Share

18. Tidak Bersalah

Alana menyimpan beberapa obat di meja.

"Kami telah menemukan beberapa obat. Yang saya ketahui ini, ada beberapa obat kanker serta obat jantung, yang di mana masing-masing tertera nama Ibu Maya dan Pak Santoso. Apa benar Bapak, Ibu, memiliki riwayat penyakit ini?"

Maya hanya bisa menangis seraya mengangguk dengan pelan. "Saya sudah sangat lelah dengan hidup ini. Ditambah lagi harus menjelaskan hal yang membuat saya sangat lemas dan energi saya habis jika harus membahas terus, Zea itu penyemangat bagi hidup saya walaupun memang Zea tidak seperti anak yang lain."

"Tidak seperti anak lain?" tanya Bima.

"Zea itu mengidap penyakit mental. Zea selalu berteriak. Katanya, selalu ada bisikan. Zea selalu ketakutan, Zea selalu melukai dirinya sendiri. Jika emosinya tak dapat Zea kontrol, Zea selalu melempar barang berat atau memukuli dirinya."

Menjelaskan itu, Maya menangis sejadi-jadinya. "Kasihan anak saya, hidup matinya tidak ada kebahagiaan. Tidak ada keadilan. Hebatnya Zea, Zea selalu b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status