Share

Bab 74

Anet tersenyum. Ia berusaha menahan dirinya agar tetap bersikap sopan.

"Manusia tempatnya lupa, Bang. Maaf."

"Tulisin aja, deh. Nabilla, kopi susu." mata Anet membulat tapi ia tetap menulis. Jadi yang namanya Nabilla itu laki - laki?

"Itu nama anak Saya." seperti dapat menebak jalan pikiran Anet orang itu langsung menjelaskan.

Ina yang sudah membuatkan kopi susunya langsung memberikannya.

"Ini, Bapaknya Nabilla." orang itu nengambil gelas itu tanpa menjawab sepatah katapun.

"Jutek amat." sembur Ina. Anet tertawa.

"Untung ini hari terakhir mereka di sini." Ina dan Anet merasa lega. Lain halnya dengan Iman. Meski Ia harus rela bertugas di papan karena yang bertugas di lampak kecil mesti 2 orang karena ia tidak ingin mengecewakan mereka.

Iman senang melihat pemancingannya penuh.

Para pemancing itu bahkan meminta melanjutkan ke season 3, tapi Iman menolaknya.

"Maaf, di sini cuma ada 2 season." Itu membuat anak - anak buahnya lega. Mereka pikir Iman akan menuruti para pemancing itu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status