Share

44. Permintaan Maaf Miranda

IKARUS tidak mungkin bersikap tidak sopan kepada orang yang telah berjasa membesarkan Hera sejak perempuan itu diadopsi dari panti asuhan.

Biar bagaimanapun Miranda sudah menjaga Hera dengan baik. Setidaknya sampai perempuan itu tumbuh dewasa dan mampu menghidupi dirinya sendiri saat itu.

Setelah memastikan Hera tertidur karena mengantuk, Ikarus meninggalkan ruang rawat Hera lalu berjalan ke depan, dan menemukan Miranda tengah duduk di depan sana.

“Tante…”

Miranda menoleh lalu bangkit. “Hera tidur?”

Ikarus mengangguk. “Iya. Dia belum mau makan siang, katanya ngantuk.” Pria itu menghela napas. “Tante mau bicara apa?”

“Gimana kalau kita bicara sambil duduk?” tanya Miranda.

“Boleh.”

Keduanya berjalan meninggalkan ruang rawat Hera lalu menyusuri koridor yang tampak lengang. Mereka melangkah memasuki kafe yang ada di lobi rumah sakit. Memesan minuman lalu memilih untuk duduk di bangku yang paling ujung agar tidak terganggu dengan lalu lalang orang yang melewatinya. Mereka duduk berhadapan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status