Share

Tragedi di Balik Pengkhianatan

Mendengar suara bariton milik Kaisar, Almeera berjengit kaget. Ia tidak menyangka orang yang sedang ada di pikirannya tiba-tiba muncul di belakangnya. Saking paniknya, gadis itu pun memundurkan tubuh hingga membentur dada bidang Kaisar.

Almeera langsung memejamkan mata saat merasakan napas hangat Kaisar menerpa tengkuknya. Namun sebelum ia sempat menyingkir, Kaisar sudah menaikkan tangan ke atas. Hanya dalam hitungan detik, pria bertubuh jangkung itu mampu meraih dua botol sekaligus dari rak.

“Ck, begini saja tidak bisa. Percuma aku mengutus gadis pendek sepertimu,” ejek Kaisar.

Sesudah mendapatkan apa yang dia inginkan, Kaisar bergerak menjauh dari Almeera. Sementara, Almeera masih berusaha menetralkan detak jantungnya. Entah mengapa ia selalu saja menabrak Kaisar di waktu dan tempat yang salah.

“Sampai kapan kamu mau berada di situ, Mata Empat?” tegur Kaisar.

“I-iya, Tuan,” jawab Almeera tersadar.

Gadis itu segera mengikuti Kaisar menapaki anak tangga. Setibanya di kamar, Kaisar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status