Share

Bab 17

“Pulang sana, atau lo ingin bantal ini berpindah ke muka lo.” Burhan mengangkat bantal sofa ke udara siap untuk menimpuk Ferdi.

“Ya, Allah. Untung lo usir. Emak gue sakit dirumah. Malah enak-enakan duduk disini. Ya udah gue balik dulu.” Ferdi buru-buru berjalan menuju parkiran tempat kendaraan roda empat kesayangannya. Walaupun tidak mewah, namun dia puas. Dibeli secara cash dari jerih keringatnya sendiri.

[Coba Lo pikir, dapat istri sebaik itu. Laki-laki manapun akan luluh. Ya, itupun kalau Lo beneran laki.]

Ucapan Ferdi terus terngiang di telinga Burhan. Sangat-sangat mengganggu dan meresahkan

Apa benar seiring berjalannya waktu sosok Bella, wanita yang terpaksa dinikahinya akan bersanding dengan Nana dihati.

Dia menatap pintu kamar yang tertutup rapat mencari alasan untuk tidak akan menaruh hati pada si penghuninya.

“Dik, pulanglah. Abang kangen. Abang ingin mendengar suaramu dan melihat senyummu. Apa kau tidak rindu pada suamimu yang ganteng. Limited edition,” lirih Burhan yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status