Share

Bab 72

Meski yang bertugas di lampak kecil tetap merasa berat melangkah, mereka tetap bertahan. Kini Cepot juga merasakannya.

"Beneran berat, Bos." kali ini Iman percaya.

"Sekarang banyakin kocokan di lampak besar."

Iman meminta yang bertugas di papan lebih banyak memilih nomor di lampak besar untuk dikocok.

"Bagaimana kalau lampaknya penuh, Bos?"

"Itu 'kan baru kalau. Nyatanya lampak Kita nggak pernah penuh bulan - bulan terakhir ini."

"Ini 'kan kalau, Bos."

"Nanti Aku bantuin. Rewel banget, sih?" sungut Iman. Tapi ia berharap lampaknya akan penuh lagi seperti dulu.

"Maaf ya para sedulur." Ia juga meminta pemancing yang duduk di lampak kecil agar lebih bersabar.

"Nambaha orang aja atuh, Bos!" tetap saja para pemancing itu complain. Mereka itu memang selalu ingin cepat. Iman hanya dapat tersenyun pahit.

"Jangan nambah orang ya, Bos."

Anak - anak itu sendiri yang tidak mau orangnya ditambah karena penghasilan mereka lebih sedikit karena harus dibagi 4.

"Memang nggak bisa terus begini, Bo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status