Share

BAB 28

Sebelum Kenzie menariknya keluar rumah, Keisha menyempatkan diri untuk berpamitan ala kadarnya. Mereka bahkan tidak menyentuh teh dan camilan yang disajikan. Amarah Kenzie terlalu banyak untuk ditahan.

Sekarang, mereka sudah ada di dalam mobil. Terjebak dalam suasana dingin yang canggung.

“Bang,” panggil Keisha.

Kenzie tidak menjawab.

“Marah ya?” tanya Keisha lagi.

“Gak.”

“Marah beneran ternyata kan.” Keisha menundukkan kepalanya. Walaupun Kenzie terkenal dingin, dia tidak pernah menjawab sesingkat itu kepada Keisha. “Aku… aku minta maaf, Bang.”

Lagi-lagi Kenzie tidak menjawab, membuat Keisha mengangkat kepala dan menatap wajah tampan itu dari samping. Rahang tegas pria itu sudah tidak sekaku sebelumnya, walaupun tatapan matanya masih datar. Kenzie hanya menatap jalanan tanpa minat, tanpa senyuman.

“Serius deh, Bang. Aku gak bermaksud ikut campur,” Keisha mulai mengoceh. “Papa tuh nge-chat aku, minta ketemu sama Bang Kenzie. Aku pikir, dia mau baikan sama Abang, dan minta maaf. Papa j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status