinggal soalnya.

Kembali kuperiksa satu-persatu, biasanya Mas Irfan ikut cerewet mengingatkanku, kali ini aku harus mengecek sendiri. Disini kadang aku membutuhkan Mas Irfan.

Jam menunjukkan pukul 6 lewat sedikit. Aku harus segera berangkat karena takut terlambat.

Kuambil gawai untuk pesan taksi online. Masih pagi sehingga langsung nyangkut, tidak h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Kejora
bikin nyesek bacanya ...
goodnovel comment avatar
Siti Zulaikah
nyesek yaaaa aku jugaaaaaaaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status