Share

48. Ketakutan Hera

Untuk mengusir ketegangan yang terjadi, Ikarus menarik Hera ke dalam dekapannya. Manik matanya terlihat gelisah dan Hera tidak tahu bagaimana cara menenangkan dirinya.

“Ra…”

Hera mendongak dan tatapannya bertemu dengan sepasang mata suaminya. “Mm?”

“Aku menyesal karena udah jujur sama kamu. Seandainya tadi aku nggak bilang, kamu pasti nggak akan segusar ini, kan?” Ikarus mengusap punggung Hera dengan lembut lalu mendaratkan kecupan singkat di keningnya.

“Aku cuma… entahlah.” Hera menghela napas. “Nggak habis pikir kenapa Bima bisa sejahat itu dan dia dulu adalah tunanganku.”

Ada perasaan bersalah yang mendadak hadir di hati Ikarus. Bukannya pria itu tidak ingin jujur dan menceritakan apa yang terjadi sebenarnya kepada Hera, hanya saja Ikarus tidak ingin membebani pikirannya. Kondisinya yang belum stabil membuat Ikarus membatasi diri untuk tidak mengatakan banyak hal yang akan mempengaruhi Hera.

“Kita nggak pernah tahu kapan bahaya akan mengancam kita, Ra. Tapi yang terpenting, sebelum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status