Share

10. Perjalanan Menuju Jogja

"Halo, Ya? Ada apa?"

"Kamu jadi ke Jogja malam ini?" tanya Priya dari seberang sana.

"Iya," jawab Antasena dengan singkat.

"Sama Anya?"

"Hm-mm."

Terdengar helaan napas dari seberang sana. "Kenapa harus ngajak Anya? Bukannya dia harus kerja?"

"Dia calon istriku kalau kamu lupa," ralat Antasena dengan tatapannya fokus ke depan.

"Calon istri pura-pura lebih tepatnya," ralat Priya dari seberang sana.

"Kenapa? Kamu menyesal karena telah menyodorkan Anya untuk aku jadikan istri?"

"Sen… well, okay. Aku tahu kalau kamu masih marah sama aku. Tapi ingat sama janji kamu, kan? Kamu nggak akan pernah jatuh cinta sama dia!"

Antasena menghela napas panjang. "Apa menurutmu dengan mengajakmu menikah, itu artinya aku nggak sayang sama kamu?"

Sementara Priya tidak menjawab dari seberang sana.

"Aku lagi di jalan. Nanti aku telepon lagi kalau sampai di sana."

Tanpa menunggu jawaban dari Priya di seberang sana, Antasena sudah lebih dulu mengakhiri panggilannya.

Pria itu lantas membelokkan mobilnya menuju k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status