Mengejar Cinta Bos Dingin

Mengejar Cinta Bos Dingin

By:  Mooty Moo   Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
11Chapters
278views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Seorang pengawal telah bereinkarnasi 6 kali. Gadis bernama Giskana itu selalu menjaga tuannya yang bernama Awan. Satu-satunya hal yang ia sesali adalah dirinya tak pernah berani menyatakan perasaannya. Ketika akhirnya bereinkarnasi yang ke-7 kalinya, Giskana memasuki tubuh musuh bebuyutan seseorang yang memiliki nama yang sama dengannya. Sayangnya tubuh yang ia rasuki ternyata adalah musuh bebuyutan Awan. Pada kehidupan kali ini ia siap untuk memberikan segalanya termasuk nyawanya. Akankah ia berhasil mendapatkan cinta kasih Awan?

View More
Mengejar Cinta Bos Dingin Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
11 Chapters
Bab 1 – Terbangun di Tubuh Orang Lain
Aroma harum menusuk hidungnya. Gadis yang tangannya diinfus itu mengerjapkan mata. Namun yang ia lihat adalah ruangan asing. Badannya susah bergerak. Akhirnya ia hanya bisa mengandalkan matanya untuk mengamati sekitar.“Nona Muda?!”Seorang maid yang membawa baskom berisi air dan handuk kecil terkejut. Ia meletakkan dua benda itu di atas nakas dan segera berlari keluar. Wanita itu hendak mengabari kepala pelayan. Sedangkan Giskana akhirnya bisa menggerakkan tangannya. Ia mengangkat tangannya dan melihat ada tato bunga anggrek kecil di lengan kirinya.“Apa gue reinkarnasi lagi?”Ia agak bingung karena pada reinkarnasi ketujuh ini ia ternyata beregresi ke dunia lain. Ia tidak terlahir kembali sebagai ayi melainkan masuk ke dalam tubuh orang dewasa. Namun demikian ia bersyukur karena kali ini dirinya masuk ke dalam keluarga kaya. Setidaknya itu yang bisa ia simpulkan sementara ini usai melihat kamarnya sangat luas dan barang-barang di sini terlihat mahal.Perlahan-lahan ia menyandarkan ba
Read more
Bab 2 – Meminjam Perkataan Dokter
Kepalanya masih terasa nyut-nyutan gegara obrolan barusan. Tak lama kemudian seorang pria gagah datang menghampirinya. Melihat wajahnya, siapapun bisa menebak jika dia adalah ayah Giskana. Rupanya lelaki itu sampai lebih cepat dari rencana. Lelaki itu langsung memeluknya erat hingga membuat dada sang anak sesak.Usai mendapatkan informasi rinci tentang anak semata wayangnya, pria bernama Raymond itu menyuruh Brody untuk memperispkan sesuatu. Ia memerintahkannya mempersiapkan bodyguard untuk pemeriksaan besok di rumah sakit. Sang kepala pelayan pun langsung paham dan pergi meninggalkan kamar. Ia menetap Brody penuh arti, kemudian langsung mengerti bahwa ayah dan anak itu ingin mengobrol berdua.“Kakak lain kali jangan ngeyel nggak mau dikawal bodyguard sampai kabur segala. Kalau hal ini terjadi lagi, yang bakal papa hukum itu mereka, bukan kamu.”Giskana menelan ludah kasar. Orang yang kini duduk di depannya ini terlihat penuh dengan kasih sayang namun juga sangat tegas. Kelemahannya
Read more
Bab 3 – Masuk Kamar Tanpa Izin
“Ngapain lo di sini?!”Giskana menatapnya tajam. Suaranya rendah tapi kata demi kata memiliki tekanan yang kuat. Tubuh Giskana secara alami beringsut. Ia tak bisa melangkah lebih dari ini. Dulu Giskana memang hanya berani menggertak orang itu saat ada papanya atau Fero saja. Namun kali ini ia tak bisa mundur.Saat ini Awan tengah membaca buku sambil duduk bersandar di dashboard kasur. Sejurus kemudian ia kaget karena ia pikir lelaki akan membaca buku ekonomi atau manajemen. Akan tetapi lelaki bermata hijau zamrut itu kini tengah memegang sebuah novel. Melihat hal ini membuat Giskana sangat bersemangat.Bukankah ini berarti dirinya selangkah lebih dekat dengan Awan? Untuk itu ia harus mengerahkan seluruh tenaganya untuk mendekat ke arah lelaki itu. Tak tanggung-tanggung, saat berhasil melangkah, ia langsung mengambil gerakan cepat dan banyak. Hingga dalam hitungan detik, anak itu sudah duduk di pinggiran kasur, menghadap Awan.Ketika Giskana dengan lancang memegang novel itu sambil cur
Read more
Bab 4 – Hari Pertama Sang Asisten Pribadi
“Hei, Giskan! Apa kamu dengar?”“A-ah? Tentu saja Bu May-eh haruskah saya panggil ibu atau Nona Maya saja?” Gadis itu pura-pura terbata-bata. Sisi polos seorang gadis kadang memang terlihat menarik.“Ekhem, kita mulai sekarang akan terus bekerja sama jadi akan lebih baik kalau akrab dari sekarang. Panggil saja Nona Maya.”“Tentu saja, Nona Maya.”Anak tengil ini sengaja mendekati Maya karena sang sekretaris adalah salah satu informan yang harus ia rawat kalau ingin mendapatkan detail tentang Awan. Usai berbasa-basi, anak itu dipersilakan masuk ke ruangan bos. Jadi di ruangan itu ditempati oleh tiga orang, bos serta asisten pribadinya menempati ruangan khusus. Giskan juga menyuruh bodyguard-nya untuk pergi karena pasti Awan akan terganggu dengan kehadirannya.Setelah itu ia pun masuk dan melihat Awan sedang memeriksa dokumen. Giskan mendekat namun memberi jarak tiga mater dari meja kerja bosnya.“Jadi kamu asisten pribadi saya yang baru? Apakah Maya sudah memberitahu detail tugas kamu?
Read more
Bab 5 – Bunga Matahari untuk Awan
Awan mengernyitkan matanya saat menerima dua buket bunga. Ia pun menatap Giskana yang sedari tadi diam tak menjelaskan apapun. Anak itu malah mengeluarkan senyum paling menawan.“Itu tadi pemilik tokonya lagi ulang tahun, Bos. Pembeli yang beruntung dapat bunga matahari.”“Hmm kamu aja yang atur,” jawab Awan sambil menyerahkan buket bunga matahari itu.Giskana pun dengan sigap mengambilnya. Kemudian menaruhnya di vas yang sudah diberikan air. Bunga berwarna kuning cerah itu seketika mengubah aura ruangan itu terutama meja kerja Awan. Ada nuansa ceria dan semangat di sana.Tak lama kemudian seorang perempuan masuk tanpa mengetuk atau mengucap salam terlebih dahulu. Awan pun menatap asisten pribadinya sekilas, memberinya kode untuk segera keluar. Usai menghela napas pelan, sang asisten pribadi pun keluar ruangan.Tak ada kerjaan lagi, Giskana pergi ke kantin untuk membeli jus alpukat. Ia juga membeli cappuccino untuk Maya.“Nona, memang perempu—eh maksudnya pacar bos sering ke sini ya?”
Read more
Bab 6 - Karyawan yang Berdedikasi
Setelah insiden itu, Awan membuat Giskana bekerja berkali-kali lipat. Jika karyawan lainnya masuk pukul delapan pagi, dirinya harus sudah berada di kantor pukul enam pagi. Apabila yang lainnya bisa pulang pukul lima sore, dirinya tidak boleh pulang sebelum pukul delapan malam. Tiga minggu sudah berlalu. Giskana mulai memiliki kantung mata.“Lo kurang tidur ya Gis?”Maya bertanya padanya. Mereka sudah menjalin hubungan yang lebih akrab sehingga wanita itu memintanya untuk berbicara santai saat hanya berdua.“Bos lo di otaknya itu 90 persen kerja ya Non? Di rumah pun gue masih disuruh lembur,” keluhnya.“Ha ha ha. Udah nikmatin aja. Lembur juga dibayar lebih, kan?”Memang benar. Meskipun Giskana tahu jika bosnya hanya ingin mengerjainya, akan tetapi bosnya itu tidak serta merta memeras keringat karyawannya. Selain itu, si work holic ini memiliki jam kerja yang sama dengannya. Bahkan di hari libur pun Giskana pernah disuruh mengantarkan dokumen ke rumahnya. Padahal dokumen itu tidak mend
Read more
Bab 7 - Bertemu Saingan Cinta
Keselamatan Giskana sejak kecil selalu terancam oleh karena itu papanya selalu menempatkan banyak bodyguard untuk mengawalnya. Sayangnya ketika beranjak remaja, anak ini mulai membangkang. Ia sering menyelinap kabur dari para penjaganya. Sejauh ini, ia sudah tiga kali diculik. Sekali saat masih kecil dan sisanya saat dirinya beranjak remaja.Anggap saja Giskana selalu beruntung namun keburuntungan itu sendiri memiliki limit. Tidak ada yang tahu apakah pertolongan Awan saat itu merupakan keberuntungan terakhirnya. Satu hal yang pasti, sekarang Giskana tidak ingin terlalu merepotkan para pengawalnya. Pasalnya ia tahu betul apa yang akan terjadi pada para pengawalnya itu jika mereka sekali lagi kecolongan.Saat ini ia hanya meminta kepada mereka untuk tidak terlalu mencolok dan berpenampilan seperti warga sipil agar tidak menarik perhatian khalayak. Jika ditanya alasan menagap banyak yang mengincar nyawa anak itu, jawabannya karena papanya adalah mantan mafia dengan jaringan organisasi t
Read more
Bab 8 - Memonopoli
Nona Muda, Tuan Awan melamar Nona Rosa.Giskana baru saja selesai menyusun laporan saat menerima pesan dari pengawalnya. Beruntung saat ini ia sudah ada di rumah. Jika tidak, mungkin saja dia akan benar-benar menggila dan hubungannya bersama Awan akan hancur. Perlahan-lahan Giskana menarik napas dan mengembuskannya. Ia berpikir selama mereka belum bertunangan secara resmi di depan keluarga dan menikah, masih terbuka lebar kesempatan untuknya.Tak ingin berlarut-larut dalam emosi, ia keluar dari kamar dan pergi menemui papanya yang sedang berada di ruang kerja. Jika di kantor ada Awan, di rumah ini ada papanya yang work holic. Usai mengetuk pintu tiga kali dan diizinkan masuk, Giskana masuk membawa sebuah kotak persegi panjang.“Udah jam delapan gini kenapa Papa masih aja kerja?”“Papa harus kerja keras untuk keluarga kita. Tumben kamu nemuin papa malam-malam gini?”“Nih untuk Papa.”“Apa ini?”“Buka aja.”Ternyata isi kotak itu adah sebuah dasi. Giskana menjelaskan jika itu adalah ha
Read more
Bab 9 - Menyusup
Bab 9 - MenyusupSeketika, suasana jadi hening. Raymond tahu jika anaknya sejak dulu suka gonta-ganti pasangan alias playgirl. Tapi gadis itu tak pernah sekalipun membicarakan hal ini padanya. Apalagi saat ini ia ada di depan Fero dan Awan.“Oh iya? Siapa?” Fero cukup antusias.“Ada deh. Om kenal kok. Nanti kalau udah dapat, Giskan pasti kasih tahu Papa sama Om kok.”Seketika, Awan menggertakkan giginya. Kedua tangannya mengepal. Pikirnya Giskana telah berani secara terang-terangan mengibarkan bendera perang padanya dengan membahas masalah pasangan. Ia merasa gadis itu mengejeknya karena belum memperkenalkan kekasihnya pada Fero.Raymond bisa menangkap sinyal permusuhan yang dikirim oleh Awan. Sebagai orang tua, dirinya tahu apa yang dilakukan oleh anaknya selama ini. Ia pun tidak habis pikir kenapa Giskana dulu suka merecoki hubungan asmara Awan. Selain itu, anak gadisnya juga suka jahil terhadap lelaki itu sejak masih kecil.Sebenarnya Fero pun tahu kelakuan Giskana selama ini. Namu
Read more
Bab 10 – Tidak Ingin Kalah
Gadis itu ngelindur dengan mata terpejam. Hal ini pun membuat Awan terperangah. Pasalnya saat ini ia seperti melihat sisi lemah Giskana. Hal yang selama ini tak pernah ia tunjukkan. Namun hal ini tidak cukup untuk membiarkannya bisa tidur seranjang dengan Awan. Orang itu bahkan berusaha membangunkannya dan menariknya dari kasur.Kesal karena seperti ada lem di bokongnya sehingga menempel terus di kasur, ia pun menendangnya hingga terjatuh. Tapi orang yang ditendang hanya mengaduh, namun matanya masih terpejam. Melihat ini, Awan tersenyum puas. Ia membiarkan Giskana tidur meringkuk di lantai. Ia pun kemudian mematikan lampu dan menutup matanya kembali.Sampai kapan ia tega membiarkan Giskana tidur di bawah lantai yang dingin itu? Baru saja terpejam beberapa detik, pikirannya gusar. Semakin tak tenang, ia pun bangun dan menyalakan kembali lampunya. Melihat AC berada di suhu paling dingin, ia mengaturnya menjadi yang paling hangat. Kemudian dengan asal melempar selimut ke arah Giskana. S
Read more
DMCA.com Protection Status