Share

Bulan Madu yang Tak Terduga

Darah Hana serasa naik ke ubun-ubun. Setelah mematikan sambungan telepon, perempuan paruh baya itu melempar ponselnya ke atas ranjang. Gara-gara ulah sang ayah mertua, sekarang ada seorang pengganggu dalam kehidupan rumah tangga Karenina.

Dengan langkah yang menghentak, Hana keluar dari kamarnya. Ia duduk di ruang tengah apartemen, menunggu putra kesayangannya pulang dari berolahraga. Bagaimanapun, ia tidak akan membiarkan seorang gadis kampungan menghancurkan rencana yang telah ia susun selama ini.

Beberapa menit kemudian, seorang pria muda membuka pintu. Ia terkejut melihat Hana memijit pangkal hidungnya sendiri. Dari raut wajahnya, sang ibu nampak sedang menghadapi masalah yang berat.

“Kenapa Mama bangun pag-pagi begini? Apa kepala Mama pusing?”

“Mama mendapat kabar buruk dari Jakarta, Reval,” sahut Hana.

“Kabar buruk? Apa Opa Barata sakit atau kondisi Kak Nina memburuk?” tanya Reval khawatir.

“Bukan, ini tentang kakakmu, Kaisar. Dia menikah lagi.”

Sontak, kening lelaki tampan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status