Share

Bab 18.B

Wanita itu nampak memperbaiki posisi duduknya.

"Sebenarnya aku sudah ikhlaskan kematian Mas Devan, dia kecelakaan saat hendak melakukan tugasnya di kantor, itu berarti dia meninggal dalam keadaan sedang mencari nafkah, semoga saja dia syahid." Renata tertunduk menahan kepedihannya.

"Dan aku juga sudah mulai terbiasa hidup tanpanya, kurasa itu ga perlu biarlah Allah yang membalasnya."

"Jadi ... kamu ga marah sama istriku?"

Ia menggelengkan kepala, di luar dugaan kukira wanita ini akan marah, kecewa dan memaki Melta habis-habisan, nyatanya ia malah pasrah dan menyerahkan semua pada Tuhannya.

Ya Tuhan beruntung sekali Devan diangurahi seorang istri yang begitu pengertian dan penyabar.

"Memangnya Mas Adnan mau lihat istri sendiri di penjara?" tanya Renata sambil menyunggingkan bibir.

"Dia sudah dipenjara karena kasus perzin*han," ujarku.

"Apa? jadi dia mengkhianati Mas Adnan?" Renata menatapku seolah tak percaya.

"Ya begitulah," jawabku seraya menghela napas, sakit sekali membayangkan ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status