Share

Bab 14

“Ceritakan padaku dari awal bagaimana bisa kamu meluncurkan ide yang entahlah itu. Aku saja enggan menyebutkan. Padahal kamu tahu Burhan sangat mencintaimu dan tidak mempermasalahkan soal anak,” tanya Zoya yang tengah asik menikmati bakso ukuran jumbo dengan sambal level sepuluh.

Sedang Nana tidak memesan apapun. Perutnya memang lapar tapi selera makannya sama sekali tidak ada.

“Semenjak membawa Bella tinggal bersama kami,” jawab Nana singkat.

“Oh, jadi gadis itu Bella namanya. Trus,” timpal zoya mulutnya terus melahap pentol yang tinggal separuh.

“Sifatnya yang sabar dan penyayang yang lebih utama dia wanita Sholehah. Bukan seperti Aku yang shalat pas kepepet. Pokoknya ciri wanita penghuni surga. Semenjak kehadirannya aku merasa memiliki saudara. Aku yang sangat merindukan tangis malaikat kecil dirumah dan tidak ingin Bella pergi jauh setelah dia bersuami. Membuat aku ingin menjadikan dia adik dan ibu dari anak-anak Burhan. Otomatis akan menjadi anakku juga. Biar tidak terlahir dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status