Pria Bayaran Dokter Cantik

Pria Bayaran Dokter Cantik

By:  Gadis Nakal  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
11 ratings
40Chapters
6.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Sulitkah kamu memanggilku dengan nama yang kumiliki?" "Ok, ok, Neil? Sudah puas? Sekarang lepaskan tanganku, begitu pintu lift terbuka, dan ada yang mengenalimu, mereka akan berpikir jika aku adalah pelangganmu," pinta Shania, dia merasa risih dengan tangan Neil yang terus menggenggam erat satu tangannya. "Kamu memang pelangganku, kamu tidak mungkin melupakan malam itu, kan?" jawab Neil dengan keras kepala. Menjadi seorang gigolo bukanlah keinginan Neil, hanya saja ia merasa hidupnya terlalu monoton. Pemuda yang sebetulnya berasal dari keluarga kaya raya, dan merupakan seorang kandidat CEO menggantikan kakeknya, memilih pergi dari rumah, karena keputusan Sang Kakek, membuat dirinya dimusuhi oleh ayahnya sendiri. Ditambah, di tengah pelariannya, justru ia jatuh cinta pada salah satu pelanggannya, seorang dokter cantik yang dikhianati oleh suaminya. Dan Neil tidak pernah tahu, wanita selingkuhan yang berhasil menyingkirkan dokter cantik dari hati suaminya, adalah ibu kandung Neil sendiri. Akan menjadi seperti apa? Dibaca aja dulu kisahnya ....

View More
Pria Bayaran Dokter Cantik Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Iin Romita
Hay akak .... Karya2 kamu selalu terdepan deh .makin semangat ya
2023-10-12 13:29:04
1
user avatar
Red_Velvet
Semangat up nya kk
2023-09-14 00:32:01
0
user avatar
icher
gas terus thor. crazy up dong
2023-09-04 00:42:15
1
user avatar
Luvena Azalia
Lanjut, upnya bnykin Thor
2023-08-29 15:44:43
0
default avatar
Ayu Hendra
Neil genit ya wkwkwkw
2023-08-29 15:43:36
0
default avatar
doyan baca buku
alurmya ckp
2023-08-20 09:09:33
0
user avatar
Red_Velvet
Wuih sueekkk, mantep ...
2023-08-14 21:47:43
0
user avatar
Sebastian Gregory
Selalu suka sm tulisannya, lanjut Tor
2023-08-14 10:34:53
0
default avatar
lucy
semangat kak
2023-08-13 16:26:18
0
default avatar
Edelweis_Author
bagus, cepet update Thor ...
2023-08-12 02:36:13
0
user avatar
Gadis Nakal
Selamat menikmati suguhan terbaru dari saya ...️...️
2023-08-11 22:03:22
1
40 Chapters
Bab 1. Perjumpaan Pertama
"Kamu puas?" tanya seorang pria muda, usianya bahkan belum genap 20 tahun saat ini, hanya saja, ia menjadi idola para wanita dewasa yang sudah pernah memakai jasanya.Seorang wanita tengah berbaring di atas ranjang tanpa daya, dirinya baru saja mencapai klimaks untuk yang ke tiga kalinya, sementara dia ... Neil, sama sekali belum mendapatkan pelepasan.Wanita itu mengubah posisi tubuhnya, ia hampir saja menyerah, stamina Neil benar-benar gila, seperti seekor kuda liar, bergerak statis, menghentak dengan kuat, bahkan mampu membuatnya mendesah seperti seorang gila yang haus akan kepuasan."Inggrid, aku tahu kamu selalu tidak pernah puas pada suamimu, kan?" kata Neil seraya menyentuh pinggang wanita bernama Inggrid lalu membalik tubuhnya, "berbaliklah," pinta Neil, suaranya terdengar serak dan parau terbakar oleh gairah yang menggebu di dalam dirinya.Inggrid hanya bisa menggigit bibir bawahnya, menahan gelitik kenikmatan yang terus menggerogoti kewarasannya saat ini. Ia benar-benar dib
Read more
Bab 2. Selingkuh
Begitu Neil mendengar apa yang baru saja dikatakan Shania, dia tidak terkejut sama sekali karena ia yakin sejak awal jika wanita secantik Shania, sudah pasti ada yang memilikinya.Namun... jika belum ada yang mempunyai Shania, Neil tidak akan menolak, jika ada yang memberikan wanita secantik itu kepadanya, sayangnya itu hanya ada di dalam angan-angan Neil saja."Oh ya, Dokter, apakah aku cukup tampan untukmu?" tanya Neil kepada Shania. Ditanya seperti itu oleh seorang pemuda yang usianya jauh terpaut darinya belasan tahun, membuat Shania hanya bisa menggelengkan kepala saja.Lalu tidak lama kemudian terdengar derap langkah kaki yang mendekat ke arah bilik di mana Shania sedang memeriksa Neil, suara seorang pria bertanya kepada Shania sembari langkahnya terus mendekat ke arah bilik tersebut, "Shania, apakah kamu sudah selesai memeriksa pasien? "Shania menoleh ke belakang, lalu ia menjawab, "Ya, Thomas … sebentar lagi aku akan selesai.”“Kenapa wanita cantik selalu saja sudah memiliki
Read more
Bab 3. Tarian Panas Sang Gigolo
Irama house music menghentak ketika Neil naik ke atas panggung bersama 3 orang pria lain yang berprofesi sama dengannya."Sial, Neil terlalu seksi untuk dilewatkan!" Teriak salah seorang gadis remaja berusia kisaran 18 tahun. Ia sangat mengagumi bentuk tubuh yang terpampang sempurna di atas panggung."Benar, aku benar-benar dibuat berdebar-debar setiap kali melihat tubuh kekar dengan otot-otot liat membungkus tubuh Neil," sahut gadis di sebelah, menyetujui ucapan gadis satunya.Mereka begitu mengelu-elukan Neil. Pemuda itu mulai melakukan aksi erotisnya di atas panggung, meliuk mengikuti irama lagu, dan jari-jarinya bergerak melucuti kancing kemeja yang dipakainya. Ketiga pria lainnya memegang semacam kain yang dibentangkan memanjang untuk menutupi bagian bawah tubuh Neil.Begitu saja sudah mampu memanjakan mata para perempuan penggila tubuh pria."Kyaaa!!!" Teriak mereka histeris saat Neil dibalik kain yang terbentang tersebut, terlihat sedang melucuti pakaian dalamnya, ia mengangkat
Read more
Bab 4. Sang Casanova Dan Pesonanya
Carla menyentuh dada bidang Neil, lalu mengusapnya, tidak bisa dia percaya tubuh seorang pemuda berusia 19 tahun bisa begitu sempurna, otot-otot tercetak sempurna. Neil sendiri membiarkan Carla menyentuhnya, mempersilakan jari-jari lentik menari dari dada menuju ke bagian bawah perut. "Apa kamu yakin bisa memuaskanku, Neil?" tanya Carla dengan nada menantang. "Nona ...." "Carla Stanford, itu namaku." "Ya, jika kamu tidak merasa puas, maka kamu bisa mendapatkan uangmu kembali. Usiaku memang jauh lebih muda darimu, Nona Carla. Tetapi tidak dengan pengalamanku," kata Neil dengan bangganya, lalu ia meminta ijin pada Carla untuk pergi berpakaian lebih dulu. Pemuda tampan pujaan para gadis dan wanita kesepian itu pun melangkah meninggalkan Carla yang terus menatap dirinya tanpa berkedip sama sekali. Marion sendiri mengasuh Neil sudah sejak tiga tahun lalu semenjak pemuda itu terlihat menyedihkan duduk di depan klub malam. Marion tidak pernah menyangkan saat itu Neil baru berusia 16
Read more
Bab 5. Anniversary Penuh Luka!
Thomas memberikan sebuah cincin berlian pada Shania, kedua mata wanita itu berkaca-kaca saat menerimanya. Thomas mencintainya! Pikir Shania. "Kamu duduk di sini sebentar, jika kamu ingin menikmati hidangannya lebih dulu, maka nikmatilah, aku harus ke toilet sebentar," kata Thomas. Sejak tadi ponsel miliknya terus bergetar di dalam saku, dan ia tahu siapa yang begitu tidak sabar menghubunginya. Donna! Sudah pasti wanita yang selama beberapa bulan ini menggantikan Shania memberikan kehangatan dan juga kepuasan di atas ranjang. Shania menurut, ia membiarkan Thomas berlalu dari hadapannya. Pria itu pun segera mengeluarkan ponselnya lalu mengangkat panggilan telepon yang sejak tadi ia abaikan karena merasa tidak enak hati jika harus mengangkatnya di hadapan Shania. "Ada apa? Ya, aku akan segera keluar menemuimu, ya ... ya, Shania ada bersamaku, aku akan memberitahukannya hari ini mengenai hubunganmu denganku, Donna. Bersabarlah!" ketus Thomas. Kesal karena wanita itu selalu saja tidak
Read more
Bab 6. Gigolo Bocah!
Neil yang terbiasa menggoda wanita, begitu diberikan sebuah ciuman yang sangat mendadak dari wanita tersebut mendadak terpaku di tempatnya, tidak bisa melakukan apa pun. "Sepertinya aku mengenal wajahmu," kata wanita itu seraya menunjuk Neil. Neil sendiri hanya mengerjapkan kedua matanya, merasa apa yang ia lihat saat ini adalah sebuah mimpi yang menjadi nyata. "Dok?" Dalam keadaan setengah mabuk, wanita yang ternyata Shania, pun terkejut begitu melihat wajah Neil. "Bocah? Sebentar ... kamu mengikuti aku?" tuduhnya. Shania mendorong dada bidang Neil, lalu bergegas menjauhkan diri, "Kenapa kamu memeluk aku, Bocah?" "Ya Tuhan, siapa yang memeluk kamu? Tiba-tiba saja kamu yang langsung menciumku, Dok. Sekarang katakan padaku, kenapa kamu mabuk?" Neil merasa Tuhan sangat menyayangi dirinya, harapan selama beberapa hari ini akhirnya dikabulkan. Shania sendiri kembali duduk di trotoar, tubuh masih sempoyongan, dandanannya sendiri benar-benar berantakan, entah apa yang terjadi, Neil tidak
Read more
Bab 7. Transaksi Bercinta?
Bukannya terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan Neil, Shania justru tertawa mengira jika Neil sedang melemparkan lelucon murahan padanya."Kamu gigolo? Hei ... usiamu masih sangat muda, bagaimana mungkin?" Sedang mabuk, lalu Neil berkata seperti itu, membuat Shania geli dan terus tertawa. Neil hanya bisa mengembuskan napas dengan berat, ya sudah kalau tidak percaya, pikirnya."Aku mengatakan yang sebenarnya, jika kamu ingin mencari pria hanya untuk membalas perbuatan suamimu, maka aku orang yang tepat," kata Neil. Tidak akan mungkin ia membiarkan Shania jatuh ke tangan pria lain. Dia tertarik dengan wanita yang tengah mabuk dan meracau tidak jelas sejak tadi, jadi bagaimana mungkin merelakan Shania ada di dalam pelukan laki-laki selain dirinya?Shania terkekeh geli mendengar ucapan Neil, ia menganggap Neil itu sama mabuknya dengan dia. "Kamu juga pasti sedang mabuk, sekarang bantu aku berdiri, kita akan bersenang-senang di bar, Bocah! Ayo bantu aku!" Shania mengulurkan satu tan
Read more
Bab 8. Dibayar Untuk Memuaskanmu!
Neil pun membawa Shania menuju ke sebuah hotel yang biasa ia datangi setiap kali ia akan memberikan pelayanannya. Hotel ini bagus menurutnya, memiliki fasilitas yang lengkap dan juga ... nyaman!Ya, bukan kah untuk memuaskan seorang wanita juga diperlukan sebuah kenyamanan, termasuk pemilihan tempatnya?"Double room saja, aku harus membawa wanita ini, dia sudah sangat mabuk," ucap Neil pada seorang wanita yang berada di meja resepsionis. Wanita itu terus saja memperhatikan Neil, wajahnya terlihat muram, ada rasa iri di dalam hatinya setiap kali melihat Neil membawa perempuan ke hotel tersebut, ia berharap andai saja dirinya yang berada di dalam dekap hangat seorang Neil!Padahal dia sendiri pernah merasakan kehangatan yang diberikan Neil sebelumnya."Lana?""Oh, ya ... double room?" ulang wanita itu. Keduanya memang sudah saling mengenal."Come on, Lana. Apa kamu tidak bisa bekerja lebih cepat, wanita ini mabuk, aku merasa kasihan padanya. Belum lagi tubuhnya cukup berat, aku pun haru
Read more
Bab 9. Selesaikan Urusan Bercinta!
Bukannya diam, Shania justru semakin menangis kencang, membuat Neil meringis mendengar tangisan tidak jelas dari wanita di bawah tubuhnya itu.“Hei, Dok. Kalau kamu terus menangis seperti ini, lama-lama kamu bisa membuatku gila! Kamu ini menyewaku untuk mendengar tangisanmu atau kamu ingin aku memuaskanmu?” Neil mengusap airmata Shania dengan jempolnya, wajah Shania benar-benar telah memikat seorang bocah seperti Neil, iya bocah, bagi Shania dia adalah bocah menyebalkan!Shania terus saja menggerung, tanpa memedulikan pertanyaan Neil, karena kesal, Neil pun menutup mulut Shania dengan sebuah ciuman kasar, dia tidak bisa melihat seorang wanita menangis terlalu lama.“Ehmph! Hah!” Shania menggigit bibir Neil.“Aw! Kamu ... kenapa menggigit?”“Kamu ... kamu ingin memperkosaku?”“Hah? Kau gila? Dok, kamu yang membeli jasa, aku hanya memberikan apa yang kamu inginkan!” jawab Neil, sedikit merasa jengkel, lama-lama Shania yang malah semakin terlihat seperti anak kecil di mata Neil saat ini,
Read more
Bab 10. Suatu Hari, Kau Akan Memohon!
Shania merasa takut, tatapan Neil begitu dingin. Yang ada di dalam pikirannya, jika sampai Neil berbuat nekat dan menyentuhnya, maka bisa dikatakan ia benar-benar melakukan perselingkuhan dengan seorang pemuda yang jauh lebih pantas menjadi putranya."A-Aku sudah membayarmu?" Shania bertanya, berusaha memastikan apa memang dia benar-benar membayar Neil, "Katakan!""Ya, tadi saat kamu mabuk, kamu menyuruhku mengambil sejumlah uang di dalam dompet milikmu. Aku memberikannya pada Marion, pemilik klub malam.""Kamu baru memberikan uang muka," kata Neil. Tentu saja itu tidak benar, tadi Shania benar-benar tidak sadarkan diri dan belum memberikan apa pun pada Neil, itu hanya akal-akalan saja di kepala Neil. Ia tidak ingin melepaskan wanita cantik yang berada di bawah tubuhnya saat ini.Shania mendorong tubuh Neil menjauh darinya, tetapi rasanya sia-sia saja karena Neil tidak bergeser sedikit pun, "Urusan kamu dan aku seharusnya sudah selesai, Bocah. Aku ... aku tidak bisa melakukannya denga
Read more
DMCA.com Protection Status