Share

43. Masa Depan Kita

“Diminum dulu obatnya, ya?” Ikarus meraih gelas di atas nakas lalu mengangsurkannya kepada Hera. “Habis ini mau jalan-jalan ke taman, nggak? Mumpung langitnya mendung.”

“Boleh!” sambut Hera dengan riang.

Ini sudah hari ketujuh Hera dirawat di rumah sakit. Tepatnya dua hari setelah mereka menikah. Dan tidak ada satupun hari yang dilewati Ikarus dalam menjaga istrinya.

Ikarus mendorong kursi roda yang kini telah diduduki Hera. Keduanya menyusuri koridor yang tampak lengang, mengingat bahwa sekarang belum memasuki jam besuk pasien.

“Rus…”

“Mm? Kenapa?”

“Kamu nggak kerja?”

Ikarus kemudian membantu Hera turun dari kursi roda lalu duduk di salah satu bangku yang ada di bawah pohon yang cukup rindang.

“Kenapa? Kamu takut kalau aku nggak bisa menafkahi kamu, ya?” kekeh Ikarus saat itu.

“Nggak gitu… udah seminggu ini aku lihat kamu nggak kerja. Emangnya nggak apa-apa kalau kamu nggak kerja?” tanya perempuan itu heran.

“Aman kok, Ra. Aku memang sengaja ambil unpaid leave karena pengen fokus sam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status