Share

Bab 21.A

Mata Sandrina menatapku sendu, kutahu tatapannya itu penuh harapan, ia membutuhkan kasih sayangku, bagaimanapun juga aku telah menjadi seorang papa di hatinya selama ini, bukan Gian atau siapapun, di hatinya aku adalah sosok papa, yang akan menaunginya hingga kelak ia berpindah tangan pada pangeran impiannya.

Kuukir senyum sehangat mungkin, meregangkan tangan sebagai tanda jika hati ini siap menerimanya, siap melindunginya dari badai yang menghadang.

Ya, aku yang akan melindunginya dari panas dan hujan, aku pula yang akan mendidik agamanya dengan ahlak dan agama, untuk bekal kehidupannya ketika ia dewasa dan menjadi seorang istri.

Dia adalah anakku tak peduli dia lahir dari benih siapa, akulah papanya dan akan tetap seperti itu selamanya,

hanya saja nanti aku tak bisa menjadi wali nikahnya.

"Sandrina mau tinggal sama Papa?" tanyaku.

Ia beringsut mendekat, gegas kuraih tubuh mungilnya lalu membawa ke dalam dekapanku.

"Ina mau tinggal sama Papa sama Mama," jawabnya polos.

Ina adalah na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status