Share

Bab 42

“Jangan aneh-aneh Mbak!”

Yogi tak menanggapi ucapan sang kakak dan lebih memilih untuk berlalu masuk ke dalam rumah.

Ceklek! Ceklek!

Yogi memutar anak kunci pada pintu utama rumahnya. Semenjak dua minggu kepergian Devi dari rumah itu. Kini Yogi mulai benar-benar merasakan perbedaan saat ada Devi dan saat ini…

“Biasanya kamu yang bukain pintu dan nyambut aku, tapi sekarang-”

Mata Yogi menyisir ke arah ruang tamu yang biasanya rapi, bersih dan wangi. Sebab Devi seringkali memasang pengharum ruangan di setiap sudut rumah. Tapi kini, jangankan pengharum ruangan. Hanya debu dan sarang laba-laba yang bersarang di sana.

“Mbak sama Ibu gak beres-beres rumah lagi?”

Kini Yogi memutar badan dan menghadap kakak perempuannya yang tengah berdiri di ambang pintu.

“Tadi Mbak pergi arisan,” jawab Yessi singkat. Tangannya terlipat di dada. Sedangkan wajahnya melihat sang adik dengan tatapan malas.

Hembusan nafas Yogi terdengar pelan. Seharian lelah bekerja, namun kini masih dihada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status